Saat mengalami masa nifas, banyak perempuan yang penasaran mengenai tampilan darah nifas normal dan tidak normal. Bagaimana ciri darah nifas yang normal dan tidak normal tersebut?
Dilansir dari Web MD, setelah seorang wanita menjalani persalinan, baik secara pervaginam atau operasi caesar, ia akan mengalami perdarahan dari vagina. Kondisi ini dikenal dengan lochia atau nifas. Nifas ini merupakan cara tubuh menyingkirkan darah dan jaringan yang mendukung pertumbuhan janin saat hamil dahulu.
Ciri Darah Nifas Normal
Darah nifas Anda akan berwarna merah terang, disertai beberapa gumpalan darah selama beberapa hari pertama setelah Anda melahirkan. Namun, banyak gumpalan darah nifas yang normal tidak boleh lebih dari seperempat dari jumlah darah nifas yang keluar.
Anda mungkin mengalami pendarahan lebih banyak ketika banyak bergerak. Jika ini terjadi, cobalah untuk istirahat sebentar.
Jika Anda kadang-kadang merasakan darah lebih banyak keluar ketika berdiri, itu merupakan hal yang normal. Ini karena darah nifas terkumpul di area dekat vagina saat Anda duduk atau berbaring. Ketika Anda berdiri, darah yang terkumpul itu akan keluar.
Setelah sekitar 10 hari, perdarahan nifas akan lebih sedikit. Anda mungkin mengalami pendarahan ringan atau bercak hingga 6 minggu setelah melahirkan. Anda hanya dapat menggunakan pembalut selama periode nifas ini, tidak disarankan menggunkan tampon, karena tampon dapat menyebabkan infeksi.
Memasuki minggu ke-6, jumlah darah nifas yang keluar semakin sedikit dan warnanya sudah putih kekuningan. Cairan berwarna cokelat atau merah muda bisa saja keluar kalau Bunda beraktivitas berat.
Bagi Bunda yang melahirkan dengan operasi caesar, jumlah darah nifas yang keluar akan lebih sedikit. Namun, durasi waktunya tetap berlangsung selama beberapa minggu dan warna darah akan berubah mulai merah, cokelat, hingga putih kekuningan.
Nifas Tidak Normal
Pendarahan hebat setelah melahirkan disebut pendarahan postpartum. Kondisi ini dapat terjadi pada 5% wanita yang melahirkan. Perdarahan hebat setelah melahirkan, biasanya terjadi 24 jam pertama setelah melahirkan. Tapi perdarahan hebat juga bisa terjadi kapan saja dalam 12 minggu pertama setelah bayi Anda lahir.
Perdarahan postpartum serius dapat menyebabkan tekanan darah Anda menurun. Jika tekanannya terlalu rendah, organ Anda tidak akan mendapatkan cukup darah. Tekanan darah terlalu rendah ini juga bisa menyebabkan kematian. Itu sebabnya penting untuk mendapatkan bantuan medis segera.
Waspadai jika darah nifas yang keluar disertai gejala berikut:
- Pendarahan merah terang setelah hari ketiga setelah kelahiran
- Gumpalan darah lebih besar daripada darah encer
- Perdarahan membutuhkan lebih dari 1 pembalut selama 1 jam, dan tidak melambat atau berhenti
- Penglihatan kabur
- Panas dingin
- Kulit pucat
- Detak jantung yang cepat
- Pusing hingga ingin pingsan
- Kelemahan
- Mual dan muntah
- Disertai dengan mengalami demam atau menggigil
- Nyeri di area panggul dan perut tak tertahankan, tidak membaik seiring waktu
- Rasa sakit di area vagina. Ciri infeksi ditandai dengan lendir berbau busuk, keluarnya darah dan rasa nyeri. Keluarnya cairan bisa berasal dari area antara vagina dan anus (perineum)
- Payudara bengkak
Penyebab Perdarahan Postpartum
Penyebab paling umum dari pendarahan postpartum adalah sesuatu yang disebut atonia uteri. Biasanya, rahim akan berkontraksi setelah melahirkan untuk menghentikan pendarahan akibat pelepasan plasenta. Saat mengalami atonia uteri, rahim tidak berkontraksi sebaik yang seharusnya. Ini bisa menyebabkan pendarahan hebat setelah Anda melahirkan.
Anda mungkin akan mengalami atonia uteri jika:
- Melahirkan lebih dari satu anak sekaligus (kembar)
- Punya bayi yang lebih besar dari 4 kilogram
- Telah melahirkan beberapa kali sebelumnya.
Artikel terkait: Persalinan anak kedua lebih cepat dari anak pertama, mitos atau fakta?
Cara Menangani
Ada banyak jenis perawatan untuk perdarahan postpartum, tergantung penyebabnya. Penyebab pendarahan Anda akan diidentifikasi, lalu dokter akan memutuskan perawatan yang tepat.
Perawatan perdarahan postpartum di antaranya:
- Dokter akan memberi Anda obat untuk membantu kontraksi rahim Anda
- Petugas kesehatan mungkin akan memijat di bagian rahim Anda
- Menyingkirkan potongan-potongan plasenta yang masih ada di rahim Anda
- Lakukan laparotomi, yaitu operasi untuk membuka perut Anda untuk mengetahui penyebab perdarahan dan menghentikannya
- Memberi Anda transfusi darah
- Lakukan histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim
- Berikan Anda suntikan obat khusus untuk menghentikan pendarahan.
Itulah ciri darah nifas normal dan tidak normal untuk menjawab rasa penasaran dan kekhawatiran Anda. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda!
Baca juga:
11 Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas yang Perlu Bunda Ketahui
Berapa Lama Masa Nifas? Ciri dan Hal yang Perlu Diwaspadai
Darah Nifas, Kenali Ciri Normal dan Tidak Normal
Pembalut khusus bersalin adalah barang wajib setelah persalinanan yang sering diabaikan saat mengemas tas untuk dibawa ke rumah sakit.
Klik disini untuk mengetahui pembalut khusus bersalin terbaik.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.