Dalam agama Islam, derajat seorang ibu lebih tinggi dari ayah. Rasulullah SAW memiliki hadits tentang ibu serta kewajiban untuk berbakti kepadanya. Peran perempuan dalam rumah tangga sebagai seorang istri dan ibu sangat besar hingga sering kali tak tergantikan. Berikut akan diulas hadits tentang ibu dan kemuliaan menjadi seorang ibu.
Hadits tentang Ibu dan 3 Keutamaan Memuliakan Ibu
Dalam sebuah hadits, sahabat Rasulullah SAW pernah bertanya mengenai kepada siapa saja ia harus berbakti? Rasulullah SAW kemudian menjawab nama ibu sebanyak tiga kali, sedangkan ayah hanya satu kali.
Lalu, seperti apakah riwayat hadits tersebut? Simak penjelasan mengenai hadits tentang ibu dan keutamaannya di bawah ini:
1. Keutamaan Berbuat Baik kepada Ibu
Sumber: Shutterstock
نَّ اللَّهَ يوصيكم بأمَّهاتِكُم ثلاثًا، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بآبائِكُم، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بالأقرَبِ فالأقرَبِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah berwasiat 3 kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat.” (HR. Ibnu Majah, sahih dengan sawahid-nya)
Dalam agama Islam, banyak sekali dalil yang menjelaskan mengenai keutamaan berbakti kepada seorang ibu. Hal-hal ini perlu dipahami supaya Anda bisa memberikan yang terbaik kepada ibu. Jangan sampai kita justru berbuat buruk apalagi sampai mencelakai seorang ibu.
2. Mulia di Mata Allah
Sumber: Shutterstock
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
“Wa wash-shainal insaana biwaalidaihi ihsaanan hamalat-hu ummuhuu kurhan wa wadha’at-hu kurhan wa hamluhuu wa fishaaluhuu tsalaatsuuna syahran hattaa idzaa balagha asyuddahu wa balagha arba’iina sanatan qaala rabbi auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waa lidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlih lii fii dzurriyyatii innii tubtu ilaika wa innii minal muslimiin(a).“
Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri’.”
Dari surat Al-Ahqaaf Ayat 15 tersebut dapat dipahami kemuliaan seorang ibu yang telah mengandung bayi selama 9 bulan hingga melahirkan bayi tersebut untuk meneruskan keturunan. Sebagai seorang ibu, ia juga perlu bersyukur atas keistimewaan tersebut. Selain itu, anak-anak yang dilahirkan dari rahimnya juga perlu berbakti kepadanya.
3. Surga Terletak di Bawah Telapak Kaki Ibu
Sumber: Shutterstock
Kita pasti tidak asing dengan kutipan “surga berada di bawah telapak kaki ibu” atau dalam bahasa Arab dapat diucapkan dengan kalimat “al-jannatu tahta aqdam al-ummahat“.
Dari kutipan tersebut, jelas tersirat bahwa sebagai setiap anak haruslah berbakti kepada ibunya. Seorang ibu telah melewati masa-masa sulit yang tak terbayangkan yakni mulai saat mengandung, melahirkan, hingga membesarkan seorang anak.
Tanpa adanya seorang ibu, seorang anak tak akan mampu mendapatkan kedudukan tertinggi dan meraih surga, sebab surga ada bawah telapak kaki ibu. Sebagai anak, kita perlu perlu memberikan yang terbaik, juga tidak boleh melawan atau bahkan membentak sampai menyakiti hatinya.
Hadits dari Ibnu Majah, An-Nasa’i, Imam Ahmad, Aht-Thabarani menjelaskan:
“Bahwasannya ia (Mu’awiyah binj Jahimah) datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Nabi Muhammad SAW bersabda. ‘Apakah engkau memiliki ibu?’, ‘Iya’. ‘Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.”
Nah, Parents, demikian di antara sebagian hadits tentang ibu, kemuliaan menjadi seorang ibu, serta keutamaan untuk berbakti kepadanya. Semoga informasi di atas membantu kita untuk lebih mencintai dan menghormati ibu, ya.
Baca juga:
40 Hadis Pendek yang Dapat Dihafalkan dan Diamalkan oleh Anak
Stop hakimi ibu depresi, ibu ini ajak kita berempati pada kasus ibu bunuh diri bersama anak
Viral! Ajakan Seorang Ibu untuk Menghargai Ibu-Ibu Lain yang Berbeda Pola Asuh
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.