Para ahli sepakat tidak ada asupan untuk bayi yang lebih baik selain ASI. Pasalnya, ASI mengandung banyak sekali nutrisi penting mulai dari vitamin, protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai mineral penting lainnya. Adanya kandungan gula dalam ASI semakin menambah manfaat air susu ibu.
Kandungan ASI
Patut diketahui bahwa bukan hanya bayi yang akan merasakan manfaat. Si pemberi ASI alias Bunda pun mendapatkan aneka manfaatnya. Salah satu manfaat ASI ialah mencegah bayi terserang penyakit.
Dengan mendapatkan ASI eksklusif, daya tahan tubuh bayi otomatis meningkat. Hal ini disebabkan ASI mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh. Bayi pun lebih kecil kemungkinannya untuk terserang penyakit seperti diare, alergi, infeksi saluran pernapasan, hingga konstipasi.
Pun sebuah studi yang lebih spesifik berjudul Breast milk and cognitive development—the role of confounders: a systematic review yang dimuat dalam US National Library of Medicine, menyebutkan ASI bisa meningkatkan perkembangan kognitif bayi.
Uniknya, karakteristik ASI dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan bayi. Kandungan ASI pada ibu yang melahirkan bayi di usia kehamilan normal (cukup bulan) berbeda dengan kandungan ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Seiring waktu, kandungan ASI berubah sesuai pertambahan usia bayi. Kandungan ASI yang dikeluarkan di awal sesi menyusui kaya akan air dan laktosa. Sedangkan di akhir sesi menyusui, kandungan ASI didominasi oleh kalori dan lemak.
ASI juga mengandung sel darah putih dan zat yang membentuk kekebalan tubuh bayi seperti imunoglobulin dan lysozim, dengan komposisi yang dapat berubah sesuai usia dan kebutuhan bayi.
ASI mengandung komponen berharga seperti karbohidrat, protein whey sebanyak 60 persen dan kasein 40persen. Secara spesifik, protein di dalam ASI terdiri dari:
- IgA, IgG, dan IgM sekretorik. Ketiganya merupakan jenis antibodi yang berperan melindungi tubuh dari bakteri dan virus serta mencegah alergi.
- Lysozim, berperan sebagai enzim yang melindungi tubuh dari bakteri buruk Salmonella dan Coli.
- Laktoferin yang menghambat perkembangan bakteri bergantung pada zat besi di saluran pencernaan.
- Faktor bifidus. Mendukung perkembangan laktobasilus yang melindungi tubuh dari bakteri berbahaya.
Artikel terkait: 9 Makanan Mengandung Phytoestrogens, Bikin ASI Deras dan Lancar!
Riset Kandungan Gula Dalam ASI
Dalam tumbuh kembangnya, suatu bakteri yaitu grup B Streptococcus (GBS) menjadi penyebab umum infeksi darah, meningitis, dan lahir mati pada bayi baru lahir. Meskipun infeksi ini dapat diobati atau dicegah dengan antibiotik, ada momentum bakteri menjadi semakin resisten.
Seiring berkembangnya teknologi, peneliti telah menemukan bahwa salah satu kandungan gula yaitu oligosakarida susu manusia (HMO) dapat menggantikan antibiotik untuk mencegah infeksi tersebut.
Adapun oligosakarida adalah gula kompleks dalam ASI yang tidak bisa dicerna langsung oleh bayi. Rantai molekul kompleks ini berfungsi sebagai prebiotik yang memengaruhi komposisi mikrobioma usus. Studi sebelumnya menemukan bahwa oligosakarida mampu melindungi bayi dari mikroba berbahaya penyebab penyakit.
Kurang lebih ada 150 tipe oligosakarida dan setiap ibu punya kombinasi dan konsentrasi yang unik dalam ASI. Dua hal tersebut sebagian dipengaruhi oleh genetika dan jenis enzim pengolah oligosakarida yang mereka miliki.
Untuk membuktikan efektivitas oligosakarida terhadap tinggi dan berat badan anak, peneliti mengevaluasi kurang lebih 800 pasang ibu menyusui dan anak di Finlandia.
Peneliti menganalisis oligosakarida di sampel ASI yang diambil saat anak berusia 3 bulan, di antaranya dua oligosakarida yang sekarang ditambahkan ke beberapa susu formula bayi yaitu 2′-fucosyllactose (2’FL) dan lacto-N-neo-tetraose (LNnT).
Para peneliti menambahkan oligosakarida yang biasa ditambahkan ke susu formula bayi yang disebut galakto-oligosakarida (GOS) berasal dari tumbuhan. Dengan tidak adanya gula, GBS menekan pertumbuhan bakteri “baik”, tetapi GOS membantu spesies yang bermanfaat ini tumbuh.
Artikel terkait: Bunda, Ini 6 Jenis KB Ibu Menyusui yang Tidak Bikin Gemuk
Hasil Riset Kandungan Gula Dalam ASI
Hasilnya, ASI dari ibu bayi yang lebih tinggi dan lebih berat cenderung memiliki komposisi oligosakarida yang kurang beragam, konsentrasi 2’FL yang lebih tinggi dan konsentrasi LNnT yang lebih rendah.
Sementara ASI dari ibu yang kelebihan berat badan dan obesitas pun cenderung memiliki komposisi oligosakarida yang kurang beragam, konsentrasi 2’FL yang lebih tinggi dan konsentrasi LNnT yang lebih rendah. Hasil ini menjadi konfirmasi penelitian sebelumnya bahwa komposisi dan pertumbuhan anak turut dipengaruhi adanya kandungan gula dalam ASI.
Sebagai informasi, penelitian ini berdasarkan penelitian mengejutkan di Amerika Serikat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mencatat sekitar 2.000 bayi di AS mendapatkan infeksi GBS setiap tahun, dan 4-6% di antaranya meninggal.
Bakteri ini ditransfer dari ibu ke bayi saat melahirkan. Seorang ibu hamil yang dites positif GBS biasanya diberikan antibiotik intravena selama persalinan untuk membantu mencegah infeksi dini selama minggu pertama kehidupan.
Menariknya, insiden infeksi onset lambat yang terjadi sejak satu minggu hingga tiga bulan setelah kelahiran lebih tinggi pada bayi yang diberi susu formula daripada bayi yang diberi ASI.
Artikel terkait: Amankah Ibu Menyusui Konsumsi Kianpi Pil untuk Menggemukkan Badan?
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor dalam ASI yang membantu melindungi risiko bayi terkena GBS. Dengan kata lain, gula sangat mungkin bisa menggantikan antibiotik.
“Kami menyimpulkan bahwa GBS memproduksi asam laktat yang menghambat pertumbuhan, kemudian ketika kami menambahkan oligosakarida, spesies yang bermanfaat dapat menggunakannya sebagai sumber makanan untuk mengatasi penekanan ini,” ungkap Rebecca Moore lulusan Vanderbilt University.
Demikian riset tentang manfaat kandungan gula dalam ASI. Semoga bisa membuka wawasan Bunda semua!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
id.theasianparent.com/glutamat
Kabar Baik! Pemberian ASI Terbukti Perkuat Jantung Bayi Prematur
id.theasianparent.com/pejuang-asi-eksklusif
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.