Annyeong haseyo… Bunda yang gemar nonton drama Korea (drakor) tentu sering melihat adegan tokohnya mengonsumsi makanan khas Korea seperti ramyun, kimchi, bibimbap, jajangmyeon dan lain-lain. Tak ketinggalan minuman khasnya, yakni soju juga biasa diminum bersama dalam acara tertentu. Hal ini membuat penonton drakor penasaran ingin mencicipi. Pertanyannya, jika ibu sedang hamil, bolehkah ibu hamil minum soju?
Mengenal Soju, Minuman Beralkohol Khas Korea Selatan
Minuman beralkohol dari negeri Gingseng ini dibuat dengan beras sebagai bahan utamanya. Selain beras, soju juga bisa dibuat menggunakan ubi, gandum, barley dan tapioka. Soju tidak berwarna alias bening seperti vodka.
Rasa asli soju sebenarnya netral (clean) sehingga enak dinikmati bersama kudapan lain. Di serial Itaewon Class pernah dijelaskan bahwa rasa soju bisa menjadi manis atau pahit tergantung dari suasana hati orang yang meminumnya.
Misalnya, orang yang meminumnya sedang bahagia, maka soju akan terasa sedikit manis. Sementara itu, jika yang meminum sedang bersedih, rasa soju akan berubah menjadi agak pahit.
Akan tetapi, saat ini di Korea Selatan sendiri, ada berbagai varian rasa minuman soju. Seperti dari merek Soju Chum Churum ada rasa buah peach, lemon, anggur, strawberry, hingga Yakult.
Mengutip dari Food Detik, soju memiliki kandungan alkohol sekitar 20-40%. Perbedaan minuman soju itu diklasifikasikan berdasarkan kadar alkoholnya.
Biasanya, soju dengan rasa buah memiliki kadar alkohol sekitar 16%. Lalu, untuk botol soju biasa mengandung hingga 22%, dan minuman soju tradisional kadar alkoholnya mencapai 40%.
Harga soju di Korea cukup terjangkau, yakni sekitar 1.000-3.000 won (Rp11.000-34.000). Namun, bila ingin membeli online, maka harga yang dijual sekitar Rp60.000 hingga Rp100.000 per botol.
Bolehkah Ibu Hamil Minum Soju?
Seperti dijelaskan di atas, soju memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi yakni 16-40%. Lalu, bolehkah ibu hamil minum soju?
Melansir dari Hello Sehat, alkohol yang diminum ibu hamil akan mengalir bersama dengan aliran darah di tubuh dengan cepat. Alkohol tersebut dapat menembus plasenta, sehingga bisa mencapai bayi dalam kandungan.
Kemudian dalam tubuh bayi, alkohol akan dipecah di hati, padahal hati bayi sedang dalam tahap perkembangan dan masih belum matang untuk dapat memecah alkohol. Akibatnya, tubuh bayi tidak dapat memecah alkohol dengan baik sehingga terdapat kadar alkohol yang tinggi dalam darahnya.
Akibat adanya kadar alkohol yang tinggi dalam tubuh bayi dan ibu, hal ini dapat membuat kehamilan lebih berisiko mengalami:
- Keguguran
- Kelahiran prematur
- Bayi lahir mati (stillbirth)
- Bayi lahir dengan berat badan rendah
- Cacat lahir
- Fetal alcohol spectrum disorders (FASD) atau fetal alcohol syndrome (FAS). Ini bisa anak Anda alami seumur hidup. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan yang buruk selama di dalam kandungan, setelah lahir, atau keduanya. Bayi bisa mengalami kelainan bentuk wajah (kepala lebih kecil), kelainan pada jantung, dan kerusakan sistem saraf pusat. Kerusakan pada sistem saraf pusat dapat mencakup cacat intelektual, keterlambatan perkembangan fisik, penglihatan, dan masalah pada pendengaran, dan berbagai masalah perilaku.
Risiko Ibu Hamil Minum Alkohol pada Bayi saat Tumbuh Besar
Selain risiko kehamilan di atas, ibu hamil yang minum minuman beralkohol seperti soju dapat berakibat buruk pada bayi saat ia lahir dan tumbuh besar nantinya. Bayi berisiko mengalami masalah kesulitan belajar, berbicara, perhatian, bahasa, dan hiperaktif.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ibu yang setidaknya minum alkohol satu kali dalam seminggu saat hamil lebih mungkin untuk memiliki anak yang menunjukkan perilaku agresif dan nakal. Hal itu tentu saja jika dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak minum alkohol.
Semakin banyak atau sering ibu minum alkohol saat hamil akan lebih meningkatkan risiko bayi terkena FAS atau FASD, atau juga bisa memiliki masalah mental, fisik, atau perilaku di kemudian hari. Semakin banyak alkohol pada tubuh ibu akan dapat merusak sel-sel bayi yang sedang berkembang secara permanen. Sehingga, hal ini bisa memengaruhi pertumbuhan wajah, organ, dan otak bayi.
Soju Non Alkohol
Foto: Instagram/kulinerkabbandung
Kabar baik bagi Parents yang ingin mencicipi soju, tetapi terhalang alkohol. Kini sudah ada “soju” halal asal Bandung, Jawa Barat yang bebas alkohol.
Soju non alkohol bermerk Mojiso ini diinisiasi oleh para pemiliknya, Sovi dan Rinda, karena terinspirasi dari drama Korea yang sering mereka tonton. Menurut Sovi, makanan asal Korea yang halal sudah cukup banyak ditemukan di Indonesia.
Akan tetapi, untuk minuman halal Korea, khususnya soju, sulit dijumpai di Indonesia. Alhasil, muncul ide untuk membuat “soju” halal yang diberi merek Mojiso.
Berbeda dengan soju asli Korea yang dibuat dari fermentasi beras, Mojiso terbuat dari semacam virgin mojito yang diracik sedemikian rupa, supaya ada sensasi segar dan hangat saat diminum.
Minuman racikan ini kemudian dikemas dengan wadah yang serupa dengan soju. Wadahnya terbuat dari botol kaca berwarna hijau, kemudian diberi stiker putih dengan aksara Korea. Alhasil tampilannya mirip soju asal Korea.
Sovi sendiri mengaku menggunakan bahan-bahan alami. Ia juga menjamin produknya 100 persen halal.
Jadi, bolehkah ibu hamil minum soju? Jika yang dimaksud adalah soju asli yang beralkohol jawabannya jelas tidak boleh, karena dapat membahayakan ibu dan bayi dalam kandungan.
Nah, jika Bunda sedang hamil dan ngidam soju seperti di drama Korea, mungkin bisa mencoba soju halal asal Bandung ini. Namun, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum meminumnya, ya.
Itulah informasi terkait bolehkah ibu hamil minum soju. Semoga bermanfaat bagi Bunda semua.
Baca Juga:
Kenali faktor pemicu kehamilan risiko tinggi berikut ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.