Setiap harinya untuk beraktivitas, tubuh membutuhkan kalori. Kalori sendiri merupakan satuan untuk energi yang terdapat pada makanan, minuman, atau energi yang digunakan tubuh untuk beraktivitas. Lalu, apa jadinya ya bila tubuh seseorang mengalami defisit kalori?
Defisit kalori atau kekurangan asupan kalori bisa terjadi bila asupan kalori tubuh tidak sebanding dengan kebutuhan atau aktivitas keseharian. Dampaknya pun bisa beragam pada kesehatan tubuh, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Pentingnya Kalori Bagi Tubuh
Saat seseorang mengonsumsi suatu makanan maupun minuman, kalori dalam asupan tersebut akan dibakar tubuh dalam bentuk energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Jumlah asupan kalori inilah yang nantinya bisa memengaruhi aktivitas tubuh seseorang.
Total kalori yang dibakar dalam keseharian pun akan secara langsung memengaruhi penurunan, penambahan, hingga kestabilan berat badan seseorang.
Kalori pun dibutuhkan oleh setiap organ di dalam tubuh manusia agar bisa berfungsi dengan baik. Hal ini disebut dengan tingkat metabolisme basal atau basal metabolic rate (BMR).
Baiknya, asupan kalori seseorang dalam keseharian tidaklah kekurangan maupun kelebihan. Sebab, keduanya bisa memiliki dampak yang berbeda dan fatal.
Keseimbangan fungsi tubuh bisa terganggu hingga akhirnya menimbulkan penyakit tertentu dalam tubuh. Misalnya saja gangguan metabolisme tubuh saat kekurangan, atau penyakit jantung saat kalori kelebihan.
Artikel Terkait: 15 Makanan Sehat dan Lezat Rendah Kalori, Cocok Buat Menu Diet Parents
Dampak Defisit Kalori pada Tubuh Seseorang
Ada pun berbagai dampak negatif lainnya dari kekurangan kalori dalam tubuh, yakni.
1. Kekurangan zat gizi
Asupan kalori yang tak seimbang ke dalam tubuh dalam jangka waktu terus menerus bisa mengakibatkan kekurangan zat gizi. Hal ini akan berdampak pada kinerja berbagai organ yang tidak akan maksimal.
Tubuh akan mudah merasakan kelelahan karena dipaksa bekerja melampaui batas atau energi yang tersedia di dalam tubuh. Bila dibiarkan, kesehatan tubuh secara umum akan bisa terganggu.
2. Metabolisme tubuh terganggu
Secara berkesinambungan, defisit kalori dalam tubuh bisa membuat metabolisme tubuh seseorang akan jadi melambat. Hal inilah yang membuat diet rendah kalori tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa panduan dari dokter maupun ahli gizi.
3. Imunitas menurun
Fungsi tubuh yang menurun karena kekurangan asupan kalori pun akan berdampak pada daya tahan tubuh seseorang yang rendah. Saat ini terjadi, seseorang akan lebih mudah terpapar penyakit akibat virus, bakteri, maupun hal lainnya.
4. Kesuburan terganggu
Pada perempuan, kekurangan kalori juga akan berdampak signifikan pada kesuburan. Sebuah penelitian pada American Journal of Physiology Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa fungsi reproduksi bisa tertekan pada perempuan yang mengonsumsi kalori 22-24 persen lebih sedikit dibandingkan yang seharusnya.
5. Memengaruhi kesehatan tulang dan jantung
Di sisi lain, asupan kalori yang kurang pun bisa memengaruhi kadar hormon dalam tubuh yang berkaitan dengan kesehatan tulang maupun jantung.
Menurut Journal of Sports Sciences, kekurangan kalori bisa berdampak pada menurunkan kadar hormon estrogen dan testosteron yang akhirnya bisa meningkatkan kemungkinan kerusakan tulang.
Artikel Terkait: 7 Tips Membakar Kalori Dengan Mudah dan Menyenangkan
Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Harian dalam Tubuh
Kalori dibutuhkan oleh setiap orang untuk beraktivitas, namun jumlahnya bisa beragam pada setiap individu. Kebutuhan tersebut akan bergantung pada jenis kelamin, aktivitas fisik, usia, berat badan, hingga tinggi badan.
Secara rata-rata, laki-laki dewasa membutuhkan kalori sekitar 2.500 kalori per harinya. Di samping itu, seorang perempuan dewasa membutuhkan sekitar 2.000 kalori. Jumlah tersebut bisa lebih sedikit maupun lebih besar.
Jumlah kebutuhan kalori biasanya dihitung dengan BMR dan tingkat aktivitas seseorang. Ada pun rumus yang kerap digunakan oleh para ahli gizi untuk menghitung BMR adalah Rumus Harris-Benedict.
Untuk laki-laki:
(88,4 + 13,4 x berat dalam kilogram) + (4,8 x tinggi dalam sentimeter) – (5,68 x usia dalam tahun)
Untuk perempuan:
(447,6 + 9,25 x berat dalam kilogram) + (3,10 x tinggi dalam sentimeter) – (4,33 x usia dalam tahun)
Hasil perhitungan BMR di atas lalu akan dikalikan dengan angka aktivitas harian seseorang. Angka tersebut berkisar 1,2–1,9, bergantung pada intensitas aktivitas rata-rata seseorang.
Artikel Terkait: Ingin Ngemil Tanpa Takut Gemuk? Ini 10 Camilan Rendah Kalori yang Bisa Anda Coba
Itulah penjelasan mengenai pentingnya kalori, hingga berbagai dampak dari defisit kalori. Bila mengalami berbagai gangguan di atas, sebaiknya segera periksakan kondisi Anda pada dokter agar bisa secepatnya tertangani dengan baik.
Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan beragam untuk memenuhi kebutuhan zat gizi harian agar fungsi tubuh bisa maksimal. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
*****
Baca Juga:
3 Diet Paling Ngetren, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
8 Makanan Sehat untuk Diet yang Bantu Turunkan Berat Badan
Inilah 5 Makanan Sehat Yang Rendah Kalori
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.