Hari ini, Parents dan keluarga sudah konsumsi Suplemen Vitamin D3?
Sudah tahu belum, sih, kalau setengah populasi dunia memiliki defisiensi vitamin D? Di Indonesia sendiri, merujuk pada Valentina (2014) 38,7% anak usia 2-12 tahun mengalami defisiensi vitamin D, sedangkan pada penelitian lain 504 wanita usia subur 63% mengalami defisiensi vitamin D (Yosephin,2014).
Padahal di masa pandemi, vitamin D memiliki peranan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi virus.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D bisa didapatkan dari makanan, sinar matahari dan suplemen vitamin D3.
Namun, apakah Parents juga mengetahui ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian ketika mengonsumsi suplemen vitamin secara rutin?
Walaupun hanya suplemen, akan tetapi jika dikonsumsi berlebihan, bukan manfaat yang didapatkan tapi malah berbahaya untuk kesehatan.
Untuk itu Parents, yuk. kenali manfaat dan bahaya konsumsi suplemen vitamin D3 di masa pandemi.
Manfaat Vitamin D Terkait Covid-19
Dalam kaitannya dengan kasus COVID-19, telah jamak diketahui bersama bahwa vitamin D berperan dalam menjaga imunitas tubuh.
Dari Boston Observational Study, pasien COVID-19 dengan kadar vitamin D normal (30 ng/ml) memiliki gejala yang lebih ringan hingga sedang dibandingkan pasien dengan defisiensi vitamin D.
Pemberian suplemen vitamin D3 pada pasien COVID-19 secara signifikan juga membuat penurunan marker inflamasi dan membantu mempercepat penyembuhan.
Kebutuhan Harian Vitamin D
Berdasarkan American Association of Clinical Endocrinologists, dosis harian vitamin D yang direkomendasikan adalah :
- Anak usia 0-1 tahun : 400-1000 IU per hari.
- Usia 1-18 tahun : 600-1000 IU per hari
- Usia >18 tahun : 1500-2000 IU per hari
- Ibu hamil dan menyusui : 1500 IU per hari
Sumber Vitamin D
Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin D seperti cod liver oil, kuning telur, susu, keju, ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, udang, dan jamur.
Untuk wilayah Indonesia, waktu berjemur yang dianjurkan adalah diantara jam 10 pagi hingga jam 1 siang. Beberapa ahli ada yang menyarankan untuk berjemur di bawah jam 10 pagi, tetapi sebenarnya, kadar sinar UV B yang diperlukan untuk pembentukan vitamin D yang lebih tinggi didapatkan antara jam 10 pagi hingga jam 1 siang.
Namun Parents harus ingat untuk selalu memggunakan sunscreen ketika berjemur. Dan tidak berjemur lebih dari 10 menit karena bisa memicu terjadinya kanker kulit.
Karena gaya hidup masyarakat modern saat ini, yang kurang terpapar cahaya matahari, maka untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin D dari makanan saja belum bisa mencukupi. Untuk itulah, disarankan juga menambahnya dengan mengkonsumsi suplemen vitamin D.
Saat ini di pasaran banyak sekali dijual suplemen vitamin D dalam berbagai sediaan dan dosis tertentu. Nah, bagaimana sih cara aman untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D ini?
Konsumsi Suplemen Vitamin D3 di Masa Pandemi
Tips Aman Konsumsi Suplemen Vitamin D3
- Lakukan cek kadar vitamin D tubuh sebelum mengkonsumsi suplemen vitamin D. Hal ini akan menentukan dosis vitamin D yang harus dikonsumsi. Kadar normal vitamin D dalam darah adalah 30 ng/ml -100 ng/ml.
- Jika belum bisa melakukan cek kadar vitamin D, maka dosis aman untuk konsumsi harian di masa pandemi adalah 1000 IU per hari untuk dewasa dan 600-800 IU untuk anak-anak di atas 1 tahun.
- Minumlah suplemen vitamin D3 di pagi hari setelah makan. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak. Meminum suplemen vitamin D3 setelah makan diharapkan akan lebih mudah diproses bersama lemak makanan.
- Suplemen vitamin D3 bisa dikonsumsi bersama suplemen multivitamin. Suplemen multivitamin biasanya sudah mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, termasuk vitamin D. Namun dosisnya masih dalam jumlah yang kecil, sehingga masih aman untuk ditambah dengan suplemen khusus vitamin D.
- Tetap makan makanan sehat dan berjemur, walaupun sudah meminum suplemen vitamin D3.
- Selalu konsultasikan dengan dokter jika meminum suplemen vitamin D3 dalam dosis tinggi (5000-10.000 IU), terutama pada pasien dengan gangguan ginjal dan penyakit jantung.
- Lakukan kembali pengecekan kadar vitamin D dalam darah 1-2 bulan setelah mengkonsumsi rutin vitamin D3 dalam dosis tinggi.
Kelebihan Vitamin D
Apabila kadar vitamin D dalam darah melebihi 100 ng/ml akan terjadi efek toksisitas yang ditandai dengan gejala mual muntah. Kelebihan vitamin D juga bisa menimbulkan gangguan fungsi ginjal.
Jadi, jangan lupa konsumsi suplemen vitamin D3 dengan kadar yang pas, ya.
Ditulis oleh dr. Siska Amelia, VIPP Member theAsianparent ID
Artikel Lain yang Ditulis VIPP Member theAsianparent ID:
Pengalaman Melahirkan Bayi Kembar, Alami Eklampsia dan Masuk ICU
4 Tips Mengajarkan Anak Bicara, Bisa Bunda Coba Terapkan di Rumah
Alami PCOS, Saya Berhasil Hamil Setelah Satu Tahun Menikah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.