X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Bumi terancam rusak karena sampah plastik, apa yang bisa kita lakukan?

Bacaan 3 menit
Bumi terancam rusak karena sampah plastik, apa yang bisa kita lakukan?

Tidak ada alasan untuk menunda diet plastik.

Berita paus terdampar dalam kondisi mati membusuk di pantai Wakatobi membuat miris. Saat dibedah, di dalam perut paus sperma yang masih berusia muda itu ditemukan berkilo-kilo sampah plastik. Isinya, dari sandal jepit hingga ratusan gelas plastik sekali pakai. Kasus ini membuat isu mengenai cara mengurangi sampah plastik kembali mengemuka.

cara mengurangi sampah plastik

Kapal buang sampah ke laut, Indonesia darurat cara mengurangi sampah plastik

Indonesia memang mengalami darurat kesadaran membuang sampah pada tempatnya. Agustus tahun lalu, video viral membuat miris orang yang menontonnya.

Dalam video tersebut, seorang awak Kapal Motor (KM) Bukit Raya terekam membuang sampah dari tempat sampah ke lautan di saat kapal tengah berlayar. Lalu apa gunanya penumpang membuang sampah di tempatnya jika sampah akhirnya dimasukkan ke laut juga?

Pada November 2017, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan agar kapal-kapal milik TNI Angkatan Laut tidak membuang sampah ke laut.

Sebelumnya, di Februari 2017, Luhut mengatakan bahwa Indonesia menargetkan diri di 2025 sudah memangkas 70% sampah plastik. Hari ini, 16% dari total sampah plastik di Indonesia dibuang ke lautan.

Namun, yang ditekankan Luhut sebagai cara memangkas sampah plastik tersebut ialah dengan mendaur ulangnya. Bagaimana dengan iktikad mengurangi konsumsi plastik yang nanti akan berakhir sebagai sampah?

Kasus paus dan video buang sampah di laut menyiratkan, ada dua masalah utama mengenai sampah plastik di Indonesia. Pertama, bagaimana mengurangi konsumsi plastik. Kedua, bagaimana memaksimalkan daur ulang sampah plastik.

Sulit membatasi diri menggunakan produk plastik sekali pakai. Tapi, bukan berarti mustahil mencoba mengurangi pemakaiannya di dalam rumah tangga. Ada sejumlah cara yang Bunda bisa lakukan demi lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak kita.

Cara mengurangi sampah plastik #1: Gunakan clodi (cloth diaper) 

Alih-alih menggunakan tisu basah dan popok sekali pakai, gunakan kain yang bisa dicuci dan popok antibasah yang bisa digunakan berkali-kali. Bagaimanapun, tisu basah dan popok dikemas dengan plastik. Memang, cara ini akan lebih merepotkan. Tetapi, itu konsekuensi dari komitmen menjaga lingkungan. Setelah terbiasa toh akan terasa mudah juga.

Cara mengurangi sampah plastik #2: Ganti sedotan dengan stainless straw

Berhenti memakai sedotan. Es bukan minuman yang sehat, demikian pula alat bantu minumnya, si sedotan plastik. Sebagai gantinya, bawa sendiri sedotan yang terbuat dari stainless steel, kaca, maupun bambu. Cek toko online dan pilih model sedotan keren yang lebih ramah lingkungan. Bawalah sedotan ini setiap kali Anda pergi makan di luar.

Video ini dibuat ahli biologi kelautan Christine Figgener di perairan Kosta Rika tahun 2015. Penderitaan penyu yang hidungnya tersumbat sedotan plastik ini harusnya membuat kita sadar betapa merusaknya sampah plastik bagi lingkungan.

cara mengurangi sampah plastik

Cara mengurangi sampah plastik #3: Membawa tas belanja sendiri

Membawa tas belanja ke mana pun Bunda pergi agar tak perlu memakai plastik kresek lagi. Coba beli tas belanja yang bisa dilipat, lalu simpan selalu dalam tas tangan Bunda.

Cara mengurangi sampah plastik #4: Membawa kotak makanan 

Membawa kotak makanan sendiri saat membeli makanan di luar. Plastik bungkus, styrofoam, sendok plastik, atau sumpit sekali pakai memang populer, tetapi bukan berarti itu baik. Selain menambah calon sampah, bahan-bahan tersebut juga berbahaya saat dipakai menampung makanan panas.

#5: Bawa botol minum

Tak hanya kotak makan, Bunda juga perlu membawa botol minuman sendiri. Efek lain, Bunda bisa menghemat ongkos beli air mineral yang di restoran harganya sering tak masuk akal. Jangan lupa mengisi botol kapan saja Bunda menemukan air putih gratis.

cara mengurangi sampah plastik

#6: Gunakan botol ASI yang bisa digunakan berulang kali

Jika sedang menyusui dan kerap memompa asi, tampung asi di botol berlabel BPA free yang kedap udara. Selain lebih aman, menggunakan botol yang bisa dipakai lagi tentu lebih ramah lingkungan ketimbang menggunakan kantong ASI sekali pakai.

Semoga kita bisa terus menjaga bumi ini untuk masa depan anak cucu kita.

Baca juga:

id.theasianparent.com/sampah-di-indonesia/

Cerita mitra kami
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella
5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Nonton Film Animasi Terbaru, Disney and Pixar’s Luca
5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Nonton Film Animasi Terbaru, Disney and Pixar’s Luca
Tayang di Disney+ Hotstar, Ini 7 Fakta Film ‘Susi Susanti: Love All’ yang Belum Diketahui
Tayang di Disney+ Hotstar, Ini 7 Fakta Film ‘Susi Susanti: Love All’ yang Belum Diketahui

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Prima Sulistya

  • Halaman Depan
  • /
  • Hiburan
  • /
  • Bumi terancam rusak karena sampah plastik, apa yang bisa kita lakukan?
Bagikan:
  • 10 Teknik relaksasi sederhana untuk bantu lenyapkan stres, sudah coba?

    10 Teknik relaksasi sederhana untuk bantu lenyapkan stres, sudah coba?

  • Mulai Januari 2019 Pemprov DKI melarang penggunaan kantong plastik

    Mulai Januari 2019 Pemprov DKI melarang penggunaan kantong plastik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 10 Teknik relaksasi sederhana untuk bantu lenyapkan stres, sudah coba?

    10 Teknik relaksasi sederhana untuk bantu lenyapkan stres, sudah coba?

  • Mulai Januari 2019 Pemprov DKI melarang penggunaan kantong plastik

    Mulai Januari 2019 Pemprov DKI melarang penggunaan kantong plastik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.