Kota Palu, Sulawesi Tengah tak hanya menyuguhkan pemandangan yang indah dan menawan, tapi juga memiliki makanan khas. Salah satu makanan khas Palu, Donggala, dan sekitarnya di Sulawesi Tengah adalah sup kaledo.
Salah satu jenis sup yang didalamnya berisi tulang sapi yang dicampur dengan asam dan cabai ini memiliki cita rasa sedikit asam, tapi tetap gurih dan menyegarkan. Seperti dikuti dari situs wisatapalu, rasa asam berasal dari buah asam yang merupakan salah satu komponen pelengkap kaledo dan juga dari jeruk nipis yang dapat ditambahkan sesuka hati.
Sementara itu, untuk kuahnya terbuat dari kaldu sup biasa tanpa tambahan santan dengan bumbu sederhana, yaitu menggunakan garam, asam, dan cabai segar. Dalam proses pembuatannya, daging melalui perebusan yang panjang, sehingga memiliki tekstur yang lebih empuk.
Sebagai pelengkap, ada bawang goreng khas dan potongan paru goreng di dalam plastik kecil serta potongan jeruk nipis. Parents juga dapat menyantapnya bersama nasi atau ubi kayu rebus.
Sejarah dan Resep Kaledo Khas Palu
Sejarah Kaledo
Sejarah Kaledo (Travelingyuk)
Kaledo sering diartikan singkatan dari Kaki Lembu Donggala. Sebenarnya, kelahiran kaledo bersamaan dengan tumbuhnya budaya Kaili –Kulawi di Lembah Palu.
Sebelum masuknya ajaran Islam pada abad-16, etnis Kaili dan Kulawi hidup dalam masa pra sejarah atau menganut paham animisme. Pada masa itu, masyarakat Lembah Palu dengan segala kondisi geografis yang didominasi panas, perbukitan dan hutan, sehingga banyak hewan yang tinggal di lembah ini.
Keunikan dan keutamaan Kaledo adalah pada sunsum yang terletak pada bagian tengah tulang kaki sapi.
Pada masa itu, masyarakat animis Lembah Palu telah mampu menciptakan satu resep masakan, dengan bahan dasar potongan kaki hewan, yang diolah secara sederhana menggunakan asam muda, garam, cabai segar, serta satu jenis tumbuhan yang dominan hidup di lereng-lereng pegunungan (Tava Nusuka).
Di masa tersebut, kaledo yang dibuat masyarakat etnis Kaili berbahan dasar potongan kaki berbagai jenis hewan, seperti kaki kambing, atau kaki babi hutan.
Seiring perkembangan budaya hidup masyarakat etnis Kaili di Lembah Palu, utamanya setelah ajaran Islam masuk pada abad-16. Karena pengaruh ajaran dan nilai Islam yang jadi keyakinan masyarakat, bahan dasar Kaledo juga ikut berubah hanya dengan memanfaatkan Kaki Sapi.
Namun, pada saat itu, ada dua jenis kuliner. Satu rasa yang dikembangkan masyarakat Kaili, yakni Uta Poiti dan Kaledo.
Perbedaannya, pada Uta Poiti selain menggunakan potongan tulang yang masih tertempel daging, ditambah dengan daging murni serta jeroan. Sementara itu, untuk masakan kaledo, murni menggunakan potongan kaki sapi.
Artikel terkait: Resep Gulai Kambing Nikmat dan Tips Mengolahnya agar Daging Tetap Empuk
Sajian Para Raja
Sajian Para Raja (Phinemo)
Di zaman dahulu kala, kaledo menjadi sajian kehormatan oleh para raja-raja di Lembah Palu bagi para tamu kehormatan dari kaum bangsawan yang disebut dengan Toma Oge atau Toma Langgai atau Langga Nunu. Biasanya, mereka adalah para pembesar dari sub-sub kerajaan di lembah Palu.
Namun, kini masyarakat di Kota Palu sering sekali menyantap kuliner satu ini ketika perayaan Idul Fitri atau Idul Adha.
Sup kaledo ini akan terasa lengkap jika disantap bersama dengan beras yang dicampur santan dan dibungkus dengan daun pisang yang kemudian direbus. Sehingga nantinya Parents dapat menikmati kedua hidangan khas Sulawesi tersebut.
Artikel terkait: 3 Resep Ayam Suwir Pedas Manis Sederhana, Bunda Bisa Coba di Rumah!
Hal-Hal yang Membuat Kaledo Istimewa
Hal-Hal yang Membuatnya Istimewa (resepmasak55)
Setelah masak, Parents bisa menikmati hidangan sup dengan kaki lembu yang memiliki sedikit daging. Buat Parents yang ingin menyantapnya lebih pedas, maka bisa menambahkan sambal cabai rawit untuk menambah rasa masakan.
Hal lainnya yang membuat makanan satu ini terasa istimewa adalah cara memakannya. Daging yang menempel pada tulang sumsum tersebut akan membuat Parents tak berhenti mencicipinya. Karena rasa dari daging itu juga sangat lezat untuk dinikmati.
Artikel terkait: 5 Resep Semur Daging Sapi dari Berbagai Daerah, Hasilnya Empuk dan Lezat!
Resep Kaledo
Resep (Sulawesion)
Sup kaledo merupakan makanan yang terbuat dari tulang kaki lembu berserta dagingnya yang kemudian dicampurkan dengan asam jawa mentah. Sup kaledo diracik dengan tambahan cabe rawit, garam, dan jeruk nipis.
Bahan dan bumbu:
- 1 kg tulang kaki sapi berdaging
- 2 liter air
- 5 buah asam jawa mentah yang sudah dibersihkan
- 20 cabe rawit hijau ditumbuk
- 1 buah jeruk nipis
- garam secukupnya
- bawang goreng sebagai taburan
- ubi rebus
Cara memasak:
- Tulang kaki sapi berdaging yang telah dibersihkan bisa langsung direbus dengan air secukupnya.
- Masak sampai daging yang menempel pada tulang benar-benar empuk.
- Setelah empuk, masukkan bumbunya seperti cabe rawit, asam jawa mentah, dan garam.
- Tunggu sampai beraroma harum dan air mendidih lalu sajikan.
****
Itulah sejarah hingga resep sup kaledo, khas Palu. Tertarik untuk mencobanya sendiri di rumah?
Baca juga:
Pesona 5 Pulau Terbesar di Indonesia Beserta Destinasi Wisatanya
Bukan Hanya Coto Makassar, Ini 11 Makanan Khas Sulawesi yang Bisa Memanjakan Lidah
Terbuat dari Daun Kelor, Ini Sejarah, Makna, dan Resep Sayur Uta Kelo
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.