TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Keracunan saat memakai tampon, model ini harus kehilangan dua kakinya

Bacaan 3 menit
Keracunan saat memakai tampon, model ini harus kehilangan dua kakinya

Model ini tak pernah mengira, penggunaan tampon yang biasa ia lakukan saat menstruasi membawa mimpi buruk hingga dua kakinya harus diamputasi.

Lauren Wasser menjalani hidupnya dengan bahagia, meraih mimpinya sebagai model di usia muda, meneruskan karir yang juga ditekuni kedua orangtuanya. Namun, semuanya berubah ketika ia terkena toxic shock syndrome akibat penggunaan tampon. 

Kena infeksi bakteri akibat penggunaan tampon, Lauren kehilangan satu kaki

Lauren tak pernah menyangka, di usianya yang sudah 24 tahun, dia sudah biasa memakai tampon saat haid. Namun suatu hari, ia terbangun di rumah sakit setelah memakai tampon. Dia mengalami serangan jantung yang parah, dan didiagnosa mengalami toxic shock sydnrome (TSS).

Akibat infeksi bakteri TSS, Lauren harus kehilangan sebelah kakinya. Kaki kanan Lauren harus diamputasi, dari batas lutut hingga ke bawah. Dan beberapa jari di kaki kiri juga harus diamputasi.

penggunaan tampon

“Saya berada dalam kesakitan setiap hari, saya memakai kaki palsu yang dilapisi emas. Dan sayangnya, saya juga harus merelakan kaki kiri saya untuk kembali diamputasi.”

Beberapa bulan setelah kaki kirinya diamputasi, Lauren kembali masuk rumah sakit untuk menjalani operasi amputasi kaki kanannya. Karena ternyata bakteri TSS sudah menyebar ke kaki kanan.

Lima tahun berselang dari pertamakali Lauren terkana TSS, dia kembali menjalani karir sebagai modeling, dan diberi julukan si kaki emas. Lauren juga menggunakan pengaruhnya sebagai tokoh publik untuk memberi peringatan pada semua wanita akan bahaya penggunaan tampon.

penggunaan tampon

Lauren dan kedua kaki emasnya.

Dr Lovleena Nadir, seorang konsultan senior di OB-GYN Fortis la Femme, Delhi, mengatakan, “TSS adalah kondisi medis yang langka, dan biasanya berkaitan dengan penggunaan tampon saat menstruasi. Tampon yang dibiarkan terlalu lama di dalam vagina, bisa menimbulkan infeksi bakteri Staphylococcus Aureus.”

“Kadang, tampon menggesek vagina sehingga membuat bakteri lebih mudah masuk ke aliran darah. Hal ini mengakibatkan tekanan darah rendah, syok, bahkan gagal ginjal. Jika tidak segera ditangani, bisa memengaruhi organ penting lainnya,” tambah Dr. Lovleena.

Bahaya tampon yang harus diwaspadai oleh semua wanita

bahaya tampon

Bahaya tampon selain TSS.

Selain risiko terkena TSS, ada bahaya tampon lain yang harus diwaspadai sebelum Anda memilih untuk mencobanya. Yakni sebagai berikut: 

1. Kandungan bahan kimia tinggi

Menurut pernyataan dari Environmental Protection Agency, tampon memiliki kandungan bahan kimia yang tinggi. Penggunaan tampon dalam jangka waktu lama bisa membuat vagina rentan terhadap berbagai penyakit, yang bisa menurunkan kesuburan, atau fatal seperti TSS.

2. Memicu perkembangbiakan bakteri jahat

Tampon dibuat dengan daya serap tinggi, sayangnya tidak hanya darah menstruasi yang diserap, bakteri baik juga diserap olehnya. Hal ini memicu bakteri jahat berkembang biak dengan subur di vagina. 

3. Kram di perut

Elisa Ross, seorang OB/GYN di Cleveland Clinic Women’s Health Institute mengatakan, “Pemakaian tampon bisa memicu kram saat haid yang lebih parah. Karena cara penggunaannya yang dimasukkan ke vagina, maka bila pemasangannya salah, maka akan timbul masalah sakit perut atau lainnya.”

Tips penggunaan tampon yang baik

penggunaan tampon

  • Baca label di kemasan tampon 
  • Hindari tampon berdaya serap tinggi
  • Ganti tampon setiap 4-6 jam sekali
  • Penggunaan tampon hanya satu buah dalam sekali pemakaian.
  • Ganti tampon sebelum pergi tidur
  • Bila tidak nyaman menggunakan tampon, ganti dengan pembalut.

Semoga informasi ini bermanfaat.
 

 

Cerita mitra kami
1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
TWOgether in Retro Vibes : Momby.id Rayakan 2 Tahun Perjalanan Bersama Ibu Indonesia dengan Logo dan Jingle Baru
TWOgether in Retro Vibes : Momby.id Rayakan 2 Tahun Perjalanan Bersama Ibu Indonesia dengan Logo dan Jingle Baru
Sumber: theIndusparent, Insider

Baca juga: 

Toxic Shock Syndrome, Infeksi Bakteri yang Menimbulkan Racun dalam Darah

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Keracunan saat memakai tampon, model ini harus kehilangan dua kakinya
Bagikan:
  • 1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
    Cerita mitra kami

    1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”

  • Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
    Cerita mitra kami

    Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!

  • Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
    Cerita mitra kami

    Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga

  • 1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
    Cerita mitra kami

    1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”

  • Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
    Cerita mitra kami

    Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!

  • Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
    Cerita mitra kami

    Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti