“Kenapa malas banget ngapa-ngapain rasanya, ya, hari ini?”, “Duh, mau ambil susu coklat tapi mager, deh, nanti aja ah..”
Pernahkah Parents merasakan hal itu? Mulai dari hal kecil sampai hal genting seperti mengirim laporan mingguan ke atasan, semua terhalang oleh satu kosakata andalan netizen Indonesia masa kini: mager alias males gerak!
Malas gerak kelihatannya memang sepele dan hal ini pasti pernah dialami setiap orang. Namun, hati-hati karena jika rasa malas ini malah semakin menghambat aktivitas sehari-hari, harus disikapi dan diatasi dengan baik.
Apa yang Terjadi pada Otak Seseorang Saat Sedang Malas?
Umumnya, rasa malas muncul karena tidak ada motivasi yang dapat membuat seseorang bergerak atau melakukan sesuatu. Faktanya, peneliti mengatakan bahwa kurangnya motivasi ini ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biologis, bukan sekadar kebiasaan semata.
Merujuk pada data yang tersaji dalam Live Science, otak manusia menunjukkan sikon tertentu ketika sedang merasa malas. Para peneliti melakukan pemindaian dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang bertujuan meneliti motivasi dan rasa malas.
Hasilnya, scan menunjukkan bahwa ketika seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu, korteks pra-motor pada otaknya cenderung menyala sesaat sebelum titik lain di otak yang mengendalikan gerakan menjadi aktif.
Sebaliknya pada orang yang malas, korteks pra-motor ini tidak menyala karena koneksinya terputus. Peneliti menduga koneksi otak yang menghubungkan “keputusan untuk melakukan sesuatu” menjadi tindakan nyata menjadi kurang efektif pada orang yang tengah malas.
Akibatnya, otak mereka harus berjuang lebih keras untuk mengubah keputusan yang diambil otak menjadi tindakan nyata. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cerebral Cortex pada 2012 juga menemukan bahwa tingkat dopamin di otak turut berdampak pada motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu.
Tingkat dopamin memberikan dampak yang berbeda di berbagai area otak. Peneliti menemukan bahwa para pekerja keras memiliki dopamin paling banyak di dua area otak yang memainkan peran penting dalam penghargaan dan motivasi.
Sebaliknya, mereka memiliki tingkat dopamin yang rendah di insula anterior, wilayah yang terkait dengan penurunan motivasi dan persepsi alias rasa malas.
Kenapa Malas Bisa Menimpa Seseorang?
Nah, sebelum masuk kepada bagaimana cara mengatasi rasa malas, hal awal yang harus Anda lakukan adalah menelaah apa penyebab Anda menjadi malas. Apa saja?
1. Keinginan Besar untuk Menunda
Gejala awalnya muncul keinginan dalam diri “kalau bisa besok, kenapa harus sekarang?“
2. Timbulnya Gangguan
Alasan kenapa malas kerap disebabkan oleh adanya gangguan. Penyebab gangguan paling umum adalah media sosial, teman yang banyak bicara, dan acara televisi di malam hari yang tak sabar dinanti sehingga rasa malas pun datang.
3. Pengaruh Gaya Hidup yang Buruk
Gaya hidup buruk dalam hal ini adalah keengganan seseorang untuk menyusun skala prioritas dalam keseharian, sehingga waktu mengalir begitu saja.
4. Kelelahan
Aktivitas mental membutuhkan energi dan pikiran yang jernih. Ketika kita kelelahan, pikiran pun menjadi tumpul dan mencegah tubuh berfungsi secara efektif.
5. Ragu-ragu
Keraguan untuk memutuskan sesuatu juga menjadi penyebab kemalasan datang. Ketika keputusan sudah final, tak ada lagi waktu untuk melakukannya.
6. Kurang Motivasi
Jika tidak adanya motivasi adalah penyebab rasa malas, jangan sampai Anda jadi terjebak. Membiarkan minim motivasi akan membuat Anda semakin malas.
7. Terlalu Banyak Hal yang Harus Dilakukan
Saat Anda merasa kewalahan karena terlalu banyak hal yang harus dilakukan, otak otomatis melambat. Lambat laun, orang meyakinkan diri bahwa mereka tidak bisa melakukan semuanya hari itu.
5 Cara Mengatasi Rasa Malas
Parents pasti tak ingin rasa malas mengendap terlalu lama dalam tubuh dan jiwa Anda, dong? Mengutip berbagai sumber, yuk, lakukan hal berikut ini agar keseharian Anda jauh lebih produktif!
1. Lakukan Aktivitas Fisik
Selain deretan sebab di atas, rasa malas juga bisa timbul karena kurangnya fokus. Untuk itu, cobalah selipkan aktivitas fisik di sela kegiatan misalnya jalan santai di teras rumah agar tubuh bergerak.
Penelitian membuktikan bahwa aktivitas fisik atau olahraga dapat membuat pikiran seseorang menjadi lebih fokus. Dengan begitu, Anda akan jauh lebih semangat dan rasa malas pun berangsur hilang. Selain itu, olahraga teratur juga terbukti dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dalam jangka panjang.
2. Jalani Hobi Menyenangkan
Tak bisa dipungkiri, melakukan rutinitas sama terus menerus dapat membuat seseorang merasa jenuh dan malas. Agar tidak berlanjut, menyelingi rutinitas dengan hobi Anda bisa menjadi cara ampuh mengatasi malas.
Rutin menyisakan waktu untuk melakukan hobi dapat membuat Anda merasa lebih bahagia, termotivasi, dan menikmati hidup. Belum memiliki hobi, carilah dari sekarang yang sesuai dengan minat Anda.
3. Ingat Apa ‘Why’ Anda
Rasa malas biasanya disebabkan kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu. Kehilangan “why” atau alasan Anda melakukan sesuatu, dapat membuat Anda kehilangan arah tujuan.
Jika sudah begitu, cobalah tanyakan kenapa versi Anda pada diri Anda sendiri. Misalnya ‘kenapa saya harus fokus menyelesaikan tugas yang bos berikan pada saya?’, ‘kenapa saya harus tetap bertahan di tempat kerja saya sekarang?’
Sebagai penyemangat, Anda juga bisa menuliskan why dan motivasi terbesar Anda di tempat yang mudah terlihat. Sebut saja tembok kamar, cermin, dan lainnya agar gairah dan semangat selalu bisa mengalahkan rasa malas.
4. Istirahat Cukup
Bagi Anda yang selama ini sering begadang hingga larut malam, coba ubah kebiasaan berikut. Jika tubuh dibiarkan terus terbangun dan tidak mendapatkan cukup istirahat, rasa malas bisa semakin menjadi. Bukan tanpa alasan, kurang istirahat membuat Anda letih dan sulit fokus.
Untuk menyiasatinya, rehat sejenak jika Anda merasa tubuh lelah karena mengerjakan sesuatu. Istirahatlah 7-9 jam setiap malam agar tubuh segar dan bugar menghadapi esok hari.
5. Bersua dengan Alam Bebas
Cara terakhir yang tak kalah penting dan mudah dilakukan adalah melakukan pertemuan dengan alam. Penelitian membuktikan bahwa menikmati alam sesederhana melihat dedaunan hijau efektif mengembalikan semangat dan membuat pikiran menjadi lebih jernih.
***
Parents, dari penjelasan informasi tersebut, kira-kira apa alasan kenapa malas yang sering terjadi kepada Anda?
Baca juga:
Merasa malas ketika work from home? Ini 6 tips agar Parents tetap bersemangat
Perbaiki Kondisinya Sebelum Memburuk, Kenali 5 Penyebab Anak Malas Mengobrol Bersama Orangtua
Kesal karena Anak Malas Mengerjakan PR? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.