Bunda, Kenali 7 Penyebab Gigi Kuning pada Bayi dan Tips Mengatasinya

Gigi bayi tampak kuning? Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya di sini, Bunda!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents tentunya sangat memperhatikan perubahan kecil yang terjadi pada bayi. Terutama, saat gigi bayi berubah warna menjadi kekuningan. Gigi kuning pada bayi bukanlah hal yang berbahaya.

Meski demikian, gigi kuning perlu penanganan segera. Tujuannya agar hal tersebut tidak menimbulkan masalah lain pada gigi si kecil.

Gigi dan mulut merupakan gerbang suplai gizi yang masuk kedalam tubuh si kecil. Meskipun merupakan bagian kecil dari dari tubuh, kesehatan gigi dan mulut merupakan kunci tubuh yang sehat.

Parents pastinya juga mendambakan senyum si kecil dengan deretan gigi yang putih dan bersih.

Nah, berikut penyebab gigi kuning pada bayi dan tips mengatasinya.

7 Penyebab Gigi Kuning pada Bayi

Pada umumnya, gigi bayi jauh lebih putih dibanding gigi penggantinya saat dewasa nanti. Perbedaan warna ini disebabkan oleh zat dentin yang terdapat pada gigi dewasa jauh lebih banyak dibanding gigi susu bayi.

Parents mungkin bertanya-tanya mengapa gigi si kecil menjadi kuning. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebabnya.

1. Faktor Genetik dari Keluarga

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sama halnya dengan warna rambut dan mata, warna gigi juga diturunkan dalam keluarga. Enamel gigi merupakan hal yang diturunkan secara genetik. Enamel gigi merupakan permukaan yang melapisi gigi dan memberi warna dasar pada gigi.

Jika enamel dasar gigi Parents berwarna kekuningan, ini bisa saja Parents turunkan pada si kecil. Sehingga, warna dasar gigi si kecil tampak kekuningan.

2. Plak Gigi

Jika si kecil sudah makan makanan padat atau MPASI, ampas atau sisa makanan bisa saja tertinggal pada giginya. Saat gigi si kecil tidak dibersihkan dengan benar setiap hari, kotoran tersebut menumpuk dan menyebabkan penumpukan plak pada permukaan gigi.

Plak pada gigi si kecil inilah yang bisa menyebabkan gigi tampak kuning. Tidak hanya menyebabkan gigi kuning, plak yang terus-menerus menumpuk juga dapat menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Makanan-Minuman Manis dan Berwarna Pekat

Makanan dan minuman manis memiliki kandungan gula yang tinggi. American Dental Association menyebut bahwa makanan dan minuman manis dapat meningkatkan risiko karies gigi.

Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan jumlah mikroba dalam mulut, sehingga dapat menyebabkan gigi menjadi kuning dan kerusakan lain pada gigi.

Adapun makanan dengan warna pekat memiliki tingkat pigmentasi yang tinggi. Pigmen pada makanan inilah yang kemudian menempel pada email gigi dan menodai permukaan gigi sehingga menyebabkan perubahan warna pada gigi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Contoh akanan berpigmen tinggi seperti buah naga, buah beri, saus tomat, dan kunyit.

Artikel terkait: 6 Mitos dan fakta seputar pertumbuhan gigi bayi, Parents wajib tahu nih!

4. Pemberian Suplemen atau Multivitamin

Bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan gigi dan tulang yang pesat. Mengingat hal tersebut, pastinya Parents ingin memenuhi kebutuhan asupan si kecil. Salah satunya dengan memberikan suplemen atau multivitamin.

Akan tetapi faktanya, suplemen atau multivitamin yang mengandung zat besi juga dapat memengaruhi warna dasar gigi dan dapat menyebabkan gigi bayi menjadi kuning. Dari waktu ke waktu, bayi yang diberikan suplemen zat besi yang berlebihan menunjukkan perubahan warna kehitaman pada gigi.

5. Penggunaan Obat-obatan pada Ibu Hamil dan Menyusui

Penggunaan obat tertentu saat Bunda hamil dan menyusui juga dapat memengaruhi pertumbuhan gigi bayi kelak. Saat gigi bayi mulai tumbuh, warna giginya dapat dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik tetrasiklin saat ibu hamil dan menyusui.

Tetrasiklin akan terikat dengan kalsium dan membentuk senyawa kompleks berupa tetrasiklin kalsium ortofosfat. Jaringan gigi yang sedang dalam proses mineralisasi tidak hanya memperoleh kalsium tetapi juga molekul tetrasiklin yang kemudian tertimbun di dalam jaringan dentin dan email gigi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oleh karena itu, ibu hamil harus menghindari antibiotik tetrasiklin untuk mencegah gigi kuning setelah bayi lahir dan bertumbuh.

Di samping itu, penggunaan obat glibenclamide saat hamil juga dapat memengaruhi warna gigi bayi. Jika Parents mengalami diabetes saat hamil dan mengonsumsi obat glibenclamide, ini dapat menyebabkan bintik bintik cokelat pada gigi bayi.

6. Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia adalah kondisi dimana konsentrasi bilirubin dalam darah meningkat. Kondisi ini dapat menyebabkan akumulasi bilirubin di berbagai jaringan tubuh.

Kadar bilirubin yang tinggi bisa mengendap pada gigi yang menyebabkan warna kuning hingga hijau. Pengaruh bilirubin ini menyebabkan perubahan permanen pada warna email dan dentin gigi.

Perubahan warna gigi akibat pengaruh bilirubin bersifat permanen. Ini biasanya terjadi pada pada bayi dengan penyakit kuning.

7. Cedera atau Trauma

Tahukah Parents, cedera atau trauma akibat terbentur atau kecelakaan dapat merubah warna dan struktur gigi. Pasalnya, cedera dan trauma dapat merusak saraf dan suplai darah ke gigi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seiring waktu, gigi mulai berubah warna dari merah hingga menjadi kecokelatan bahkan hitam.

Artikel terkait: Pesan untuk Bunda, Gigi bayi yang copot sebaiknya disimpan dan jangan dibuang

Tips atau Cara Mengatasi Gigi Kuning pada Bayi

Sebagian besar penyebab gigi kuning pada bayi adalah noda yang hanya memengaruhi lapisan luar atau email gigi dan dapat diperbaiki. Berikut tips-tips mengatasi gigi kuning pada bayi yang bisa Parent terapkan.

1. Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut Bayi

Jika bayi masih menyusu, usahakan untuk mengusap gigi dan gusinya setiap kali setelah menyusu. Bersihkan area tersebut dengan menggunakan kain kasa bersih.

Untuk bayi yang lebih besar, biasakan menyikat gigi dua kali sehari. Tanamkan kebiasaan ini sejak dini agar si kecil telaten menyikat gigi dan menjaga kesehatan mulutnya.

Begitu pun setelah mengonsumsi makanan berpigmen tinggi, usahakan membersihkan atau menyikat gigi si kecil. Jangan sampai ada sisa makanan yang masih tertempel. Sebab, noda kecil yang menempel ini lambat laun bisa mengubah warna gigi bayi.

2. Batasi Pemberian Makanan dan Minuman Manis

Si kecil mungkin senang dengan makanan manis. Namun, jangan biasakan memberikan makanan manis kepada si kecil.

Makanan manis yang mengandung gula tinggi menimbulkan plak gigi dan meningkatkan mikroba dalam mulut sehingga menyebabkan karies gigi. Pemberian makanan manis juga harus dibatasi sebab dapat menurunkan nafsu makan si kecil. 

Sebaliknya, biasakan si kecil makan sayur dan buah-buahan yang mengandung pemanis alami dan segar yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

3. Lepaskan Botol Susu Saat Bayi Tertidur

Sering kali setelah menyusu dengan dot atau botol susu, bayi akan tertidur pulas. Saat bayi sudah tertidur pulas, lepaskanlah botol susu dari mulut bayi.

Jangan biarkan botol susu menempel pada mulut bayi semalaman, karena botol susu bisa menjadi tempat tumbuhnya bakteri yang dapat menimbulkan masalah gigi dan mulut.

Artikel terkait: Perlukah membersihkan mulut dan gigi bayi? Ini penjelasannya!

4. Gunakan Pasta Gigi Berfluoride

Fluoride sangat penting dan berperan dalam pemeliharaan gigi. Oleh karena itu, berikan pasta gigi yang berfluoride untuk si kecil.

Saat menyikat gigi, Parents wajib memantau si kecil agar pasta gigi tidak tertelan. Ajarkan pada si kecil cara meludah setelah menyikat gigi dan berkumur-kumur.

5. Periksakan Kesehatan Gigi dan Mulut ke Dokter Gigi

Sama halnya dengan orang dewasa, memeriksakan gigi bayi ke dokter juga penting. Pemeriksaan gigi yang direkomendasikan adalah minimal 6 bulan sekali.

Parents bisa menjadwalkan pemeriksaan gigi bayi dengan dokter bersamaan dengan jadwal pemeriksaan gigi anggota keluarga lainnya. 

6. Berikan MPASI Bergizi Seimbang

MPASI bergizi seimbang akan mencukupi kebutuhan kalori dan protein si kecil. Serta, menawarkan zat besi, kalsium, dan mikronutrien lainnya yang dibutuhkan untuk gigi yang sehat,.

JIka MPASI mampu memenuhi kebutuhan si kecil, Parents tidak perlu memberikan lagi suplemen tambahan. Seperti yang sudah disinggung di atas, suplemen tinggi zat besi dapat menempel pada gigi dan dapat menyebabkan gigi bayi menjadi kuning.

Adapun kebutuhan zat besi bayi dapat dipenuhi dari hati ayam, sayur bayam, kacang-kacangan, seafood, serta sayuran hijau lainnya.

Nah, itulah penjelasan terkait penyebab serta beberapa tips untuk mengatasi gigi kuning pada bayi. Selamat mencoba!

 

Case Report: Blue Chromogenic Dental Staining In Child With West Syndrom

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21108922/

Tooth Discoloration In Babies And Toddlers: Causes And Treatment

https://www.momjunction.com/articles/teeth-discoloration-in-babies_00326643/

Main Reasons For Stains On Baby Teeth

https://flo.health/being-a-mom/your-baby/baby-health-and-safety/stained-baby-teeth

Ten Causes of Yellow Teeth and How to Avoid Them

https://www.colgate.com.au/oral-health/adult-oral-care/ten-causes-of-yellow-teeth-and-how-to-avoid-them

Baca juga:

id.theasianparent.com/tips-memberi-makan-bayi-saat-tumbuh-gigi

id.theasianparent.com/merangsang-pertumbuhan-gigi-bayi

id.theasianparent.com/sikat-gigi-bayi

Penulis

Titin Hatma