TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette: Gejala, Bahaya dan Pengobatan

Bacaan 5 menit
Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette: Gejala, Bahaya dan Pengobatan

Gerakan atau ucapan yang dilakukan berulang tanpa disengaja dan di luar kendali seseorang, itu merupakan tanda dari kelainan saraf langka sindrom Tourette.

Anda atau si kecil kerap melakukan gerakan atau ucapan yang berulang-ulang tanpa disengaja dan di luar kendalinya? Misalnya saja mengedipkan matanya? Jika ya, cobalah lebih waspada. Dalam ilmu kedokteran kondisi ini merupakan salah satu tanda dari gangguan sistem saraf yang disebut sindrom Tourette.

Untuk tahu lebih lengkap mengenai kelainan saraf langka sindrom Tourette, mari simak penjelasan berikut seperti dilansir dari Mayo clinic.

Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette: Gejala, Bahaya dan Pengobatan

Sindrom Tourette, Sebuah Kelainan Saraf Langka

kelainan saraf langka sindrom tourette

Tourette syndrome atau sindrom Tourette merupakan gangguan sistem saraf yang melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (tics) yang tidak dapat dikontrol dengan mudah. Misalnya saja, berulang kali mengedipkan mata, mengangkat bahu, menyentakkan kepala satu arah (ke kanan atau ke kiri saja) berkali-kali, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa.

Tics biasanya muncul antara usia 2 hingga 15. Dan anak laki-laki, seperti ditulis Mayo Clinic dalam lamannya, lebih mungkin mengalami sindrom ini tiga hingga empat kali dibandingkan anak perempuan.

Gangguan ini disebut langka karena prevalensi penderitanya di dunia hanya sekitar 4-5 orang dari antara 10.000 orang.

Artikel terkait: Bisa Sebabkan Komplikasi, Ketahui Gejala dan Faktor Risiko Down Syndrome

Gejala yang Sering Kali Terjadi

kelainan saraf langka sindrom tourette

Tics –gerakan atau suara yang tiba-tiba, singkat, dan terputus-putus- merupakan tanda khas dari sindrom Tourette. Skalanya bisa ringan hingga parah. Dan gejala yang parah sering kali mengganggu komunikasi, aktivitas sehari-hari, juga kualitas hidup si penderita secara signifikan.

Diklasifikasikan dalam Dua Jenis Tics

kelainan saraf langka sindrom tourette

Tics dalam sindrom Tourette diklasifikasikan sebagai:

  • Simple Tics (tics sederhana). Tics datang tiba-tiba, singkat, dan berulang ini terjadi dengan melibatkan sejumlah kelompok otot. Misalnya saja, mata berkedip, kepala menyentak, mata melesat (melirik tiba-tiba), mengangkat bahu, hidung berkedut, dan menggonggong.
  • Complex Tics (tics kompleks). Pola gerakannya berbeda dan lebih terkoordinasi dengan melibatkan beberapa kelompok otot. Seperti menyentuh atau membaui sebuah benda, mengulang gerakan mengamati, melangkah dalam pola tertentu, membungkuk atau memutar, melompat, memaki, atau mengulangi kata/frasa yang sama (palilalia) atau perkataan orang (echophenomena), dan mengucapkan kata-kata kasar/ vulgar (koprolalia).

Tics juga dapat melibatkan gerakan (tics motorik) atau suara (tics vokal). Tics motorik biasanya dimulai sebelum tics vokal terjadi. Tapi spektrum tics yang dialami orang beragam. Dan tics motorik merupakan yang paling umum terjadi pada kasus sindrom Tourette.

Beberapa hal lain yang perlu Anda ketahui mengenai tics adalah:

  • Bervariasi dalam jenis, frekuensi, dan tingkat keparahan.
  • Gejala akan memburuk jika si penderita sakit, stres, cemas, lelah atau terlalu bersemangat.
  • Bisa terjadi saat sedang tidur.
  • Berubah seiring waktu.
  • Memburuk di tahun-tahun awal remaja dan meningkat selama masa transisi ke masa dewasa.

Sebelum timbul gerakan motorik atau vokal, si penderita mungkin akan mengalami sensasi tubuh yang tidak nyaman (dorongan firasat), seperti gatal, kesemutan, atau ketegangan. Setelah (tics) itu, si penderita akan merasa lega dan puas.

