Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan merupakan Rabu terakhir di Bulan Safar. Dalam beberapa tradisi masyarakat Nusantara, khususnya di Pulau Jawa, akan dipanjatkan doa Rebo Wekasan untuk menolak bala atau musibah yang dipercaya akan turun hari itu.
Beberapa amalan rebo wekasan seperti shalat rebo wekasan juga dilakukan.
Sedangkan dalam Islam, ada beberapa amalan rebo wekasan yang biasa dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana. Di antaranya adalah bersedekah, melaksanakan shalat sunah, serta membaca doa Rebo Wekasan untuk menolak bala.
Diharapkan, dengan membaca doa Rebo Wekasan ini, kita bisa terhindar dari segala bentuk bencana dan celaka.
Bagi Parents yang ingin tahu bagaimana doa Rebo Wekasan, berikut ini adalah dua doanya.
Artikel Terkait: Sejarah dan Keunikan Rebo Wekasan, Tradisi Tolak Bala di Bulan Safar
2 Amalan Doa Rebo Wekasan Pencegah Musibah dan Bencana
Doa Rebo Wekasan yang Pertama
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
Latin:
Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana. Mim balaadinaa indonesia khaasshataw wa saairil buldaanil muslimiina ‘aammatan yaa rabbal ‘alamiin. Rabbana aatina fiddunyaa khasanah wafil aakhirati khasanah waqinaa ‘adzabannaar.
Artinya:
“Ya Allah, hindarkanlah dari kami kekurangan pangan, cobaan hidup, penyakit-penyakit, wabah, perbuatan-perbuatan keji dan munkar, ancaman-ancaman yang beraneka ragam, paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun batin dari negeri kami Indonesia ini pada khususnya dan dari seluruh negeri kaum muslimin pada umumnya, Yaa Allah Tuhan Sekalian alam.
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
Amalan Doa Rebo Wekasan kedua
Doa kedua ini diambil dari Kitab Kanzun Najah Wa Surur karangan Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qodir.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَأَهْلِي وَأَحْبَابِي وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِم لِي فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَلِأَهْلِي وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي وَجِمْيعِ الْمُسْلِمِيْن. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Latin:
Bismilahirrahmanirrahim. Wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala âlihi wa shahbihi ajma’în. A’ûdzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi. Wa as`aluka bi jalâlika wa jalâli wajhika wa kamâli jalâli qudsika an tujîrani wa walidayya wa ahlî wa ahbâbi wa mâ tuhîthuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati. wa qini syarra mâ qhaddaita fîha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, yâ Karîman nazhar, wakhtim lî fî hâdzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati lî wa liwâdayya wa aulâdi wa li ahli wa mâ tahûthuhu syafaqatu qalbi wa jamî’il muslimîn. Wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘alâ âli wa shahbihi wa sallam.
Artinya:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya.
Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya.
Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya.
Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya.”
Amalan Shalat Rebo Wekasan untuk Tolak Bala
Amalan rebo wekasan, salah satunya shalat tolak bala.
Beberapa ulama ahli Kasyf mengatakan, pada hari inilah Allah menurunkan berbagai penyakit. Imam Abdul Hamiid Quds, mufti dan imam Masjidil Haram Makkah mengatakan dalam buku Kanzun Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina wasy-Syuhaar:
“Banyak Awliya Allah SWT yang mempunyai Pengetahuan Spiritual telah menandai bahwa setiap tahun, 320 ribu penderitaan (Baliyyat) jatuh ke bumi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.”
Itulah mengapa dianjurkan agar melaksanakan berbagai amalan ibadah seperti shalat dan bersedekah.
Tata Cara Shalat Tolak Bala
Berikut tata cara shalat tolak bala yang dilakukan pada Rebo Wekasan.
Sholat dilaksanakan empat rakaat dua kali salam, dengan niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
atau dua tasyahud dua salam, dengan niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Setelah membaca Al-Fatihah, lalu mengucapkan Surat Al-Kautsar 17 kali, Surat Al-Ikhlash 5 kali, Surat Al-Falaq 1 kali, dan Surat An-Nas 1 kali. Semuanya dilakukan tiap rokaat. Artinya, tiap rakaat membaca semua surat tersebut, dan bacaan dalam shalat ini dilakukan dengan sirri.
Sejarah Rebo Wekasan, Tradisi Muslim Nusantara
Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan merupakan ritual tradisi muslim Jawa, Kalimantan Selatan, dan Bangka Belitung.
Beberapa masyarakat di daerah tersebut percaya, di hari Rabu terakhir di Bulan Safar tersebut adalah hari sial. Di mana Allah menurunkan bencana dan penyakit.
Artikel Terkait: Mengenal Makna di Balik Tradisi Tedak Siten dan Urutan Acaranya
Itulah mengapa, untuk menolak kesialan tersebut, masyarakat Muslim di sana membaca doa Rebo Wekasan, mendirikan shalat, dan melakukan amalan untuk menolak bala atau sial.
Baca Juga:
Siap Menyambut Tahun Baru, Jangan Lupa Baca Doa Awal Tahun Ini
Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan
5 Doa Turun Hujan Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.