Kontrasepsi menggunakan KB, baik dalam bentuk pil, suntik, ataupun implan terbukti mampu mencegah kehamilan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, masih banyak perempuan yang meyakini bahwa KB dapat menyebabkan berat badan bertambah. Lalu, adakah alat kontrasepsi khususnya bagi ibu menyusui yang tidak membuat berat badan bertambah? Untuk mengetahuinya, simak deretan KB ibu menyusui yang tidak bikin gemuk berikut ini.
6 Jenis KB Ibu Menyusui yang Tidak Bikin Gemuk
Mitos tentang KB yang bikin gemuk sudah berkembang sejak lama. Namun, mitos ini bukannya tidak berdasar. Dahulu, KB memang dapat menyebabkan kegemukan karena mengandung hormon estrogen dan progestin yang sangat tinggi. Hormon ini berperan dalam meningkatkan nafsu makan dan menahan air dalam tubuh.
Akan tetapi, hal ini terjadi ketika KB pertama kali ditemukan, yakni sekitar tahun 1960-an. Kini, setelah ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, kandungan estrogen dan progestin di dalam KB sudah jauh berkurang sehingga nyaris tidak mungkin menyebabkan obesitas.
Meski demikian, jika Bunda mencari alat kontrasepsi yang tidak memengaruhi hormon, berikut sederet KB non-hormonal yang tidak bikin gemuk dan aman untuk ibu menyusui:
1. IUD, Salah Satu Jenis KB Ibu Menyusui yang Tidak Bikin Gemuk
Sumber: iStockphoto
IUD atau KB spiral adalah salah satu alat kontrasepsi yang dipakai oleh sebagian besar perempuan di Indonesia. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari sederet kelebihan IUD, mulai dari tingkat keberhasilannya yang tinggi dalam mencegah kehamilan serta durasi pemakaian yang cukup lama, yakni 10 tahun.
Tidak hanya itu, IUD juga sangat praktis karena hanya butuh satu kali pemasangan dan bisa dilepas sesuai keinginan. Jadi, Bunda tetap bisa hamil ketika IUD dilepas lalu kemudian bisa dipasang kembali.
2. Implan
Sumber: iStockphoto
Selain IUD, alat kontrasepsi yang juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi adalah implan, yakni hingga 99,95 persen. Metode kontrasepsi ini dilakukan dengan cara menanamkan alat berbentuk elastis di bawah kulit lengan atas perempuan.
KB ini sebetulnya termasuk KB hormonal, hanya saja dosisnya rendah dan teratur. Cara kerjanya adalah dengan melepaskan hormon progestin sedikit demi sedikit selama 3 tahun. Setelah 3 tahun, Bunda harus kembali menanam implan untuk melanjutkan kontrasepsi.
Artikel terkait: 6 KB Alami, Alternatif Bagi Bunda yang Tak Mau Gunakan Alat Kontrasepsi
3. Kondom Juga Termasuk KB Ibu Menyusui yang Tidak Bikin Gemuk
Sumber: Shutterstock
Alat kontrasepsi berikutnya yang ampuh dalam mencegah kehamilan adalah kondom. Kondom tidak hanya praktis dan mudah didapatkan, tetapi tingkat keberhasilannya juga tergolong tinggi, yakni 85 persen untuk kondom pria dan 79 persen untuk kondom wanita. Alat kontrasepsi ini juga sama sekali tidak berdampak pada penambahan berat badan sehingga Bunda tak perlu khawatir gemuk.
Artikel terkait: IUD Bisa Bergeser, Ini Penyebab dan Cara Menghadapinya!
4. Spermisida
Sumber: Shutterstock
Spermisida adalah alat kontrasepsi berbentuk gel dan krim yang dipakai dengan cara dioleskan ke vagina sebelum berhubungan seksual. Tingkat kegagalan metode ini cukup tinggi, yaitu mencapai 28 persen.
Akan tetapi, alat ini dapat bekerja dengan lebih maksimal apabila digunakan dengan alat kontrasepsi lain seperti cervical cap atau diafragma. Cara kerja dari spermisida adalah dengan menghambat sel sperma menuju rahim.
Artikel terkait: Benarkah pakai KB bisa mengganggu produksi ASI? Ini kata dokter!
5. Cervical Cap
Bentuknya menyerupai kantung yang dipasang di vagina untuk mencegah kehamilan. Alat ini terbuat dari silikon dan untuk pemasangan pertama harus dilakukan oleh dokter. Baru setelah itu, bisa dilepas pasang secara mandiri.
Satu cervical cap bisa dipakai selama kurun waktu 2 tahun dan harus diganti setelahnya. Tingkat kegagalannya mencapai 14 persen pada perempuan yang belum pernah melahirkan dan 28 persen pada perempuan yang pernah melahirkan. Pemakaiannya juga dibarengi dengan krim atau gel spermisida.
6. Sterilisasi
Alat kontrasepsi berikutnya yang juga tidak akan bikin gemuk adalah sterilisasi. Pada perempuan, sterilisasi disebut tubektomi sementara pada laki-laki disebut vasektomi.
Metode ini dapat menjamin seseorang untuk mencegah kehamilan hingga 100 persen. Namun, sterilisasi bersifat permanen karena dilakukan dengan cara operasi.
Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk mengambil opsi ini, ada baiknya jika berdiskusi terlebih dahulu dengan pasangan. Pasalnya, setelah diangkat, maka tidak dapat memiliki keturunan.
Nah, Parents, itulah sederet KB ibu menyusui yang tidak bikin gemuk. Cukup banyak bukan pilihannya? Masing-masing alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan Anda. Selain itu, bicarakan terlebih dahulu dengan pasangan terkait jenis kontrasepsi yang hendak dipilih.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Ini alasan mengapa alat kontrasepsi diafragma cocok untuk ibu menyusui
Pil Kontrasepsi Darurat, Bisakah Cegah Kehamilan Setelah Sperma Terlanjur Masuk?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.