TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Mengenal Tipe Coping Mechanism, Strategi Beradaptasi dengan Stres dan Trauma

Bacaan 4 menit
Mengenal Tipe Coping Mechanism, Strategi Beradaptasi dengan Stres dan Trauma

Di tengah hidup yang tak lepas dari masalah, keterampilan coping mechanism menjadi penting. Apa itu? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!

Hidup tak lepas dari masalah. Terkadang, ketika kita mengalami masalah yang cukup pelik, timbul perasaan negatif yang signifikan, misalnya stres dan depresi. Karenanya, coping mechanism atau mekanisme koping diperlukan supaya kita bisa menyesuaikan diri atau keluar dari situasi sulit.

Menurut Good Therapy, mekanisme koping adalah strategi yang sering digunakan orang dalam menghadapi stres dan/atau trauma untuk membantu mengelola emosi yang menyakitkan atau perasaan yang sulit.

Mekanisme koping dapat membantu seseorang menyesuaikan diri dengan peristiwa yang menyebabkan stres sambil membantunya mempertahankan kesejahteraan emosional.

Contoh peristiwa sulit yang biasanya mengguncang kesejahteraan mental di antaranya adalah perceraian, keguguran, kematian orang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Artikel terkait: 5 Film India tentang Kesehatan Mental, Belajar Peduli pada Kondisi Jiwa

Tipe-tipe Coping Mechanism

Mengenal Tipe Coping Mechanism, Strategi Beradaptasi dengan Stres dan Trauma

Secara garis besar, mekanisme koping dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu aktif dan menghindar.

Ketika menghadapi suatu masalah, seseorang dikatakan menerapkan mekanisme koping yang aktif atau adaptif apabila ia secara sadar mencoba menangani isu tersebut.

Sedangkan mekanisme koping menghindar, yaitu ketika seseorang mengalami suatu masalah, ia enggan memprosesnya dan memilih untuk mengabaikan atau ‘melarikan diri’. Padahal, jika ini yang dilakukan, masalah tidak akan selesai dan masih tetap akan ada.

Tipe Mekanisme Koping Aktif

Berikut ini beberapa tipe coping mechanism yang aktif:

1. Mencari Dukungan atau Support System

Berbicara tentang peristiwa yang membuat stres dengan orang yang bisa dipercaya, dapat menjadi cara yang efektif untuk mengelola stres. Dengan membicarakan masalah yang sedang dihadapi, setidaknya dapat mengurangi beban yang menyesakkan dada.

2. Relaksasi

Kegiatan santai sejenak dapat membantu seseorang mengatasi stres. Aktivitas relaksasi dapat termasuk latihan meditasi, relaksasi otot progresif, atau teknik menenangkan lainnya, seperti duduk di alam, atau mendengarkan musik lembut.

Artikel terkait: Mengenal Chromotherapy, Terapi Warna yang Berpengaruh pada Kesehatan Mental

3. Pemecahan Masalah

Mekanisme koping ini melibatkan identifikasi masalah yang menyebabkan stres dan kemudian mengembangkan dan menerapkan beberapa solusi potensial untuk mengelolanya secara efektif.

4. Humor

Coping mechanism berupa humor dapat dilakukan dengan seolah ‘meremehkan’ situasi yang membuat stres. Ini bisa juga berupa menertawakan diri sendiri yang mungkin terlalu serius ketika menghadapi masalah tertentu.

Melalui humor, kita dapat mencegah mood negatif menjadi lebih intens. Dengan demikian, stres pun berkurang.

5. Aktivitas Fisik

Olahraga dapat berfungsi sebagai kegiatan penghilang stres yang alami dan sehat. Berlari, yoga, berenang, berjalan, menari, olahraga tim, dan banyak jenis aktivitas fisik lainnya dapat membantu orang mengatasi stres karena efek samping dari peristiwa traumatis.

