X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Meski bisa sembuhkan kanker, kemoterapi juga rentan efek samping berbahaya

Bacaan 4 menit

Kemoterapi atau biasa disebut kemo dinilai sebagai pengobatan yang efektif untuk membunuh sel kanker. Jenis pengobatan yang akan dilakukan bergantung pada jenis dan lokasi kanker, serta apakah kanker tersebut telah menyebar ke organ tubuh lainnya.

Kemoterapi juga bergantung pada kondisi tubuh, apakah Anda memiliki masalah medis tertentu. Kendati ampuh menghambat pertumbuhan kanker, pasien harus siap menghadapi berbagai efek samping kemoterapi setelahnya.

Manfaat dan efek samping kemoterapi

#1 Manfaat kemoterapi

Terdapat beragam manfaat yang akan diperoleh dengan menjalani kemoterapi antara lain:

  • Meringankan gejala; dengan kemoterapi akan memperkecil tumor yang mengakibatkan rasa sakit pada anggota tubuh tertentu
  • Mengendalikan; kemo juga mencegah penyebaran, menghambat pertumbuhan sel kanker sekaligus menghancurkan sel yang terlanjur berkembang ke anggota tubuh lainnya
  • Menyembuhkan; tak hanya menghancurkan, kemo juga dapat mencegah kanker kambuh dan berkembang di dalam tubuh di masa mendatang

Perlu digaris bawahi bahwa kemoterapi juga dapat memengaruhi sel sehat yang normal membelah diri dengan cepat misalnya pada sel kulit, usus atau rambut. Kerusakan inilah yang mendorong timbulnya efek samping pada tubuh pasien. Namun, hal ini umumnya akan menghilang setelah pengobatan selesai dijalankan.

#2 Efek samping kemoterapi

Umumnya, penderita kanker akan menunjukkan reaksi yang berbeda pada tubuhnya. Berikut efek samping yang banyak timbul pasca pengobatan kemoterapi:

  • Warna kulit menjadi lebih pucat dan gelap yang disebabkan efek hiperpigmentasi pengobatan
  • Moon face atau wajah lebih membulat dikarenakan penggunaan obat steroid dalam jangka panjang
  • Kulit lebih kering dan sensitif terpapar sinar matahari
  • Rambut rontok
  • Nyeri
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Perdarahan
  • Rentan akan infeksi
  • Sulit tidur
  • Gangguan psikologis seperti depresi, stres dan mudah cemas
  • Mudah lelah
  • Gairah seksual menurun

Mengatasi efek samping kemoterapi

cara mengatasi efek samping kemoterapi

#1 Mengatasi mual dengan jahe

Jahe merupakan jenis rempah yang sering digunakan untuk meringankan mual pasien kemoterapi. Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrition Review pada 2013 menyebutkan bahwa ekstrak jahe memiliki efek beragam pada pasien kanker. Ada yang mualnya berkurang namun ada juga yang tidak menimbulkan dampak apapun.

Di samping itu, sebagian orang dapat menghirup minyak atsiri jahe yang efektif mengurangi mual akibat kemoterapi namun tidak berlaku pada anak-anak.

#2 Melakukan teknik akupresur

Tak hanya jahe, teknik akupresur digadang dapat mengurangi mual. Terapi titik tekan yang populer dalam pengobatan tradisional Tiongkok ini bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi muntah dan menjaga berat badan tetap stabil.

#3 Mengatasi mulut luka dengan madu

Setelah melakukan kemoterapi, ada orang yang akan mengalami luka dan sariawan. Mengolesi madu dapat mempercepat proses penyembuhan dan mencegah timbulnya luka baru. Namun, gunakan obat kumur jika Anda mengonsumsi madu terlalu sering karena madu dapat membuat gigi berlubang.

Namun, perlu diingat bahwa penderita kanker sebaiknya tidak mengonsumsi madu manuka karena jenis madu tersebut justru dapat memicu mual dan muntah pada orang yang tubuhnya sensitif.

#4 Gunakan vitamin E

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research 2017, para ilmuwan mengamati penggunaan vitamin E topikal untuk pencegahan dan pengobatan mulut yang luka akibat kemoterapi kanker mulut.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa olesan vitamin E dapat mengatasi hal tersebut. Namun sayangnya jenis vitamin ini tidak berlaku untuk mencegah luka baru yang timbul nantinya.

#5 Mengatasi sakit saraf neuropati perifer dengan akupunktur

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Cancer pada 2018, melakukan akupunktur dapat mencegah masalah saraf dan neuropati pada pasien kanker payudara stadium 1 hingga 3 yang sedang menjalani kemoterapi.

#6 Oleskan pelembab untuk masalah kulit

Kulit kering akan dirasakan oleh pasien setelah menjalani kemoterapi. Tak hanya itu, mereka juga akan merasakan perih jika terkena sinar matahari. Melansir laman KlikDokter, dr. Dyah Novita Anggraini menyarankan penggunaan pelembab kulit yang mengandung vitamin E, shea butter, seramid, urea 10%, atau petroleum jelly setelah mandi dan sebelum tidur untuk mengikat air dan meningkatkan kelembapan kulit.

Referensi : Verywell Health, WebMD

Baca juga : 

Testis tidak turun pada bayi dapat sebabkan kemandulan, ketahui gejala dan penanganannya!

Cerita mitra kami
Pentingnya Menjaga Berat Badan Ideal agar Kualitas Hidup Terjaga
Pentingnya Menjaga Berat Badan Ideal agar Kualitas Hidup Terjaga
Tak Perlu Keluar Rumah, 5 Permainan Ini Bisa Bikin Anak Bergerak Aktif
Tak Perlu Keluar Rumah, 5 Permainan Ini Bisa Bikin Anak Bergerak Aktif
5 Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Bersama Anak
5 Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Bersama Anak
Sering merasa lemas saat haid? Kontrasepsi ini bisa kurangi gejala anemia
Sering merasa lemas saat haid? Kontrasepsi ini bisa kurangi gejala anemia

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

Diedit oleh:

Tiara Iraqhia

  • Halaman Depan
  • /
  • Kebugaran
  • /
  • Meski bisa sembuhkan kanker, kemoterapi juga rentan efek samping berbahaya
Bagikan:
  • Ingin tidur lebih nyenyak di malam hari, orangtua baru sebaiknya hindari 7 makanan ini

    Ingin tidur lebih nyenyak di malam hari, orangtua baru sebaiknya hindari 7 makanan ini

  • 6 Tips sederhana atasi masalah balita yang masih mengompol

    6 Tips sederhana atasi masalah balita yang masih mengompol

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Ingin tidur lebih nyenyak di malam hari, orangtua baru sebaiknya hindari 7 makanan ini

    Ingin tidur lebih nyenyak di malam hari, orangtua baru sebaiknya hindari 7 makanan ini

  • 6 Tips sederhana atasi masalah balita yang masih mengompol

    6 Tips sederhana atasi masalah balita yang masih mengompol

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.