X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Benarkah Deodoran Pemicu Kanker? Ini Kata Para Ahli!

Bacaan 4 menit
Benarkah Deodoran Pemicu Kanker? Ini Kata Para Ahli!

Tersiar kabar, deodoran dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker. Berikut penjelasan para ahli mengenai deodoran pemicu kanker.

Kehadiran deodoran tentunya sangat disyukuri oleh orang yang bermasalah dengan bau badan. Pasalnya, deodoran dapat membantu menutupi aroma tak sedap yang keluar dari ketiaknya. Namun belakangan, tersiar kabar bahwa katanya deodoran dapat memicu perkembangan kanker. Benarkah deodoran pemicu kanker? Yuk, simak ulasannya di sini!

Benarkah Deodoran Pemicu Kanker? Ini Kata Para Ahli!

Kaitan Deodoran, Kanker, dan Estrogen

deodoran pemicu kanker

Antiperspiran atau deodoran mengandung mengandung bahan-bahan yang berpotensi berbahaya yang jika diaplikasikan di area ketiak yang notabene dekat dengan payudara bisa memicu kanker payudara.

Bahan berbahaya yang disebutkan tadi adalah senyawa berbasis aluminium. Senyawa ini digunakan sebagai antisumbat sementara pada pori-pori untuk menghambat keringat keluar ke permukaan kulit yang menyebabkan aroma tak sedap.

Beberapa penelitian menunjukkan, antiperspiran yang sering dioleskan dan dibiarkan di area ketiak dapat diserap oleh kulit –terutama bagian payudara- dan memiliki efek seperti estrogen (hormonal). Di sisi lain, para ahli mengemukakan, tingkat hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara.

Atas dasar pemikiran inilah deodoran berkontribusi pada peningkatan kasus dan perkembangan kanker payudara. Tapi benarkah demikian?

Artikel terkait: 9 Perawatan Kulit Ketiak, Bebas Hitam dan Bau Tak Sedap!

Berbagai Penelitian Mengenai Hal Ini

deodoran pemicu kanker

Meski isu deodoran pemicu kanker sudah santer mendunia, tapi hingga kini hanya sedikit penelitian yang menyelidiki hubungan keduanya.

Sebuah penelitian dilakukan pada tahun 2002 yang menyertakan 813 wanita penderita kanker payudara dan 793 wanita tanpa riwayat kanker payudara sebagai responden wawancara.

Begini hasil penelitian yang diterbitkan pada Journal of the National Cancer Institute tersebut:

  • Perempuan yang menggunakan deodoran tidak menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara.
  • Tidak ada peningkatan risiko kanker payudara di antara wanita yang dilaporkan menggunakan pisau cukur (nonelektrik) dan deodoran.
  • Juga tidak ada peningkatan risiko kanker pada perempuan yang melaporkan menggunakan deodoran dalam waktu 1 jam setelah mencukur dengan pisau silet.

Artikel terkait: 9 Bahan alami ini bisa bantu memutihkan ketiak, Anda bisa mencobanya di rumah

Tingkat Senyawa Berbahaya pada Deodoran

deodoran pemicu kanker

Tadi sudah disebutkan bahwa senyawa berbahaya yang terdapat pada deodoran adalah aluminium. Senyawa ini bertugas menyumbat sementara kelenjar keringat untuk menghentikan keringat mengalir pada permukaan kulit. Penyerapan senyawa ini yang kemudian dikatakan dapat merangsang pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

Jenis aluminium yang digunakan adalah aluminium klorohidrat. Dan ternyata, jumlah kandungannya pada deodoran sangat sedikit. Dengan kata lain, jika diserap oleh kulit tidak akan membahayakan tubuh Anda.

Hanya sekitar 0,012 persen atau aluminium klorohidrat bahkan bisa kurang dari itu yang diserap dalam tubuh dalam setiap penggunaan deodoran. 

Artinya, antara kandungan deodoran dengan risiko perkembangan kanker –dalam hal ini kanker payudara- tidak ada hubungannya.  

Senyawa lain yang dicurigai dapat menimbulkan efek serupa pada label kemasan adalah methylparaben, propylparaben, butylparaben atau benzylparaben.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara

deodoran pemicu kanker

Dijelaskan dr. Gita, kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada payudara. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.

  • Riwayat keluarga (genetik), sebelumnya terjadi ibu, nenek, atau saudara perempuan. 
  • Perokok aktif.
  • Sering mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Jarang atau hampir tidak pernah berolahraga.
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal atau terapi hormon setelah menopause.
  • Riwayat terpapar dengan radiasi
  • Lebih sering terjadi pada perempuan.
  • Mulai menopause di usia lebih tua (di atas 55 tahun).
  • Menstruasi sebelum usia 12 tahun.

Artikel terkait: Bau Ketiak Bikin Nggak PD? Ini 19 Cara yang Ampuh Menghilangkan Bau Ketiak

Cara Mencegah Kanker Payudara

Benarkah Deodoran Pemicu Kanker? Ini Kata Para Ahli!

Jadi, sudah dipastikan bahwa penggunaan deodoran tidak ada kaitannya dengan peningkatan perkembangan kanker payudara. Anda tetap dapat menggunakan deodoran sesuai dengan cara pakai yang tepat. Usahakan, ketika sedang tidak bepergian atau di rumah saja, penggunaan deodoran dihentikan.

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker payudara adalah sebagai berikut:

  • Rutin berolahraga
  • Istirahat cukup
  • Menyusui hingga bayi berusia 2 tahun
  • Rutin Pemeriksaan rutin dan teliti dengan SADARI
  • Mampu mengelola stres dengan baik
  • Melaksanakan pola makan gizi seimbang
  • Tidak merokok atau minum minuman beralkohol

Dan untuk mengurangi bau badan, cobalah menghilangkannya dengan cara yang lebih alami. Misalnya dengan mengoleskan tawas, atau teh yang dicampurkan lemon pada ketiak. Jadi, apakah deodoran pemicu kanker? Itu tidak benar, ya, Bunda!

Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

 

Baca juga:  

Cerita mitra kami
Yuk, Jaga Kelembapan Kulit si Kecil dengan 5 Cara Mudah Ini!
Yuk, Jaga Kelembapan Kulit si Kecil dengan 5 Cara Mudah Ini!
Energy Gap Hambat Anak Tetap Aktif, Cegah dengan Tips Ini!
Energy Gap Hambat Anak Tetap Aktif, Cegah dengan Tips Ini!
Parents, Yuk Terapkan Kebiasaan Ini di Rumah Agar Si Kecil Terlatih Berpikir Cepat
Parents, Yuk Terapkan Kebiasaan Ini di Rumah Agar Si Kecil Terlatih Berpikir Cepat
Bunda, Yuk Bantu Cegah Alergi Si Kecil dengan Optimalkan Nutrisinya
Bunda, Yuk Bantu Cegah Alergi Si Kecil dengan Optimalkan Nutrisinya

5 Masalah Kulit Bayi Ini Paling Sering Terjadi, Intip Cara Perawatannya

Tubuh berbau tak sedap saat hamil? Ini penyebab dan cara mengatasinya

Punya masalah bau badan? Ini tips dan trik menghilangkannya secara alami

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Cek Fakta
  • /
  • Benarkah Deodoran Pemicu Kanker? Ini Kata Para Ahli!
Bagikan:
  • Pakai deodoran saat hamil: Aman atau menyebabkan kanker?

    Pakai deodoran saat hamil: Aman atau menyebabkan kanker?

  • Kanker payudara bisa dicegah! Simak cara pencegahannya berikut ini!

    Kanker payudara bisa dicegah! Simak cara pencegahannya berikut ini!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Pakai deodoran saat hamil: Aman atau menyebabkan kanker?

    Pakai deodoran saat hamil: Aman atau menyebabkan kanker?

  • Kanker payudara bisa dicegah! Simak cara pencegahannya berikut ini!

    Kanker payudara bisa dicegah! Simak cara pencegahannya berikut ini!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.