X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Benarkah Detak Jantung Janin Perempuan Lebih Tinggi? Ini Faktanya!

Bacaan 5 menit
Benarkah Detak Jantung Janin Perempuan Lebih Tinggi? Ini Faktanya!

Detak jantung janin menentukan jenis kelamin bayi, benarkah demikian?

Di tengah perkembangan teknologi, masih banyak mitos yang beredar seputar kehamilan. Sebut saja, detak jantung janin perempuan yang konon lebih cepat dibandingkan detak jantung janin lelaki. Seperti apa ya faktanya?

Riset Mengenai Detak Jantung Janin Perempuan

Namanya saja mitos, belum tentu informasi tersebut benar adanya dan belum terbukti secara ilmiah. Namun, di Indonesia adalah suatu kebiasaan yang mendarah daging menggunakan detak jantung sebagai pakem jenis kelamin bayi.

Riset Mengenai Detak Jantung Janin Perempuan

Mitos yang berembus kencang adalah jika detak jantung janin kurang dari 140 kali per menit (bpm),  maka sang ibu hamil bayi laki-laki. Sedangkan jika degup jantung bayi lebih cepat, yakni lebih dari 140 kali per menit (bpm) artinya janin berjenis kelamin bayi perempuan. Benarkah demikian?

Mengutip laman What to Expect, sejumlah penelitian medis membuktikan teori prediksi jenis kelamin bayi berbasis detak jantung janin tidak terbukti alias mitos belaka. Studi pada 2018 yang meneliti 10.000 kehamilan menemukan, detak jantung janin perempuan di awal kehamilan memang sedikit lebih tinggi daripada janin laki-laki.

Namun, perbedaan angkanya terbilang kecil dan tidak signifikan seperti mitos yang berkembang. Dengan demikian, detak jantung janin cepat tak lantas menandakan bayi yang dikandung adalah perempuan.

Masih menurut sumber yang sama, detak jantung janin mulai terdeteksi seiring pertumbuhan pembuluh darah dan organ jantung bayi. Saat usia kehamilan memasuki empat minggu, pembuluh darah sudah terbentuk di embrio. Namun, bakal jantung bayi belum menghasilkan detak jantung.

Pada minggu kelima kehamilan, jantung bayi di dalam rahim membentuk katup dan pembuluh darah prekusor. Pada momentum inilah jantung mulai berdetak, namun belum bisa dideteksi.

Artikel terkait: 8 Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil, Agar Janin dan Ibu Senantiasa Sehat

Riset Mengenai Detak Jantung Janin Perempuan

Ketika usia kehamilan menginjak enam minggu, perkembangan organ jantung mulai membentuk empat ruang. Setiap ruang jantung dibekali katup yang memungkinkan darah keluar masuk.

Begitu usia kehamilan menapaki sembilan sampai 10 minggu, barulah organ jantung mulai terbentuk dan detak jantung janin bisa terdengar. Bagi para calon orangtua, cara mengetahui detak jantung janin bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Faktanya, detak jantung janin normal berfluktuasi antara 120 sampai 160 kali per menit (bpm). Hasil pengukuran tersebut bisa bervariasi tergantung aktivitas bayi di dalam kandungan.

Mulanya, jenis kelamin ditentukan setelah terjadi pembuahan, bahkan perempuan mengetahui dirinya hamil. Menurut penelitian, tidak ada perbedaan antara detak jantung anak laki-laki dan perempuan saat berada di dalam kandungan.

Sebelum alat kelamin janin berkembang, bakal bayi sudah lebih dulu mewarisi kromosom X atau Y. Bayi perempuan membawa informasi genetik XX, sedangkan bayi laki-laki membawa informasi genetik XY.

Alat kelamin bayi di dalam kandungan juga tidak serta-merta tumbuh sejak awal kehamilan. Pertumbuhannya baru terlihat saat usia kandungan memasuki 10-20 minggu. Kendati detak jantung janin tidak bisa jadi cara mengetahui jenis kelamin bayi, ada serangkaian tes untuk menentukan gender buah hati kelak.

Calon orangtua bisa mengetahui jenis kelamin bayinya dengan tes DNA, tes genetik, sampai pemeriksaan USG pada usia kehamilan 18 minggu. Di samping tes tersebut, memang salah satu cara paling akurat mengetahui kelamin bayi adalah menantinya lahir ke dunia.

Artikel terkait: 8 Makanan Mengandung Asam Folat yang Perlu Dikonsumsi Bumil agar Janin Sehat

Menghitung Detak Jantung Janin

Riset Mengenai Detak Jantung Janin Perempuan

Selain itu, banyaknya denyut nadi normal juga bisa dikategorikan berdasarkan usia, yaitu:

  • Bayi baru lahir hingga usia bulan, berkisar 70-190 detak per menit.
  • Bayi berusia 1 hingga 11 bulan, berkisar 80-150 detak per menit.
  • Anak berusia 1 hingga 2 tahun, berkisar 80-130 detak per menit.
  • Anak berusia 3 hingga 4 tahun, berkisar 80-120 detak per menit.
  • Anak berusia 3 hingga 4 tahun, berkisar 80-120 detak per menit
  • Anak berusia 5 hingga 6 tahun, berkisar 75-115 detak per menit.
  • Anak berusia 7 hingga 9 tahun, berkisar 70-110 detak per menit.
  • Anak yang berusia 10 tahun ke atas memiliki denyut jantung normal sekitar 60-100 detak per menit.

Untuk menghitung denyut jantung, Anda membutuhkan kemampuan berhitung dan sebuah stopwatch. Tapi, penting untuk memilih waktu kapan untuk menghitungnya. Saat bangun pagi, lakukan kiat berikut:

  1. Tempatkan ujung telunjuk dan jari tengah tangan kanan di sisi telapak pergelangan tangan kiri (atau sebaliknya), tepat di bawah pangkal jempol. Anda juga bisa menempatkan ujung telunjuk dan jari ketiga di leher bagian rahang bawah Anda di salah satu sisi tenggorokan Anda.
  2. Hindari menggunakan ibu jari karena ibu jari memiliki denyut ringan yang dapat membingungkan Anda saat menghitung.
  3. Tekan lembut jari Anda sampai Anda merasakan denyut nadi di bawah jari Anda. Anda mungkin perlu memindah-mindahkan jari ke sekitarnya sampai Anda benar-benar merasakan denyut.
  4. Hitung denyut nadi Anda dalam 15 detik. Kalikan hasilnya dengan 4 untuk mendapat angka denyut nadi istirahat Anda per menit. Anda dapat menghitung denyut nadi Anda tiga kali, kemudian mengambil rata-rata agar benar yakin.

Selain usia, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi detak jantung antara lain aktivitas fisik, suhu udara, posisi tubuh, kondisi emosi, berat badan, penggunaan obat-obatan, dan kondisi medis.

Parents, semoga informasi ini bermanfaat.

 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Janin Merasa Sakit di Dalam Kandungan, Memangnya Bisa?

Hasil Penelitian: Terdapat Efek Infeksi COVID-19 Ringan pada Imunitas Ibu Hamil dan Janin

Cerita mitra kami
4 Langkah Agar Perlengkapan Makan Bayi Bebas Kuman
4 Langkah Agar Perlengkapan Makan Bayi Bebas Kuman
Terima Kasih Bunda Telah Memasak dengan Penuh Cinta untuk Keluarga
Terima Kasih Bunda Telah Memasak dengan Penuh Cinta untuk Keluarga
Zwitsaland! Destinasi Baru di Jakarta untuk Bangun Bonding dengan Si Kecil
Zwitsaland! Destinasi Baru di Jakarta untuk Bangun Bonding dengan Si Kecil
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia

Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil Bisa Memengaruhi Janin, Waspadai Gejalanya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Trimester Kedua
  • /
  • Benarkah Detak Jantung Janin Perempuan Lebih Tinggi? Ini Faktanya!
Bagikan:
  • Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.