Jam Tidur Bayi 11 Bulan, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Bayi harus mendapatkan cukup tidur untuk mendukung tumbuh kembangnya. Parents pun harus mengetahui jam tidur bayi yang baik, termasuk jam tidur bayi berusia 11 bulan.

Saat bayi mulai mendekati usia balita, Parents mungkin memperhatikan bahwa si kecil mengalami perubahan pola tidur. Khususnya di usia sekitar 10 atau 11 bulan, bayi sudah mulai menolak jika diajak untuk tidur siang atau mungkin malah tidur lebih lama daripada sebelumnya.

Mungkin Parents akan bertanya-tanya apakah sudah waktunya untuk mengubah jadwal tidur sang buah hati, dan apa saja yang harus dilakukan untuk memastikan ia mendapatkan cukup tidur dan istirahat? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Jam Tidur Bayi 11 Bulan

Mengutip dari What To Expect, pada usia 10 hingga 12 bulan kebutuhan tidur bayi mungkin tidak jauh berbeda daripada ketika mereka berusia 9 bulan.

Bayi mungkin tidur sekitar 14 jam sehari, tetapi di antara 12 hingga 16 jam pun masih bisa dianggap normal. Ia akan tidur selama 10 hingga 12 jam di malam hari, sedangkan di siang hari mungkin ia akan tidur siang sebanyak satu atau dua kali, dan masing-masing berkisar antara satu atau dua jam.

Artikel Terkait: Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur Si Kecil?

Pola Tidur Bayi 11 Bulan yang Baik

Waktu dan pola tidur tentu saja berbeda antara satu anak dan anak yang lainnya. Namun pada umumnya, bayi yang berusia 11 bulan sudah memiliki jadwal tidurnya sendiri dan jadwal ini bisa diprediksi oleh Parents karena tidak jauh berbeda dari satu hari ke hari lainnya.

Bayi di usia ini biasanya bangun lebih awal di pagi hari, kemudian tidur siang sebanyak satu atau dua kali, dan akhirnya tidur malam di antara jam 7 hingga 8 malam.

Ada bayi yang sudah bisa dan terbiasa untuk tidur pulas dengan nyaman selama 10 hingga 12 jam tanpa terbangun. Namun, ada pula yang masih bangun di tengah malam untuk menyusu.

Tidur Malam

Biasanya, jarak antara waktu bangun di pagi hari dan tidur malam kembali berkisar antara 12 hingga 13 jam. Sebagai contoh, misalnya jika bayi bangun pukul 06.30 di pagi hari, sebaiknya Parents sudah menyiapkannya agar ia bisa tidur malam di antara pukul 18.30 hingga 19.30 di malam hari.

Tentu ada banyak faktor-faktor lain yang jadi pertimbangan. Misalnya, ada hari di mana bayi menolak untuk tidur siang dan akhirnya tidur lebih lambat dari biasanya sehingga waktu tidur malam pun jadi lebih larut karena bayi belum mengantuk di waktu tidur yang seharusnya. Jika terjadi seperti ini, tidak perlu khawatir karena bayi akan baik-baik saja dan mendapatkan cukup istirahat setidaknya setelah tidur selama 10 jam di malam hari.

Apabila bayi melewatkan tidur siang, pilih waktu tidur lebih awal di malam hari. Hindari membiasakan bayi tidur larut malam karena nanti ia akan terbiasa mengalami kesulitan untuk bangun pagi.

Kebanyakan dokter anak memberi lampu hijau untuk melakukan sleep training antara usia 4 dan 6 bulan. Namun, jika Parents belum memulai sleep training, di usia 11 bulan ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba memulainya.

Akan tetapi, melakukan sleep training di usia ini mungkin lebih sulit karena ingatan bayi sudah lebih tajam dan ia memiliki keterikatan yang lebih meningkat pada orang tuanya. Begitu pula jika ia sudah terbiasa untuk menyusu atau makan camilan di malam hari.

Walaupun begitu, cobalah untuk melakukan sleep training. Bila bayi terbangun di malam hari, usahakan untuk mengajaknya tidur kembali, misalnya dengan menepuk dan mengelus punggungnya. Minimalisasi distraksi di kamar, hindari paparan cahaya terang atau suara bising agar ia bisa tertidur kembali dengan mudah.

Tidur Siang

Selain itu, Parents pun harus mengetahui bahwa di rentang usia 3 hingga 12 bulan, tidur siang akan semakin berkurang intensitasnya hingga 50%. Sebagian besar anak usia 11 bulan tidur siang 2 kali per hari. Pada usia ini kita mengharapkan bayi tidur siang setelah sekitar 3-4 jam terjaga.

Para ahli dan dokter merekomendasikan untuk merencanakan tidur siang tepat waktu setiap harinya, alias berada di waktu yang sama. Tetap tawarkan bayi untuk tidur siang di jam khusus tertentu, bahkan jika bayi bangun sedikit lebih awal atau lebih lambat dari biasanya.

Berikut adalah contoh jadwal tidur anak yang berusia 11 bulan:

• 7:00: Bangun
• 09:30: Tidur siang
• 11:00: Bangun
• 14:30: Tidur siang
• 4:00: Bangun
• 19:00: Rutinitas sebelum tidur
• 19:30: Waktu tidur malam

Artikel Terkait: 5 Langkah Memperkenalkan Rutinitas Tidur pada Bayi

Tips Menerapkan Jam Tidur Bayi 11 Bulan yang Baik

1. Konsisten

Tetap ikuti jadwal tidur bayi sebaik mungkin dengan jam yang sama setiap harinya. Konsistensi membantu bayi untuk mengenali bagaimana kehidupan bekerja, termasuk dalam waktu tidurnya. Dengan mengikuti jadwal tidur yang baik, ritme sirkadian bayi pun akan terbentuk dengan baik pula.

Beberapa anak berusia 11 bulan mungkin akan mulai menolak untuk tidur siang. Namun, tetap ingat bahwa mereka membutuhkan tidur siang. Menunda tidur siang pada usia ini biasanya menyebabkan bayi kelelahan, yang dapat membuatnya lebih sulit untuk tenang dan tidur nyenyak di malam hari.

Jika bayi benar-benar tidak mau untuk tidur siang meski sudah mencoba berbagai macam cara, cobalah menargetkan waktu tidur malam yang sedikit lebih awal.

Akan tetapi, jangan pula biarkan bayi tidur siang terlalu lama. Terlalu banyak tidur siang bisa menyebabkan bayi tidak mengantuk di malam hari. Pertimbangkan untuk membatasi tidur siang paling lama empat jam per hari.

2. Terapkan Rutinitas Waktu Tidur

Rutinitas waktu tidur adalah kegiatan-kegiatan yang membantu bayi Anda rileks baik secara fisik maupun mental, untuk mempersiapkan tidur malam yang nyenyak.

Lakukan aktivitas yang menenangkan misalnya mandi air hangat, membaca buku, mendengarkan lagu, berpelukan, dan lain sebagainya sebelum tidur, dan lakukan hal yang sama setiap harinya. Ini membantu bayi untuk mengenali bahwa waktu tidur akan tiba.

3. Menenangkan Bayi Saat Terbangun di Malam Hari

Ketika bayi terbangun di malam hari, jangan langsung menggendongnya. Namun jika ia terlihat seperti hendak mau menangis, tenangkanlah bayi dengan pendekatan yang sama setiap saat. Gunakan kata-kata yang sama, dan cobalah untuk tidak mengajaknya bermain, memberi makan, atau bermain dengannya.

Berikan bayi sedikit kenyamanan setiap malam, tetapi bukan membentuk kebiasaan baru yang berpotensi membuatnya semakin sulit untuk tertidur tanpa orangtuanya.

Masalah Umum Jam Tidur Bayi 11 Bulan

Kecemasan akan Perpisahan (Separation Anxiety)

Seorang anak dengan separation anxiety sangat khawatir akan terpisah dari orang tua, anggota keluarga, atau orang dekat lainnya. Separation anxiety adalah hal yang normal terjadi pada anak-anak kecil. Hampir semua anak antara usia 18 bulan dan 3 tahun mengalami separation anxiety.

Di malam hari, anak mungkin tidak mau tidur jika orang tuanya tidak ada bersama mereka. Jika Parents menduga separation anxiety memengaruhi tidur si kecil, cobalah menawarkan benda yang bisa membuatnya nyaman, misalnya selimut atau boneka kecil favorit.

Jadikan benda tersebut ‘teman’ tidur anak yang bisa dipeluk dengan nyaman, dan membuatnya lebih mudah tertidur meski tidak melulu ditemani oleh orang tuanya.

Regresi Tidur (Sleep Regression)

Istilah regresi tidur mengacu pada periode waktu ketika bayi atau balita mengalami perubahan pola tidur. Beberapa penelitian menunjukkan regresi adalah tanggapan terhadap perubahan perkembangan yang dialami bayi selama beberapa tahun pertama kehidupannya.

Regresi tidur dapat terjadi karena berbagai alasan, di antaranya:

• Tonggak perkembangan tertentu (belajar merangkak, berjalan, berbicara)
• Perubahan kebutuhan tidur (misalnya dari yang membutuhkan tidur siang dua jam menjadi satu jam) sesuai usia
• Separation anxiety
• Keinginan untuk mandiri
• Perubahan hidup yang dialami (misalnya disapih, melakukan toilet training, dan lain sebagainya)

Bayi juga bisa tampak seperti mengalami regresi tidur padahal hanya merasa tidak nyaman, seperti karena mengalami rasa sakit, tumbuh gigi, lapar, dan refluks.

Artikel Terkait: 12 Hal yang Dapat Membuat Bayi Tidur Nyenyak

Regresi Tidur Bayi 11 Bulan

Melansir dari Medical News Today, regresi tidur dapat bervariasi kapan dan berapa lama mereka bertahan.

Regresi tidur adalah perubahan mendadak dalam pola tidur bayi, dan banyak bayi mengalami beberapa tahap regresi tidur selama 2 tahun pertama kehidupannya.

Biasanya, regresi tidur ini terkait dengan perubahan perkembangan bayi, meskipun faktor lain, seperti tumbuh gigi, dapat memengaruhi perubahan kebiasaan tidur mereka. Pada umumnya, regresi tidur berhenti terjadi setelah sekitar usia 2 tahun.

Tanda-tanda regresi tidur di antaranya adalah:

• Tidak mau/menolak tidur siang atau malam
• Sulit teridur
• Waktu tidur siang lebih pendek atau malah tidak tidur siang sama sekali
• Sering terbangun di malam hari
• Sering rewel dan menangis

Regresi tidur juga mungkin terjadi pada usia 11 bulan. Mirip dengan kebanyakan regresi tidur di usia-usia sebelumnya, regresi tidur 11 bulan bisa terjadi karena keterampilan bayi yang berkembang, dan kesadaran akan dunia di sekitar mereka.

Untuk membantu bayi usia 11 bulan melewatkan regresi tidur, orang tua atau pengasuh diharapkan mengikuti rutinitas waktu tidur yang teratur.

***
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar jam tidur bayi 11 bulan. Semoga dapat bermanfaat!

Baca Juga:

Benarkah Bayi Perempuan Tidur Lebih Nyenyak Daripada Bayi Laki-laki?