Tipe Mekanisme Koping Maladaptif

Selain itu, dikenal juga kategori koping mekanisme maladaptif yang dinilai sebagai strategi yang kurang sehat dalam menyelesaikan masalah. Di antaranya:

1. Menyendiri

Untuk mengatasi kecemasan atau stres, beberapa orang mungkin menarik diri dari teman dan menjadi terisolasi secara sosial. Mereka mungkin menyibukkan diri dalam aktivitas sendirian seperti menonton televisi, membaca, atau menghabiskan waktu untuk online.

2. Menenangkan Diri yang Tidak Sehat

Beberapa contoh menenangkan diri yang tidak sehat dapat mencakup makan berlebihan, pesta minuman keras, atau penggunaan internet atau video game secara berlebihan.

3. Numbing atau Mati Rasa/Pasrah

Numbing yaitu suatu kondisi ketika seseorang sudah menarik perhatian (tidak peduli atau bersikap pasrah) pada hal tertentu.

Artikel terkait: Waspada, Kesehatan Mental Dapat Pengaruhi Kesehatan Reproduksi

4. Dorongan atau Pengambilan Risiko

Stres dapat menyebabkan seseorang mencari dorongan adrenalin melalui perilaku kompulsif atau pengambilan risiko seperti perjudian, seks yang tidak aman, bereksperimen dengan obat-obatan, pencurian, atau mengemudi sembrono (kebut-kebutan).

5. Menyakiti Diri Sendiri

Beberapa orang mungkin terlibat dalam perilaku melukai diri sendiri untuk mengatasi stres atau trauma yang ekstrem.

Coping Mechanism dan Kesehatan Mental

coping mechanism

Penggunaan keterampilan koping yang efektif seringkali dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.

Orang-orang yang mampu menyesuaikan diri dengan situasi stres atau traumatis, melalui mekanisme koping yang produktif, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya saat menghadapi peristiwa yang menantang atau menyakitkan. 

Sebaliknya, orang-orang yang gagal dalam mekanisme koping yang efektif pada akhirnya akan mengalami dampak negatif terhadap kesejahteraan mentalnya.

Cerita mitra kami
Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Makanan Peningkat Kecerdasan Menurut Dokter Anak
Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Makanan Peningkat Kecerdasan Menurut Dokter Anak
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak

Mereka yang mengalami kesulitan mengetahui bagaimana mengatasi kecemasan, stres, atau kemarahan mungkin jatuh ke dalam kebiasaan mengandalkan mekanisme koping maladaptif. Misalnya, minum minuman alkohol. 

Mengkonsumsi alkohol sering kali dapat membantu seseorang mengurangi stres dalam waktu dekat. Namun efek jangka panjangnya, mereka pada akhirnya dapat menjadi ketergantungan pada zat tersebut dari waktu ke waktu.

Jika Anda mengalami stres dan tidak tahu cara mengatasinya, terapis atau profesional kesehatan mental lainnya sering kali dapat membantu Anda mengembangkan dan meningkatkan coping mechanism Anda.

Terapis dapat memberikan bantuan dan informasi tentang keterampilan koping. Sesi terapi juga dapat menjadi lingkungan yang aman dan tidak menghakimi Anda untuk mengeksplorasi metode koping yang dapat Anda terapkan.

***

Coping Mechanism

www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/coping-mechanisms

Baca juga:

Bukan cuma fisik, ini 5 manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan mental

Menkes Kaitkan Pornografi, Kesehatan Mental, dan Pemberian ASI

Kisah Yui Ohashi, Atlet Renang Berprestasi yang Berhasil Lawan Gangguan Kesehatan Mental

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

alikarukhan

Diedit oleh:

Shafa Nurnafisa

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Mengenal Tipe Coping Mechanism, Strategi Beradaptasi dengan Stres dan Trauma
Bagikan:
  • Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

    Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

  • Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
    Cerita mitra kami

    Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026

  • 10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

    10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

  • Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

    Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

  • Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
    Cerita mitra kami

    Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026

  • 10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

    10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti