theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Kaki datar pada anak, ini semua hal yang wajib Parents ketahui!

Bacaan 5 menit
Bagikan:
•••
Kaki datar pada anak, ini semua hal yang wajib Parents ketahui!

Kaki datar pada anak sebenarnya bisa membaik dengan sendirinya ketika anak tumbuh besar. Namun pada beberapa kasus, kaki datar ini tidak mengalami perubahan sehingga menyebabkan cacat.

Tidak ada yang terlahir sempurna, semua orang pasti memiliki kekurangan. Namun beberapa ‘kekurangan’ ini bisa menjadi ancaman bagi kesehatan, salah satunya masalah kaki datar pada anak.

Idealnya, telapak kaki kita memiliki lengkungan pada sisi dalam yang meluas dari tumit ke ujung jempol kaki. Namun, telapak kaki datar tidak memiliki lengkungan ini.

Artikel terkait: Normalkah bentuk kaki O pada bayi dan balita? Ini penjelasannya

Kaki datar pada anak: Semua hal yang perlu Parents ketahui

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kaki datar pada anak usia 3 – 6 tahun sebenarnya umum terjadi. Biasanya kondisi ini akan membaik dengan sendirinya.

Saat anak mencapai usia usia 9 tahun dan ototnya sudah berkembang, tinggi lengkungan telapak kakinya akan berkembang maksimal. Telapak kaki datar menjadi masalah jika tidak berubah dan menyebabkan rasa sakit atau cacat pada tubuh.

Apa itu telapak kaki datar?

Telapak kaki datar terjadi jika tidak ada lengkungan di sisi bagian dalam kaki. Bila Parents melihat kakinya lebih dekat, Anda tidak akan menemukan lekukan apapun.

Kakinya akan terlihat seolah-olah menempel di lantai. Sebenarnya kaki datar dibagi dalam tiga jenis:

  • Kaki datar fleksibel. Hampir semua anak memiliki kaki datar fleksibel. Kondisi ini terjadi pada kedua kaki dan tidak menyebabkan cacat atau nyeri. Jenis kaki datar ini tidak memerlukan perawatan apapun.
  • Kaki datar kaku atau koalisi tarsal. Kondisi ini tidak umum terjadi. Biasanya disebabkan karena dua tulang tarsal kaki yang seharusnya terpisah malah menyatu. Kaki datar kaku adalah indikasi bahwa ada masalah dengan tulang. Hal ini juga memengaruhi kedua kaki.
  • Kaki datar tendon Achilles pendek: Dalam kondisi ini, seorang anak bisa memiliki kaki datar yang fleksibel dan tendon Achilles yang pendek. Jenis kaki datar ini biasanya jarang terjadi pada anak-anak, tetapi bukan berarti tidak ada. Kondisi ini memengaruhi kedua kaki dan dapat menyebabkan rasa sakit maupun kecacatan.

Sebagian besar kondisi kakai datar pada anak tidak menyebabkan rasa sakit terus-menerus. Mereka hanya merasa sakit saat sedang melakukan aktivitas fisik seperti berlari atau berjalan.

Rasa sakit ini biasanya menyerang bagian telapak kaki dan sekitar pergelangan kaki.

Apa yang menyebabkan kaki datar pada anak?

Jaringan saraf, otot, dan tulang yang kompleks membentuk anatomi kaki. Jika salah satu dari jaringan ini tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar, hal itu dapat menyebabkan kaki simtomatik.

Untuk mendiagnosis kaki datar, dokter akan menganalisa keseluruhan struktur tubuh anak. Ini karena kaki datar bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya:

1. Distrofi otot atau muscular dystrohy

Ada 30 jenis distrofi otot yang memengaruhi seseorang. Penyakit ini membuat otot-otot di tubuh menjadi lemah dan kurang fleksibel.

Distrofi otot bisa jadi penyakit genetis atau karena usia lanjut.

2. Cerebral palsy

Ini adalah gangguan gerakan neurologis di mana seseorang memiliki sedikit atau bahkan tidak ada kontrol terhadap gerakan fisik mereka. Hal ini juga dapat menyebabkan kurangnya koordinasi.

Kondisi ini akibat cedera pada otak, baik di rahim maupun masa tumbuh kembang anak.

3. Radang sendi remaja

Kondisi ini menyebabkan radang sendi atau artritis pada anak. Beberapa gejala umum radang sendi remaja meliputi nyeri sendi, pembengkakan, dan kekakuan.

Radang sendi remaja termasuk autoimun.

4. Gangguan sistem saraf

Karena kegagalan sistem saraf tertentu, anak-anak mengalami pertumbuhan kekuatan otot kaki yang lambat. Hal ini sering menyebabkan gerakan sendi dan pergelangan kaki menjadi terbatas.

5. Kelainan jaringan ikat

Masalah lain yang dapat menyebabkan kaki datar pada anak adalah gangguan jaringan ikat. Dengan kondisi ini, anak dapat menderita cacat jaringan ikat bawaan.

6. Kelainan anatomi

Kaki datar juga bisa disebabkan oleh bentuk kaki yang tidak biasa. Selain itu, gerakan pergelangan kaki yang terbatas atau kaki yang mengarah keluar juga bisa menyebabkan telapak kaki datar.

7. Kaki X

Saat lutut menekuk ke dalam, bagian telapak kaki biasanya menjadi terangkat. Kaki mengarah keluar ketika berjalan, bukannya lurus ke depan.

Hal ini menambah tekanan berlebihan pada lengkungan kaki dan menimbulkan bahaya cacat.

8. Obesitas

Anak yang kelebihan berat badan juga berisiko memiliki telapak kaki datar. Karena terlalu banyak tekanan pada kaki, anak cenderung berjalan dengan telapak kaki datar.

9. Jenis alas kaki

Kebanyakan dokter akan menyarankan Anda untuk memberi alas kaki yang lembut namun kencang. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang bertelanjang kaki lebih cenderung memiliki kaki datar.

Namun, ada penelitian yang menyebutkan, anak-anak yang sering menggunakan sepatu tidak aktif secara fisik. Penurunan aktivitas otot menyebabkan kaki datar.

10. Otot kaki intrinsik

Beberapa anak mungkin tidak memiliki telapak kaki datar saat bayi, namun mengalami disfungsi otot kaki ketika menginjak remaja. Sesuai dengan penelitian Pubmed, pelatihan otot kaki intrinsik dapat membantu mencegah telapak kaki datar pada anak.

Dengan begitu banyak penyebab kaki datar pada anak, bagaimana mengetahui apa yang diderita oleh anak? Nah, Parents bisa membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan menyeluruh.

Ingatlah bahwa kaki datar pada anak bukanlah kondisi yang parah, kecuali jika mengakibatkan rasa sakit atau kelainan bentuk yang parah. Sebagian besar anak yang memiliki kaki datar tetap dapat menjalani hidup dengan mudah tanpa masalah medis.

 

*Artikel disadur dari theAsianparent Singapura.

Baca juga:

Telapak Kaki Datar, Kelainan Perkembangan Pada Anak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penulis

Giasinta Angguni

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Kaki datar pada anak, ini semua hal yang wajib Parents ketahui!
Bagikan:
•••
  • Telapak Kaki Datar, Kelainan Perkembangan Pada Anak

    Telapak Kaki Datar, Kelainan Perkembangan Pada Anak

  • Kaki anak berbentuk O? Kenali 4 penyebab dan cara mengatasinya

    Kaki anak berbentuk O? Kenali 4 penyebab dan cara mengatasinya

  • Hamil lagi setelah dua bulan melahirkan, ibu ini menyambut kehadiran buah hati dengan suka cita

    Hamil lagi setelah dua bulan melahirkan, ibu ini menyambut kehadiran buah hati dengan suka cita

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

app info
get app banner
  • Telapak Kaki Datar, Kelainan Perkembangan Pada Anak

    Telapak Kaki Datar, Kelainan Perkembangan Pada Anak

  • Kaki anak berbentuk O? Kenali 4 penyebab dan cara mengatasinya

    Kaki anak berbentuk O? Kenali 4 penyebab dan cara mengatasinya

  • Hamil lagi setelah dua bulan melahirkan, ibu ini menyambut kehadiran buah hati dengan suka cita

    Hamil lagi setelah dua bulan melahirkan, ibu ini menyambut kehadiran buah hati dengan suka cita

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
Artikel
  • Komuniti
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Nutrisi
  • Videos
  • Belanja
Fitur
  • ?Komunitas Para Bunda
  • Pemantau Kehamilan
  • Pemantau Perkembangan Bayi
  • Resep
  • Makanan
  • Jajak
  • VIP Parents
  • Kontes
  • Photobooth

Unduh aplikasi kami

Appstore
  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Fitur
  • Artikel
  • ?Beranda
  • Jajak
Buka di aplikasi