X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Apakah Rokok Meningkatkan Risiko Stunting pada Anak? Ini Faktanya!

Bacaan 5 menit
Apakah Rokok Meningkatkan Risiko Stunting pada Anak? Ini Faktanya!

Penelitian yang dilakukan oleh PKJS UI membuktikan bahwa anak-anak yang memiliki orangtua perokok cenderung lebih rentan mengalami stunting. 

Tak hanya kurang nutrisi, nyatanya rokok tingkatkan risiko stunting pada anak. Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah berdasarkan studi yang dilakukan oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI).

Anak-anak yang memiliki orangtua perokok memiliki tinggi badan 0,34 cm dan berat badan 1,5 kg lebih rendah dari anak dengan orangtua non-perokok. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya? Simak informasi selengkapnya berikut ini. 

Hasil Studi: Rokok Tingkatkan Risiko Stunting, Ini Faktanya

rokok tingkatkan risiko stunting

Sumber: iStockphoto

Kebiasaan merokok telah terbukti memberikan dampak negatif pada si perokok sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh PKJS UI membuktikan bahwa anak-anak yang memiliki orangtua perokok cenderung lebih rentan mengalami stunting. 

Wakil Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UI, Dr. Abdillah Ahsan, menjelaskan, stunting pada anak bisa terjadi apabila uang yang seharusnya bisa digunakan untuk membeli makanan bergizi bagi anak disalahgunakan untuk membeli rokok. 

“Sekitar 70 persen laki-laki usia kerja 25 sampai 45 tahun merokok. Artinya para pencari nafkah uangnya dipakai merokok dan akan mengurangi upaya kita untuk mencegah stunting dan kurang gizi,” katanya seperti dikutip dari Suara.com dalam acara Media Briefing Kenaikan Tarif Cukai Tembakau di Gedung Kemenkes circa 2019.

Berdasarkan data dari PKJS UI tahun 2018 menunjukkan, bayi yang lahir dari keluarga perokok memiliki tinggi badan 0,34 cm lebih rendah dan berat badan 1,5 kg lebih ringan dari tinggi badan dan berat badan ideal. Ini menunjukkan bahwa anak-anak terancam tak mendapatkan gizi yang mencukup di masa pertumbuhan mereka hingga dapat mengalami stunting.

Baca juga: Stunting pada Anak Bisa Memengaruhi Masa Depannya, Parents Wajib Tahu

Apa Itu Stunting pada Anak? Kenali Penyebab dan Dampaknya

rokok tingkatkan risiko stunting

Sumber: iStockphoto

Stunting adalah kondisi ketika anak memiliki tinggi di bawah rata-rata ideal. Patokan ideal ini menggunakan kurva pertumbuhan yang telah dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Nahasnya, Indonesia saat ini menempati posisi ke-3 untuk jumlah anak dengan stunting terbanyak di Asia Tenggara. Lalu, apa penyebab kondisi ini?

Dijelaskan dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A (K)  stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi selama 1.000 hari pertama atau sejak anak lahir hingga berusia 2 tahun. Asupan gizi yang tidak tercukupi ini bisa terjadi karena ada masalah saat hamil, melahirkan, menyusui, pemberian MPASI yang tidak tepat, lingkungan yang buruk, hingga pola pengasuhan yang tidak tepat. 

Ciri-ciri ketika anak mengalami stunting dapat dilihat dari lambatnya kenaikan berat badan pada anak. Termasuk pada tinggi badan anak. Meski demikian, dr. Metta menegaskan  bahwa anak yang tubuhnya pendek tidak selalu mengalami stunting. Namun perlu digarisbawahi bahwa jika anak mengalami stunting, akan memengaruhi perkembangan kognitif anak, seperti penurunan tingkat kecerdasan.  

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki sistem imun yang buruk sehingga mudah sakit. Ketika sakit, penyembuhannya juga memakan waktu yang lebih lama. Stunting juga berdampak lebih jauh, yaitu sulit mendapat pekerjaan ketika dewasa dan mudah terserang penyakit diabetes, hipertensi, juga obesitas.

Baca juga: Jika anak terdiagnosis stunting, ini yang perlu Parents lakukan

3 Alasan Mengapa Rokok Bisa Sebabkan Stunting pada Anak

rokok tingkatkan risiko stunting

Sumber: iStockphoto

Efek merokok ternyata bisa membawa dampak secara langsung yang menyebabkan stunting pada anak. Hal ini bisa terjadi karena adanya paparan nikotin pada sel tulang rawan atau kondrosit. Tak hanya itu, asap rokok juga bisa membuat anak lebih rentan terkena penyakit pernapasan. Berikut 3 alasan mengapa rokok bisa menyebabkan stunting pada anak:

1. Paparan Nikotin

Pertumbuhan tulang pada anak bisa terhambat karena kandungan nikotin dalam rokok bereaksi secara langsung dengan kondrosit atau sel tulang rawan melalui reseptor khusus nikotin. Semakin banyak asap yang dihirup oleh anak maka semakin besar risiko terkena stunting.

Jumlah nikotin yang diisap oleh anak dapat diukur menggunakan kotinin. Konsentrasi kotinin dalam kelenjar ludah anak sekolah ditemukan sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok orangtua. Jumlah kotinin ini juga berhubungan dengan besarnya nikotin yang terdapat dalam atmosfer rumah.

Baca juga: Bisa cegah stunting, ini pentingnya protein hewani untuk MPASI bayi

2. Penyakit ISPA

Tak hanya stunting, anak dengan orangtua perokok juga dihantui risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Paparan asap rokok dalam rumah membuat anak berisiko 6 kali lebih besar terjangkit ISPA dibanding dengan anak dengan orangtua non-perokok. 

Infeksi ini apabila semakin kronis atau berulang maka akan menghambat pertumbuhan anak. Lagi-lagi anak akan terancam mengalami stunting karena pertumbuhannya terhambat.

3. Kekurangan Gizi

Di masa-masa pertumbuhan, anak seharusnya mendapatkan gizi seimbang. Sayangnya, penelitian di daerah perkotaan di Indonesia menunjukkan bahwa perilaku merokok orangtua menyebabkan pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan gizi seimbang justru dialihkan untuk rokok. 

Saat ini, Indonesia bahkan berada di peringkat ketiga sebagai negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. Ironisnya, lebih dari separuh perokok berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebut bahwa pada keluarga miskin di Indonesia, rokok adalah pengeluaran rumah tangga terbesar kedua setelah beras. 

Parents, demikian informasi mengenai hasil penelitian yang menyebutkan rokok tingkatkan risiko stunting pada anak. Semoga bisa menjadi perhatian kita bersama ya. Yuk hentikan kebiasan merokok demi masa depan anak yang jauh dari stunting.

Baca juga:

Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

Mengenal stunting atau kondisi tubuh anak pendek, apa penyebabnya?

Beda dengan stunting, kenali kondisi dwarfisme yang membuat tubuh anak kerdil

 

 

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Apakah Rokok Meningkatkan Risiko Stunting pada Anak? Ini Faktanya!
Bagikan:
  • Anak pendek tidak selalu stunting, berikut ini ciri-cirinya menurut pakar

    Anak pendek tidak selalu stunting, berikut ini ciri-cirinya menurut pakar

  • Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!

    Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

    Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

  • Anak pendek tidak selalu stunting, berikut ini ciri-cirinya menurut pakar

    Anak pendek tidak selalu stunting, berikut ini ciri-cirinya menurut pakar

  • Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!

    Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

    Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.