TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Ini Penyebab Anak Bertubuh Pendek atau Stunting

Bacaan 4 menit
Ini Penyebab Anak Bertubuh Pendek atau Stunting

Banyak orangtua yang khawatir pada perawakan tubuh anak pendek pada anak. Padahal, tidak semua anak pendek termasuk stunting. Apa penyebab anak stunting?

Perawakan anak pendek merupakan salah satu keluhan terbanyak yang menjadi alasan orangtua membawa anaknya ke dokter spesialis. Banyak Parents yang mengkhawatirkan anak mereka yang berpostur pendek termasuk dalam kasus anak stunting yang dikaitkan dengan malnutrisi kronik dan otak yang tidak berkembang. Namun, benarkah semua anak yang berpostur pendek adalah anak stunting?

anak stunting

Perawakan pendek salah satu ciri anak stunting

Sebelumnya, mungkin belum banyak orang yang paham dengan istilah stunting. Stunting sendiri merupakan kondisi seorang anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik atau masalah  kekurangan gizi kronik pada masa awal pertumbuhannya. Umumnya, anak stunting memang berperawakan lebih pendek dari tinggi badan normal untuk anak seusianya.

Penyebab anak stunting biasanya diawali dengan kadar gizi yang buruk pada ibu saat hamil. Ibu yang memiliki anemia dan berat badan rendah saat hamil juga berisiko melahirkan anak stunting. Selain itu, asupan gizi dan sanitasi yang buruk saat bayi hingga periode emasnya berakhir juga turut memicu terjadinya stunting.

Stunting tentu sangat mengancam masa depan anak. Data Global Nutrition Report 2016 bahkan mencatat bahwa jumlah balita stunting mencapai 36,4 persen dari jumlah seluruh balita di Indonesia.

Advertisement

Stunting identik dengan otak yang kurang berkembang, buruknya kemampuan mental dan kapasitas belajar anak, kekerdilan, serta berisiko penyakit kronik hingga kematian dini.

anak stunting

Apakah semua anak yang berpostur pendek termasuk anak stunting?

Banyak orangtua yang khawatir pada perawakan tubuh anak pendek pada anak. Padahal, tidak semua anak pendek termasuk stunting.

Dalam sebuah forum diskusi yang diadakan bersama Merck, ahli endokrinologi anak, DR. Dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP menjelaskan bahwa stunting dan anak pendek memiliki penyebab yang berbeda. Stunting disebabkan oleh malnutrisi kronik dan penyakit kronik, sedangkan postur tubuh anak pendek bisa disebabkan oleh penyakit sistemik lain, seperti masalah hormon atau genetik.

“Jangan sampai kita salah kaprah. Stunting ini filosofinya harus dikaitkan dengan malnutrisi dan kelaparan. Pada anak yang pendek karena kelainan hormon, kelainan tulang, atau genetik itu bukan  stunting. Jadi kalau ada anak pendek tetapi dia sehat, cerdas dan berprestasi, tidak ada masalah. Karena itu orangtua harus memerhatikan setiap fase pertumbuhan anaknya,” jelasnya ditemui dalam acara diskusi bersama Merck.

Ia mengimbau para orangtua untuk memantau perkembangan si kecil di fase bayi dan balita dari segala aspek, bukan hanya tinggi badannya saja. Jika pada kurva pertumbuhan ada penurunan, itu juga perlu  diwaspadai.

“Tinggi badan itu bukan segalanya, tetapi yang harus dilihat adalah perkembangan milestone-nya dari semua aspek. Jangan terburu-buru menilai anak stunting. Pertumbuhan anak itu ada temponya, ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap anak pun memiliki pola tempo yang berbeda, bahkan dalam  satu keluarga. Karena itu, banyak anak yang pendek waktu kecil, tetapi saat masuk masa pubertas, tinggi badannya meningkat pesat,” lanjut Dr. Aman yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

anak stunting

Artikel terkait: 5 Tanda bayi Anda akan tumbuh tinggi (disertai rumus prediksi tinggi anak saat dewasa)

Cara membedakan anak berpostur pendek dan anak stunting

Untuk memastikannya, Parents bisa memantau perkembangan anak melalui kurva pertumbuhan di buku KMS. Pemantauan harus dilakukan dari segala aspek. Bila pola dan kecepatan pertumbuhan si kecil normal, artinya kesehatan umum anak terbilang baik. Anda juga perlu memantau perkembangan motorik dan kognitif si kecil pada 2 tahun pertama.

Yang perlu dicatat adalah, nutrisi dan stimulasi memang merupakan faktor penting yang menentukan  perkembangan anak di masa awal. Malnutrisi menjadi salah satu penyebab utama perawakan pendek, tetapi malnutrisi juga penyebab langsung terjadinya stunting, selain infeksi berulang dan penyakit kronik.

Jadi, poin penting dalam perkembangan anak di masa depan adalah asupan nutrisi yang baik sejak masih di dalam kandungan, serta pemantauan perkembangan anak yang tepat dari segala aspeknya. Diharapkan, semua itu dapat membantu si kecil tumbuh sehat dan cerdas demi masa depannya ya, Bun!

 

Baca juga:

Perkembangan Bayi Usia 0-3 Bulan yang Tidak Boleh Parents lewatkan!

Cerita mitra kami
Yuk, Ajak Anak Main di Luar Ruangan. Ini 5 Manfaatnya, Parents!
Yuk, Ajak Anak Main di Luar Ruangan. Ini 5 Manfaatnya, Parents!
Satu dari Tiga Balita Indonesia Berisiko Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya!
Satu dari Tiga Balita Indonesia Berisiko Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya!
Headliners Hadirkan Chaos Lab, Playground Imersif Pertama di Indonesia!
Headliners Hadirkan Chaos Lab, Playground Imersif Pertama di Indonesia!
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Usia Sekolah
  • /
  • Ini Penyebab Anak Bertubuh Pendek atau Stunting
Bagikan:
  • Ini Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun yang Ideal

    Ini Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun yang Ideal

  • 16 SD Swasta di Bekasi, Lengkap dengan Kisaran Biaya Sekolahnya

    16 SD Swasta di Bekasi, Lengkap dengan Kisaran Biaya Sekolahnya

  • Manfaat dan Langkah Belajar Coding untuk Anak Sejak TK

    Manfaat dan Langkah Belajar Coding untuk Anak Sejak TK

  • Ini Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun yang Ideal

    Ini Tabel Tinggi dan Berat Badan Anak Usia 6-12 Tahun yang Ideal

  • 16 SD Swasta di Bekasi, Lengkap dengan Kisaran Biaya Sekolahnya

    16 SD Swasta di Bekasi, Lengkap dengan Kisaran Biaya Sekolahnya

  • Manfaat dan Langkah Belajar Coding untuk Anak Sejak TK

    Manfaat dan Langkah Belajar Coding untuk Anak Sejak TK

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti