X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Hal-hal yang harus diwaspadai ketika kepala bayi terbentur

Bacaan 3 menit
Hal-hal yang harus diwaspadai ketika kepala bayi terbentur

Jangan panik saat kepala bayi terbentur. Cek dahulu beberapa hal berikut ini.

Parents tentu akan panik ketika kepala bayi terbentur. Menurut laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, kejadian kepala bayi terbentur memang cukup sering terjadi. Bahkan kejadian ini menjadi salah satu alasan terbesar para orangtua melarikan bayinya ke RS atau klinik. 

Bahaya ketika kepala bayi terbentur

Kepala bayi terbentur umumnya terjadi saat dia mulai belajar merangkak dan berjalan. Hal ini bisa juga terjadi ketika dia sudah lebih besar, misalnya akibat terpeleset saat main. 

Benturan di kepala bayi ini bisa menyebabkan cedera di permukaan kulit kepala dan di dalam kepala. Berikut adalah tingkatan risiko cedera dari yang paling rendah hingga ke paling tinggi:

1. Cedera rendah

Risiko cedera kepala bayi dapat dianggap rendah bila jatuhnya tidak tinggi, tidak ada gejala gangguan saraf setelahnya, dan dalam observasi dua jam setelahnya tidak ada kelainan.

Kepala bayi terbentur 1

2. Cedera sedang

Risiko cedera dianggap sedang bila kepala bayi terbentur keras dan dia mengalami hal berikut:

  • Mual
  • Muntah berulang (3-4 kali)
  • Gangguan kesadaran kurang dari 1 menit
  • Benjolan yang tak kunjung hilang.

3. Cedera tinggi

Terakhir, risiko cedera dianggap tinggi bila bayi mengalami:

  • Penurunan kesadaran
  • Gelisah
  • Mengalami kelainan saraf
  • Tulang kepala yang tampak masuk ke dalam
  • Kejang
  • Ada garis retak atau patah tulang pada kepala
  • Ubun-ubun benjol
  • Muntah lebih dari 5 kali atau lebih dari 6 jam
  • Hilang kesadaran lebih dari 1 menit.

Artikel terkait: 11 Pertolongan Pertama Saat Anak Terluka yang Harus Dikuasai Orangtua

Tanda bayi perlu di bawa ke dokter

Kepala bayi terbentur 2

Cedera kepala risiko rendah umumnya tidak perlu pemeriksaan CT scan. Namun untuk risiko cedera sedang dan tinggi, dianjurkan untuk diperiksa dengan CT scan. Hal ini pun tentu dibutuhkan evaluasi dari dokter terlebih dahulu. 

Parents tak perlu terlalu panik ketika kepala bayi terbentur karena biasanya kasus benturan yang dialami bayi tidak terlalu serius. 

Ingatlah, bahwa kepala bayi masih lunak dan dalam tahap perkembangan. Jadi benturan sedikit saja bisa mengakibatkan cedera yang terlihat cukup gawat. Bayi mungkin akan mengalami benjol, memar, luka, dan lecet yang hilang dalam waktu cepat.

Meski demikian, Parents tetap perlu memantau perkembangan bayi dan tidak memberikan obat anti muntah padanya karena dapat mengaburkan gejala. 

Pemantauan dapat dilakukan hingga 48 jam. Parents perlu membawa bayi ke dokter bila:

  • Bayi tampak tidur atau tidak sadarkan diri
  • Bayi tampak seperti bingung atau gelisah
  • Kejang
  • Muntah berulang
  • Keluar darah dari telinga atau hidung
  • Ubun-ubun tampak membonjol dan tidak segera hilang

Artikel terkait: Anak sering terbentur, waspadai akibatnya

Pertolongan pertama saat kepala bayi terbentur

Hal-hal yang harus diwaspadai ketika kepala bayi terbentur

Sebelum membawa bayi ke dokter, cobalah untuk menangani kepala bayi dengan pertolongan pertama berikut ini:

1. Kompres bagi bagian yang cedera dengan es batu yang dibungkus kain lembut selama kira-kira 20 menit. Kompres luka tersebut setiap 3-4 jam sekali.

2. Bersihkan luka yang terbuka dengan air hangat dan sabun bayi. Setelah bersih dan kering, oleskan salep khusus bayi untuk mencegah infeksi.

Setelah itu, tutup luka tersebut dengan plester atau kain lembut. Parents harus rutin mengganti plester sambil memeriksa kalau lukanya justru tambah parah.

3. Biarkan bayi beristirahat setelah terbentur. Sesekali cobalah cek apakah bayi masih bernafas seperti biasa atau tidak. 

4. Percayalah pada insting Anda. Bila bayi tampak menunjukan gejala aneh saat terbentur maka jangan ragu untuk segera membawa anak dokter. 

Cerita mitra kami
5 Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Bisa Picu Gangguan Pencernaan
5 Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Bisa Picu Gangguan Pencernaan
Penyakit Asam Lambung atau GERD, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Penyakit Asam Lambung atau GERD, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Simak, Ini Tanggapan Ibu di Indonesia Tentang Alergi pada Si Kecil
Simak, Ini Tanggapan Ibu di Indonesia Tentang Alergi pada Si Kecil
Ini Dia Mitos Masalah Perut Si Kecil yang Sering Salah
Ini Dia Mitos Masalah Perut Si Kecil yang Sering Salah
Referensi: Ikatan Dokter Anak Indonesia, Hello Sehat

Baca juga

Kepala anak terbentur, mungkinkah gegar otak? Ini yang perlu orangtua waspadai!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fadhila Auliya Widia Putri

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Hal-hal yang harus diwaspadai ketika kepala bayi terbentur
Bagikan:
  • Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

    Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

  • 8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

    8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

  • Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

    Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

  • Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

    Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

  • 8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

    8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

  • Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

    Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti