Teknik pertolongan pertama saat anak cedera wajib dikuasai orangtua agar bisa melakukan tindakan secepat mungkin untuk menghindari infeksi yang lebih parah karena menunggu terlalu lama.
Berikut ini kami berikan panduan pertolongan pertama saat anak cedera yang bisa Parents lakukan di rumah sebagaimana dilansir dari laman Parents.
1. Cedera kepala
Cedera kepala bisa terjadi bila kepala anak terbentur sesuatu. Cedera ditandai dengan benjolan berwarna merah, sakit kepala yang parah, muntah-muntah, mengantuk, atau susah berjalan.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan orangtua adalah memeriksa kondisi anak. Jika anak masih bisa membuka mata, merespons saat Parents memintanya untuk mengangkat tangan atau mengangguk, dan menjawab pertanyaan Anda, maka kondisi anak bisa dikatakan baik-baik saja.
Parents harus segera membawa anak ke rumah sakit bila napasnya berbunyi seperti mendengkur meski ia sedang tidak tidur, ada cedera di bagian leher, mengalami sakit kepala yang parah, muntah-muntah, susah berjalan, atau terlihat kebingungan dan mengantuk.
2. Reaksi alergi yang parah
Alergi makanan sering terjadi pada anak-anak. Reaksi alergi yang parah ditandai dengan bibir bengkak, batuk, sulit bernapas, pusing, muntah-muntah bahkan kemungkinan diare.
Pertolongan pertama yang bisa Parents lakukan saat muncul reaksi alergi pada anak adalah memperhatikan napasnya. Jika ia terlihat sesak, atur posisi agar ia dapat bernapas dengan lancar.
Rabalah nadi dan ujung-ujung jari anak. Jika terasa dingin, hangatkan dengan selimut atau kantong air panas.
Bila tersedia obat di rumah yang biasa digunakan untuk alergi anak, berikan segera obat tersebut padanya. Setelah itu bawa dia ke rumah sakit, untuk penanganan lebih lanjut dari dokter.
3. Gigi tanggal
Ketika anak jatuh atau mulutnya terbentur, kemungkinan giginya akan copot dan membuat mulutnya berdarah. Langkah pertama yang bisa Parents lakukan adalah menenangkan anak yang mungkin sedang kaget.
Jika gusinya mengeluarkan darah, berikan tekanan lembut pada bagian yang berdarah menggunakan kain bersih. Hubungi dokter gigi jika gigi yang copot adalah gigi permanen dan bukan gigi susu.
Ketika gigi permanen lepas, kemungkinan ada saraf yang terluka sehingga harus dilakukan penanganan secepatnya.
4. Mimisan
Saat anak mimisan, buat dia membungkuk ke depan agar darah mengalir keluar. Jangan biarkan kepalanya menengadah karena bisa membuat darah masuk ke jalur pernapasan.
Jika mimisan tidak berhenti, pencet hidungnya lebih lama dan biarkan ia bernafas lewat mulut. Kompres pangkal hidung dengan es batu.
Hubungi dokter bila mimisannya tidak berhenti setelah lebih dari 5 menit. Jika anak mengalami mimisan lebih dari sekali dalam seminggu atau mengalami perdarahan di bagian tubuh lain, periksakan juga hal tersebut.
Artikel terkait: Cara tepat menangani Mimisan pada Anak
5. Tulang retak/patah
Tulang yang retak atau patah kadang tidak bisa terlihat. Namun jika anak mengalami sakit teramat sangat setelah cedera, bagian yang terluka terlihat bengkak, muntah-muntah, dan pusing, kemungkinan besar dia mengalami patah tulang.
Langkah terbaik adalah segera memanggil ambulans atau membawanya ke UGD. Selama perjalanan, buat anak merasa senyaman mungkin.
Jaga bagian tubuhnya yang cedera agar tidak bergerak sedikitpun.
6. Cedera mata
Cedera mata terjadi karena benturan ke area mata saat ia sedang bermain. Jika area matanya terlihat memerah dan berair banyak, maka Anda harus waspada.
Jangan paksa kelopak mata anak yang bengkak untuk terbuka. Sebaiknya segera bawa ke dokter jika ia juga mengalami perdarahan yang parah.
7. Tersedak
Ketika anak tersedak, dia akan kesulitan bernapas, memegang tenggorokan, atau bahkan pingsan. Hal ini bisa terjadi saat ia sedang makan, atau sedang bermain dengan objek yang ia masukkan ke dalam mulut.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan orangtua ialah menyuruh anak untuk batuk dan mengeluarkannya. Jika benda tersebut masih tersangkut di tenggorokan anak, buat dia memuntahkannya dengan cara berikut.
Peluk dia dari belakang, tempatkan tangan Anda di pinggangnya, dan angkat dia dengan keras, paksa dia untuk memuntahkan objek yang yang membuatnya tersedak. Ulangi beberapa kali. Jika anak tidak bisa bicara atau pingsan, segera hubungi dokter.
8. Luka berdarah
Luka berdarah bisa dianggap serius ketika darah yang keluar tak kunjung berhenti padahal Anda sudah menekannya. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membersihkan luka tersebut dan membalutnya dengan kain bersih.
Tertapi jika perdarahan tidak kunjung berhenti, dan lukanya menganga lebar, segera bawa anak ke dokter..
9. Keracunan
Tanda keracunan terjadi ketika anak muntah-muntah, sakit perut, susah bernafas, atau rasa terbakar di mulut. Jika anak yang sehat tiba-tiba sakit, itu juga salah satu tanda bahwa dia keracunan.
Cari tahu apa yang dimakan oleh anak sebelumnya. Dan kalau bisa, buat dia memuntahkan makanan yang telah ditelannya. Lalu segera bawa dia ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
10. Pertolongan pertama saat anak terkena luka bakar
Jika anak mengalami luka bakar ringan, pertolongan pertama yang harus Anda lakukan ialah membasuh lukanya dengan air dingin. Lalu mengoleskan Vaseline agar lukanya tidak melepuh.
Jika dia mengalmi luka bakar parah, Anda harus segera membawa anak ke rumah sakit.
11. Kejang-kejang
Tanda anak mengalami kejang-kejang adalah tangan dan kakinya menyentak, bola matanya ke atas, atau tatapan matanya kosong.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan ialah baringkan ia secara menyamping. Catat berapa lama anak mengalami kejang. Kebanyakan kejang bertahan antara dua hingga lima menit.
Jangan masukkan apapun ke dalam mulutnya. Jika dia mengalami kesulitan bernapas, wajahnya membiru, kejang bertahan lebih dari lima menit, atau setelah kejang anak merasa sakit, segera bawa ke dokter.
***
Semoga bermanfaat
Baca juga:
Pertolongan Pertama Saat Anak Terkena Luka Potong Serius [Video]
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.