Dengan usaha yang sangat keras, beberapa orang dengan sindrom Tourette dapat menghentikan atau menahan tics untuk sementara waktu.

Artikel terkait: Mengenal Moebius Syndrome, Kondisi Langka yang Sebabkan Bayi Tak Bisa Berekspresi

Penyebab dan Faktor Risiko Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette

Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette: Gejala, Bahaya dan Pengobatan

Hingga kini penyebab sindrom Tourette memang masi belum diketahui secara pasti. Namun, diduga untuk kelainan yang kompleks disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Atau juga kecacatan pada sistem saraf otak.

Beberapa studi menunjukkan bahwa anak dengan sindrom Tourette memiliki cacat pada struktur, fungsi, atau zat kimia otak yang menghantarkan impuls saraf (neurotransmitter), termasuk serotonin dan dopamin.

Sedangkan faktor risiko sindrom Tourette bisa meliputi:

  • Sejarah keluarga. Memiliki riwayat keluarga sindrom Tourette atau gangguan tics dapat meningkatkan risiko pengembangan sindrom Tourette.
  • Jenis kelamin. Seperti sudah disebutkan tadi, laki-laki kemungkinan 3-4 kali berisiko mengalaminya dibandingkan perempuan.

Komplikasi dan Bahayanya Sindrom Tourette Syndrome

Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette: Gejala, Bahaya dan Pengobatan

Pada dasarnya orang dengan sindrom Tourette juga mampu menjalani kehidupan yang sehat dan aktif. Namun, tantangannya datang saat tics terjadi. Ini dapat mengubah perilaku si penderita dan memengaruhi kehidupan sosialnya –hingga merusak citra diri.

Dua seleb terkenal yang juga mengalami gangguan saraf ini adalah aktor Indonesia Tora Sudiro dan penyanyi Amerika Serikat Billie Eilish.

Kondisi yang sering dikaitkan dengan penderita asindrom Tourette meliputi:

  • Masalah gangguan perilaku, dialami 8 dari 10 anak dengan sindrom Tourette.
  • Gangguan perhatian-defisit/hiperaktif (ADHD), dialami 6 dari 10 anak dengan sindrom Tourette.
  • Atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD) atau perilaku obsesif-kompulsif (OCB), di mana 5 dari 10 anak penderita sindrom Tourette mengalaminya.
  • Perilaku melukai diri sendiri yang dialami 3 dari 10 anak penderita Tourette syndrome.
  • Gangguan spektrum autisme
  • Ketidakmampuan belajar
  • Gangguan tidur
  • Depresi
  • Gangguan kecemasan
  • Nyeri yang berhubungan dengan tics, seperti sakit kepala
  • Bermasalah dalam mengontrol emosi

Periksakan ke Dokter Bila…

kelainan saraf langka sindrom tourette

Sebenarnya tidak semua tics menunjukkan sindrom Tourette. Banyak anak mengalami tics yang hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau bulan.

Namun, pada beberapaa kasus ada juga tanda atau gejala yang dialami anak yang tidak hilang. Untuk mengidentifikasi penyebabnya segera bawa anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Cerita mitra kami
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana

Belum Ada Obatnya, Cukup Perawatan Saja

kelainan saraf langka sindrom tourette

Mayo Clinic menyebut, hingga kini belum ada obat untuk sindrom Tourette. Dan lagi, untuk skala ringan, gangguan ini memang tidak memerlukan pengobatan, cukup perawatan saja dan lama kelamaan tics akan berkurang atau menjadi terkontrol setelah masa remaja.

Namun untuk mengendalikan tics Anda bisa menggunakan antipsikotik seperti haloperidol, obat antidepresan, suntik botox, atau obat antikovulsan.

Terapi perilaku kognitif bisa saja dilakukan untuk meringankan gejala dari ADHD, OCD, dan depresi. Terapis dalam sesi psikoterapi nantinya bisa melakukan beberapa metode bantuan seperti hipnosis, meditasi, teknik pernapasan atau relaksasi.

Semoga informasi kelainan saraf langka sindrom tourette ini bermanfaat. Jika melihat gejala tics pada anak, jangan lupa untuk dipatau.

Baca juga:

Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Kelainan Saraf Langka Sindrom Tourette: Gejala, Bahaya dan Pengobatan
Bagikan:
  • Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

    Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

  • 12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

    12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

  • Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
    Cerita mitra kami

    Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?

  • Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

    Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

  • 12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

    12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

  • Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
    Cerita mitra kami

    Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti