Persiapan dan Tips Cuti Melahirkan untuk Ibu Bekerja, Yuk Catat!

Untuk Ibu bekerja, simak yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mempersiapkan diri untuk ambil cuti melahirkan memang bukanlah hal mudah ya, Bun. Namun, jangan khawatir dulu, tips berikut ini bisa jadi solusi buat Anda.

Berikut adalah persiapan buat Anda yang hendak mengambil cuti melahirkan atau maternity leave. Lengkap dengan tips menghadapi masa cuti yang segera berakhir.

Baca sampai habis ya, Bunda!

Persiapan Cuti Melahirkan

Sumber: Pexels

Layaknya seorang ibu baru, minggu pertama di rumah bersama bayi pastinya akan sangat menantang secara fisik serta emosional.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada banyak hal baru yang Bunda rasakan dan juga hadapi. Namun, seiring berjalannya waktu, secara naluriah Bunda akan mampu menghadapi setiap persoalan yang ada. 

Jika Anda berencana untuk kembali bekerja pascamelahirkan, waktu bersama si kecil selama cuti melahirkan, meski terbatas, akan menjadi sangat berharga.

Berikut ini beberapa cara bagaimana menikmati cuti persalinan dan memanfaatkan setiap menitnya sebaik mungkin.

1. Kenali Bayi Baru Lahir Anda

Tiap anak memiliki karakter yang berbeda. Entah ini anak pertama atau kedua, tetap perlu waktu untuk Bunda memahami kembali berbagai hal dan juga mengenal si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menyusui, menenangkan bayi saat rewel, dan memulihkan diri dari persalinan harus Anda lakukan secara bersamaan.

Jadi, beri kesempatan pada diri Anda untuk merasa nyaman dengan status ibu baru yang Anda sandang.

2. Abaikan Sejenak Dunia Luar

Dalam kondisi ini, mungkin sulit bagi Anda untuk mengirimkan pengumuman tentang kelahiran si bayi, membalas ucapan ‘selamat’, atau menerima kunjungan (baik secara langsung atau virtual) dari keluarga dan teman.

Akan lebih baik, luangkan seluruh waktu Anda sementara ini bersama si kecil. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Meminta Bantuan

Mengurus bayi baru lahir membutuhkan waktu 24 jam setiap hari. Anda tidak akan mendapatkan apresiasi apa pun dengan mengerjakan semuanya sendirian. Yang ada, Anda malah akan lebih merasa lelah dan mungkin saja depresi.

Oleh karena itu, jika ada yang menawari bantuan kepada Anda dalam hal merawat bayi, terima saja.

Atau, jangan sungkan meminta bantuan kepada suami, orang tua dan mertua, atau yang lainnya jika memungkinkan. 

4. Sewa Bantuan

Jika Anda mampu secara finansial, pertimbangkan untuk menyewa doula pascamelahirkan, pengasuh, atau pembantu rumah tangga untuk membantu perawatan bayi dan melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga.

5. Tinggalkan Pekerjaan di Tempat Kerja

Ingat, Bunda sedang cuti hamil. Artinya, Anda meninggalkan pekerjaan untuk fokus menjadi seorang ibu.

Cobalah untuk tidak memikirkan pekerjaan di kantor dan fokuslah pada si kecil. 

6. Pergi Jalan-Jalan

Mungkin tampak tidak mungkin pada hari-hari awal pascapersalinan untuk keluar dari rumah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, ketika si kecil sudah cukup aman untuk dibawa ke luar, pergilah berjalan-jalan, minimal bisa ke taman terdekat agar bisa melihat dunia luar dan membantu pikiran lebih fresh.

7. Jangan Merasa Bersalah Keluar Rumah

Banyak ibu baru yang akhirnya terjebak di rumah saat mengambil cuti hamilnya.

Ingat, cuti hamil bukanlah hukuman kurungan rumah, dan perubahan suasana akan sangat membantu Anda lebih relaks.

Atau, jika Anda ingin meninggalkan bayi sebentar di rumah, tidak apa-apa juga, kok. Jangan pernah merasa bersalah.

8. Berteman dengan Ibu Baru Lainnya

Bunda bisa bergabung dalam komunitas ibu baru seperti kelompok ibu menyusui atau lainnya. Lakukan yang terbaik untuk mengenal ibu-ibu lain yang ‘senasib’ dengan Bunda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. Mulai Berolahraga Lagi

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu ibu baru tidur lebih nyenyak dan membantu mengangkat semangat.

Berjalan santai di lingkungan rumah sambil mengajak bayi dengan menggendong atau mendorongnya di kereta bayi juga bisa jadi pilihan baik.

Artikel terkait: Panduan Cara Memompa ASI Menggunakan Tangan [Dilengkapi Gambar]

Lama Cuti Melahirkan yang Ideal

Beberapa perusahaan melakukan yang terbaik untuk menerapkan atau memperbaiki kebijakan mengenai cuti melahirkan.

Ketika si ibu melahirkan, ia butuh waktu untuk bisa pulih kembali. Beban emosional, psikologis, dan fisik dalam mengurus bayi pun berlanjut di luar ruang bersalin. 

Forbes menulis, ada sekitar 25% ibu di Amerika Serikat yang harus kembali bekerja dalam waktu 2 minggu pascapersalinan. 

Setelah dua minggu itu, banyak dari mereka yang belum kembali memeriksakan dirinya ke dokter (terutama mereka yang menjalani operasi caesar).

Belum lagi mereka harus menghadapi periode postpartum yang rentan depresi, masalah laktasi termasuk mastitis, kelelahan, rasa sakit, atau juga penyakit umum lainnya. 

Artinya, seharusnya ibu melahirkan mendapatkan waktu pemulihan yang lebih lama dari sekadar 3 bulan dari yang sebelumnya ditetapkan perusahaan.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh The New America Foundation, untuk kesehatan ibu dan bayi yang optimal, cuti melahirkan harus minimal 6 bulan. 

Waktu 6 bulan dapat membantu ibu untuk benar-benar pulih, bisa memberikan nutrisi yang baik bagi bayinya, meningkatkan bonding dan lainnya. Ini tentunya sesuai dengan visi dan misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Di Indonesia sendiri, sudah ditetapkan dalam Undang-undah Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA) bahwa cuti melahirkan yang dianjurkan bagi ibu pekerja adalah 6 bulan.

Dampak Cuti Melahirkan yang Singkat bagi Ibu dan Bayi

Tak sedikit ibu yang memilih untuk segera mengakhiri masa cuti melahirkannya. Alasannya pun beragam, salah satunya karena ada pekerjaan yang mengharuskan ia kembali ke kantor. 

Sayangnya, keputusan ini sebenarnya dapat berdampak negatif bagi ibu maupun si kecil. Melansir dari situs Slate, inilah dampak cuti singkat bagi ibu dan bayi.

1. Pemulihan Fisik yang Tidak Optimal

Bunda memerlukan pemulihan fisik sejak hari pertama melahirkan buah hati. Terutama yang menjalani operasi caesar.

Jika terburu-buru kembali ke kantor, bisa jadi masa pemulihan tidak berjalan secara optimal sehingga bisa memengaruhi kesehatan Bunda.

2. Masih Kurang Istirahat

Setiap ibu yang baru melahirkan akan merasakan kurang tidur atau istirahat.

Jika selama di rumah saja Bunda masih merasa kurang istirahat, bagaimana jika harus segera memulai kerja dan kembali ke kantor?

Tak menutup kemungkinan jika kondisinya akan lebih parah, Bun.

3. Berpengaruh pada Perkembangan Bayi

Mengambil cuti melahirkan yang singkat pun ternyata bisa berdampak pada keterlambatan perkembangan buah hati Bunda. Pun bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan bayi. 

Tips Hadapi Masa Cuti Melahirkan yang Segera Berakhir

Saat masa cuti melahirkan akan segera berakhir, dengan demikian waktu ‘bulan madu’ Bunda dengan si bayi juga akan selesai.

Nah, ada beberapa hal yang perlu Bunda persiapkan sebelum bergulat dengan pekerjaan kantor. Ini dia beberapa poinnya:

1. Mencari Tempat Penitipan Anak

Entah itu dengan menitipkannya ke child care, pengasuh, atau keluarga lain. Hal ini dilakukan agar Bunda merasa tenang ketika harus meninggalkan buah hati untuk kembali bekerja. 

2. Rencanakan Transisi yang Mulus

Sisihkan beberapa hari menjelang akhir cuti hamil Anda untuk beberapa uji coba dengan pengasuh, pusat penitipan anak, atau kerabat yang Anda pilih dalam merawat bayi ketika kembali bekerja.

Jika Bunda telah mendaftarkan si kecil di penitipan anak, tanyakan tentang langkah-langkah keamanan fasilitas dan lainnya.

Beri waktu setidaknya seminggu sebelum cuti berakhir agar bayi diasuh oleh pengasuh barunya. Ini dapat membantu bayi beradaptasi dengan orang baru.

3. Mulai Penyapihan

Ini saat yang tepat untuk memperkenalkan botol kepada si kecil. Berikan bayi setidaknya satu kali dalam sehari menyusu melalui botol.

4. Mulai Pumping dan Stok ASI Perah di Kulkas

Bunda bisa menggunakan alat pompa ASI manual atau elektrik. Masukkan ASI pada wadah botol kaca atau kantung ASI dan simpan di kulkas atau freezer.

5. Atur Emosi

Cobalah belajar mengatur emosi Bunda agar tidak terlalu sedih akan meninggalkan bayi untuk bekerja.

6. Melapor kepada HRD

Cek jatuh tempo masa cuti melahirkan Anda. Hubungi rekan kerja, dan catat proyek terbaru apa yang saat ini sedang dikerjakan divisi Anda (update).

Menghadapi Hari Pertama Bekerja Setelah Cuti Melahirkan

Nah, hari bekerja sudah di depan mata. Sekarang mari kita bahas bagaimana cara Anda mengatasi hari pertama kembali ke kantor, yuk.

1. Pagi Hari Adalah Waktu Tersibuk

Apa yang sebaiknya dilakukan ibu yang akan kembali bekerja setelah cuti melahirkan usai? Simak di sini.

Bunda sekarang telah menjadi ibu, dan sangat mungkin pagi Anda lebih kacau balau dari sebelumnya.

Ada banyak hal yang harus Bunda lakukan untuk menyiapkan bayi, atau menyiapkan sarapan untuk suami. Jangan keburu galau dulu, Bunda pasti bisa menaklukkan tantangan ini.

Bunda hanya perlu bersikap tenang dan jangan panik. Jika memungkinkan, lakukan beberapa pekerjaan rumah tangga di malam hari sebelum Anda tidur.

Sebisa mungkin pergilah tidur lebih awal agar Anda bisa bangun lebih pagi dan tidak tergesa-gesa mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Artikel terkait: Asyiknya! Istri melahirkan, suami PNS boleh cuti sebulan

2. Perlu Waktu untuk Membiasakan Diri

Wajar jika Bunda sesekali terbayang wajah manis si kecil saat kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Akibatnya, Bunda jadi kurang fokus pada pekerjaan.

Tidak perlu khawatir karena semua orang memerlukan waktu untuk membiasakan diri. Jika Bunda rindu si kecil, coba lakukan panggilan video dengan pengasuhnya untuk menanyakan dan melihat kabar buah hati Anda. 

3. Membuat Jadwal Memompa ASI di Kantor

Katakan pada atasan atau rekan kerja jika Bunda membutuhkan waktu untuk memompa ASI. Buat jadwal memompa ASI dan sesuaikan jamnya dengan jadwal kerja Anda.

Pompa ASI, botol ASI, nursing pad, cool box, dan alat lain yang dibutuhkan, siapkan semuanya di malam harinya dan cek kembali di pagi hari agar tidak ada yang tertinggal. 

4. Titipkan Anak ke Tempat Penitipan Anak 

Berangkatlah lebih pagi ke tempat penitipan anak agar Bunda bisa mengatur segalanya untuk bayi di sana.

Pastikan tempat tersebut sudah tersertifikasi dan bereputasi baik dengan fasilitas dan tenaga kerja yang kompeten. 

5. Kurangi Aktivitas yang Menyebabkan Stres

Sumber: Pexels

Menjadi ibu baru saja sudah rentan terhadap stres. Kembali bekerja setelah cuti melahirkan bisa membuat Bunda semakin rentan terhadap serangan stres.

Kelola waktu Anda sebaik mungkin agar bisa pulang kantor di jam yang telah ditentukan. Hindari kerja lembur jika tidak terpaksa. Bicarakan dengan bos tentang pekerjaan yang bisa dan tidak bisa dilakukan karena Anda ibu baru.

Hal-hal seperti ini bisa dibicarakan baik-baik dan jangan dulu membayangkan Anda akan kehilangan pekerjaan.

6. Meningkatkan Suplai Stok ASI di Rumah

Bukan hanya stok ASI yang bisa ditimbun, makanan juga. Kembali bekerja setelah cuti melahirkan memang membuat waktu memasak dan berbelanja jadi berkurang.

Oleh karena itu, belilah barang yang diperlukan dalam jumlah banyak di akhir pekan. Misalnya seperti kebutuhan bayi dan rumah tangga.

Cobalah memasak dalam jumlah banyak dan pisahkan sebagian untuk disimpan dalam freezer. Bunda dapat memasak praktis dengan cukup memasukkan bumbu-bumbu dasar berikut bahan yang diperlukan ke dalam panci atau penggorengan.

Nah, Bunda, itulah informasi seputar cuti melahirkan. Semoga bermanfaat bagi Bunda yang saat ini ingin mengambil cuti melahirkan atau justru akan segera berakhir masa cuti melahirkannya. 

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

Baca juga:

6 Alasan Pentingnya Ada Cuti Melahirkan untuk Suami

11 Aktivitas Saat Cuti Melahirkan, Momen Berharga Sebelum Kembali Ngantor

Cara Memasak Praktis Untuk Ibu Bekerja