Suhu bumi yang meningkat atau lebih dikenal dengan global warming tampaknya bukan hanya akan membawa dampak buruk bagi keseimbangan lingkungan. Dampak global warming untuk ibu hamil pun ternyata bisa dirasakan.
Lho, kok, bisa seperti itu? Memangnya seperti apa dampak global warming bagi proses kehamilan yang dialami perempuan?
Dampak Buruk Global Warming untuk Ibu hamil
Penelitian mengungkapkan perempuan yang terpapar suhu tinggi dan gelombang panas selama kehamilan lebih mungkin memiliki bayi prematur dan lahir mati atau stillbirth. Hal ini juga terkait dengan tingkat kemiskinan pada negara-negara tropis di dunia, yang kemungkinan akan mengalami gelombang panas lebih tinggi dengan adanya pemanasan global.
Bahkan menurut penelitian, peningkatan suhu yang kecil sekalipun akan membawa dampak besar yang buruk bagi masyarakat. Hal ini pernah pula diungkapkan di laman US News, menuliskan bahwa pemanasan global dapat meningkatkan masalah atau komplikasi kehamilan yang serius.
Data Kematian Bayi dan Balita, serta Kaitannya dengan Pemanasan Global
Menurut WHO, setidaknya ada 15 juta bayi lahir prematur setiap tahunnya. Kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian anak balita. Kejadian ini terkonstrasi di negara berkembang, terutama Afrika.
Berikut ini adalah beberapa data yang berhasil diungkapkan dalam penelitian yang menghubungkan pemanasan global dengan komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur dan lahir mati:
- Dari 47 studi yang meneliti kelahiran prematur, angka rata-rata adalah 5,6%, jauh lebih rendah dari rata-rata global sekitar 10%. Berarti ada beberapa negara yang memiliki angka kelahiran prematur lebih tinggi secara signifikan dibanding dengan yang lainnya.
- Empat puluh penelitian menemukan bahwa kelahiran prematur lebih sering terjadi pada suhu yang lebih tinggi daripada suhu yang lebih rendah.
- Risiko kelahiran prematur meningkat rata-rata sebesar 5% per kenaikan suhu 1 derajat Celcius dan sebesar 16% selama gelombang panas dibandingkan pada hari-hari tanpa gelombang panas.
- Hampir 2 juta kelahiran mati terjadi di seluruh dunia setiap tahun. Di antara delapan studi yang meneliti kelahiran mati, angka rata-rata adalah 6,2 per 1.000 kelahiran, dengan sekitar setengah dari angka tersebut di banyak negara berpenghasilan rendah.
- Delapan penelitian menemukan peningkatan kelahiran mati pada suhu yang lebih tinggi, dengan kelahiran mati meningkat sebesar 5% per kenaikan suhu 1 derajat Celcius.
Kondisi Pemanasan Global Sekarang
Pemanasan global telah menyebabkan kenaikan suhu rata-rata bumi sebesar 1 derajat Celcius selama satu abad terakhir. Hal itu pun dengan peningkatan yang lebih besar pada daratan luas.
Jumlah hari yang sangat panas diperkirakan akan meningkat paling banyak di daerah tropis, menurut panel penasehat ilmu iklim PBB, IPCC. Gelombang panas ekstrem yang diperburuk oleh kelembapan tinggi juga diproyeksikan akan muncul paling awal di wilayah ini.
Membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius sesuai dengan Perjanjian Paris, menandakan akan ada sekitar 420 juta orang yang sering terpapar gelombang panas ekstrem. Ini menurut IPCC dalam laporan tahun 2018.
Hari-hari dengan suhu yang lebih tinggi dan gelombang panas rupanya juga terkait dengan kasus berat badan lahir rendah yang menyebabkan masalah kesehatan pada si bayi di masa dewasanya nanti.
Kesehatan Kehamilan yang Buruk dan Tingkat Kemiskinan
Kesehatan kehamilan yang buruk dan keterkaitannya dengan kenaikan suhu tampaknya memiliki nilai yang tinggi pada perempuan miskin. Hal ini diduga bahwa ada faktor lain yang juga berperan dalam kelahiran mati dan bayi prematur, seperti polusi dan yang lain.
Pun sesuai dengan yang pernah ditulis di US News. Para peneliti menemukan hubungan antara suhu dan kesehatan kehamilan paling besar di antara ibu berpenghasilan rendah.
Hal itu menunjukkan bahwa perempuan hamil di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mungkin berisiko terkena panas. Sementara itu, berdasarkan data dari penelitian yang sudah ada, ibu hamil memiliki risiko yang tinggi dengan adanya pemanasan global dan meningkatnya suhu bumi.
Nah, Bun, demikianlah informasi terkait tentang dampak global warming untuk ibu hamil. Semoga bermanfaat dan selalu berhati-hati juga, ya, Bun!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Bayi Prematur: Penyebab, Komplikasi, dan Penanganannya
Demam pada anak, kapan orangtua perlu khawatir?
Kapankah waktu yang tepat memberi MPASI bagi bayi prematur?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.