Menjadi orang tua yang baik menurut Islam, tentunya melaksanakan ajaran Tuhan dan Rasul-Nya dalam menerapkan pola pengasuhan dan pendidikan anak di rumah. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai landasan dalam rumah.
Ustaz Bachtiar Nasir, pimpinan Ar-Rahman Quranic Learning menyatakan, menjadi orang tua yang baik menurut Islam haruslah bisa mengikuti perkembangan anak-anaknya. Tujuannya agar tidak tercipta jarak antara anak dan orangtua.
Menjadi orangtua yang bijaksana memang tidak mudah, namun Ustaz Bachtiar mengatakan, setiap orangtua harus memulainya dengan rasa syukur. Anggap anak sebagai sebuah hikmah, dan menjadi orangtua adalah anugerah yang harus disyukuri.
Selain itu, orang tua yang baik menurut Islam, akan mendidik anak-anaknya untuk berbuat baik pada orangtua dan sesama.
Karena itulah, fondasi utama yang harus dibangun pada karakter anak adalah kebiasaan bersyukur kepada Allah, serta menghargai pengorbanan yang dilakukan kedua orangtua dalam mendidik dan merawatnya sejak kecil.
Artikel terkait: Parenting Islami : Pesan Rasullullah tentang Tata Cara Mendidik Anak
5 Prinsip orang tua yang baik menurut Islam
Anak-anak adalah amanah, tanggung jawab, dan hadiah bagi orangtua. Tugas orangtua adalah memastikan anak tumbuh menjadi orang yang suka bekerja keras, produktif. Serta, yang paling utama adalah ia menjadi pribadi yang beriman kepada Allah dan bisa berguna bagi sesama.
Prinsip pertama : Anak-anak lahir dalam keadaan suci
Dalam sebuah hadits sahih disebutkan:
Setiap anak lahir dalam keadaan suci, dan orangtuanyalah yang membuatnya jadi Yahudi, Kristen atau Majusi. [Sahih Muslim]
Hadits ini memberi keterangan bahwa Allah SWT menciptakan anak-anak dalam keadaan suci, tanpa dosa, dengan kecenderungan alami untuk mengetahui hal yang benar, juga kepercayaan pada satu tuhan.
Tidak ada anak yang berperilaku buruk karena karakter alaminya, biasanya hal tersebut dilakukannya berdasarkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan dan pelajari dari lingkungan hidupnya sehari-hari.
Jadi, bila anak berkelakuan nakal, jangan menyalahkan dirinya atau memarahinya. Lihat dulu lingkungannya, bisa jadi dia meniru perilaku buruk tersebut dari apa yang ia dengar, lihat, dan rasakan sehari-hari.
Orang tua yang baik menurut Islam tidak akan menyalahkan anak jika berperilaku buruk.
Prinsip kedua: Orangtua adalah teladan dan pembimbing bagi anak
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Penguasa adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Laki-laki adalah pemimpin yang bertanggung jawab pada keluarganya. Perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangga dan bertanggung jawab pada anak-anaknya. [Sahih al-Bukhari]
Anak-anak belajar tentang hal yang benar dan salah sesuai apa yang diberikan orangtuanya. Tanggung jawab orangtua adalah mengajarkan anak untuk membedakan mana benar dan yang salah. Anak memiliki insting alami untuk melakukan hal yang benar, namun insting tersebut harus dirawat dan diasah melalui pengajaran orangtua.
Orangtua bertugas menjadi pembimbing dan teladan bagi anak dalam menaati Allah dan Rasul-Nya. Orang tua yang baik menurut Islam, akan mengambil tanggung jawab ini secara serius. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dan selalu melakukan hal benar sesuai ajaran agama.
Prinsip ketiga: Mendidik dengan kasih sayang dan kebaikan
Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki kepedulian pada orang-orang yang dipimpinnya, hal ini ada dalam diri Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak hanya memperlakukan semua sahabat dengan baik, beliau juga tidak pernah memarahi anak-anak.
Rasulullah SAW memahami bahwa sifat alami anak-anak adalah keinginan mereka untuk bermain, sehingga dia tidak pernah memarahi atau menghentikan anak-anak saat sedang bermain.
Proses bermain sangat penting dalam masa tumbuh kembang anak, yang bermanfaat bagi kondisi fisik, emosional, kognitif dan tumbuh kembang sosialnya.
Selain bermain, anak juga membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya. Ciuman dan pelukan akan membuat anak merasa aman dan bahagia. Menunjukkan kasih sayang secara fisik tidak perlu berhenti hanya karena anak sudah tumbuh dewasa.
Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra. berbunyi:
Seorang Badui datang kepada Rasulullah dan berkata: “Kalian mencium anak laki-laki, sedangkan kami tak pernah melakukannya.” Rasulullah SAW mengatakan, “Aku tidak bisa menanam kasih sayang di hatimu bila Allah SWT telah mencabutnya.” [Sahih al-Bukhari]
Prinsip keempat : Menerapkan batasan pada anak
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:
Allah SWT telah menetapkan kewajiban agama, jadi jangan mengabaikannya. Dia telah menetapkan batasan, jangan melanggarnya. Dia telah melarang beberapa hal, jangan pula melanggarnya. Tentang beberapa hal, Dia membiarkannya karena belas kasihan pada kalian, bukan karena lupa. Jadi jangan mencobanya. [Hadith Nawawi]
Anak memerlukan batasan untuk membuat perilakunya lebih terjaga, anak tetap diberi kebebasan untuk bersikap tapi tetap tak boleh melanggar batasan yang telah ditetapkan oleh agama. Seperti mencuri, menyakiti orang lain, dan lain-lain.
Mengajari anak batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, akan memandunya bagaimana cara berperilaku dan tidak membuatnya kebingungan mengenai hal boleh dan tidak.
Prinsip kelima : Beri tanggung jawab kecil untuk membantunya bersikap dewasa
Mengajarkan anak tentang tanggung jawab, akan membuatnya belajar mandiri, namun bisa diandalkan juga produktif. Hal ini akan membuatnya merasa memiliki peran penting dalam keluarga. Juga peran dalam masyarakat.
Memberikan tanggung jawab sejak dini, tentunya disesuaikan dengan kemampuan anak, akan membantunya menyadari bahwa setiap perbuatan yang ia lakukan akan berdampak pada orang lain.
Ajarkan anak untuk selalu mengerjakan PR-nya sendiri, membantu memotong sayuran saat Bunda memasak, atau membereskan mainannya sendiri setelah ia selesai bermain.
***
Menjadi orangtua yang baik mungkin bukan hal mudah untuk diwujudkan, tapi bila Anda ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan hormat terhadap orangtuanya, 5 prinsip di atas sudah seharusnya diterapkan.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Parenting Islami : 3 Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.