Hidup tak lepas dari masalah. Terkadang, ketika kita mengalami masalah yang cukup pelik, timbul perasaan negatif yang signifikan, misalnya stres dan depresi. Karenanya, coping mechanism atau mekanisme koping diperlukan supaya kita bisa menyesuaikan diri atau keluar dari situasi sulit.
Menurut Good Therapy, mekanisme koping adalah strategi yang sering digunakan orang dalam menghadapi stres dan/atau trauma untuk membantu mengelola emosi yang menyakitkan atau perasaan yang sulit.
Mekanisme koping dapat membantu seseorang menyesuaikan diri dengan peristiwa yang menyebabkan stres sambil membantunya mempertahankan kesejahteraan emosional.
Contoh peristiwa sulit yang biasanya mengguncang kesejahteraan mental di antaranya adalah perceraian, keguguran, kematian orang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya.
Artikel terkait: 5 Film India tentang Kesehatan Mental, Belajar Peduli pada Kondisi Jiwa
Tipe-tipe Coping Mechanism
Secara garis besar, mekanisme koping dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu aktif dan menghindar.
Ketika menghadapi suatu masalah, seseorang dikatakan menerapkan mekanisme koping yang aktif atau adaptif apabila ia secara sadar mencoba menangani isu tersebut.
Sedangkan mekanisme koping menghindar, yaitu ketika seseorang mengalami suatu masalah, ia enggan memprosesnya dan memilih untuk mengabaikan atau ‘melarikan diri’. Padahal, jika ini yang dilakukan, masalah tidak akan selesai dan masih tetap akan ada.
Tipe Mekanisme Koping Aktif
Berikut ini beberapa tipe coping mechanism yang aktif:
1. Mencari Dukungan atau Support System
Berbicara tentang peristiwa yang membuat stres dengan orang yang bisa dipercaya, dapat menjadi cara yang efektif untuk mengelola stres. Dengan membicarakan masalah yang sedang dihadapi, setidaknya dapat mengurangi beban yang menyesakkan dada.
2. Relaksasi
Kegiatan santai sejenak dapat membantu seseorang mengatasi stres. Aktivitas relaksasi dapat termasuk latihan meditasi, relaksasi otot progresif, atau teknik menenangkan lainnya, seperti duduk di alam, atau mendengarkan musik lembut.
Artikel terkait: Mengenal Chromotherapy, Terapi Warna yang Berpengaruh pada Kesehatan Mental
3. Pemecahan Masalah
Mekanisme koping ini melibatkan identifikasi masalah yang menyebabkan stres dan kemudian mengembangkan dan menerapkan beberapa solusi potensial untuk mengelolanya secara efektif.
4. Humor
Coping mechanism berupa humor dapat dilakukan dengan seolah ‘meremehkan’ situasi yang membuat stres. Ini bisa juga berupa menertawakan diri sendiri yang mungkin terlalu serius ketika menghadapi masalah tertentu.
Melalui humor, kita dapat mencegah mood negatif menjadi lebih intens. Dengan demikian, stres pun berkurang.
5. Aktivitas Fisik
Olahraga dapat berfungsi sebagai kegiatan penghilang stres yang alami dan sehat. Berlari, yoga, berenang, berjalan, menari, olahraga tim, dan banyak jenis aktivitas fisik lainnya dapat membantu orang mengatasi stres karena efek samping dari peristiwa traumatis.
Tipe Mekanisme Koping Maladaptif
Selain itu, dikenal juga kategori koping mekanisme maladaptif yang dinilai sebagai strategi yang kurang sehat dalam menyelesaikan masalah. Di antaranya:
1. Menyendiri
Untuk mengatasi kecemasan atau stres, beberapa orang mungkin menarik diri dari teman dan menjadi terisolasi secara sosial. Mereka mungkin menyibukkan diri dalam aktivitas sendirian seperti menonton televisi, membaca, atau menghabiskan waktu untuk online.
2. Menenangkan Diri yang Tidak Sehat
Beberapa contoh menenangkan diri yang tidak sehat dapat mencakup makan berlebihan, pesta minuman keras, atau penggunaan internet atau video game secara berlebihan.
3. Numbing atau Mati Rasa/Pasrah
Numbing yaitu suatu kondisi ketika seseorang sudah menarik perhatian (tidak peduli atau bersikap pasrah) pada hal tertentu.
Artikel terkait: Waspada, Kesehatan Mental Dapat Pengaruhi Kesehatan Reproduksi
4. Dorongan atau Pengambilan Risiko
Stres dapat menyebabkan seseorang mencari dorongan adrenalin melalui perilaku kompulsif atau pengambilan risiko seperti perjudian, seks yang tidak aman, bereksperimen dengan obat-obatan, pencurian, atau mengemudi sembrono (kebut-kebutan).
5. Menyakiti Diri Sendiri
Beberapa orang mungkin terlibat dalam perilaku melukai diri sendiri untuk mengatasi stres atau trauma yang ekstrem.
Coping Mechanism dan Kesehatan Mental
Penggunaan keterampilan koping yang efektif seringkali dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
Orang-orang yang mampu menyesuaikan diri dengan situasi stres atau traumatis, melalui mekanisme koping yang produktif, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya saat menghadapi peristiwa yang menantang atau menyakitkan.
Sebaliknya, orang-orang yang gagal dalam mekanisme koping yang efektif pada akhirnya akan mengalami dampak negatif terhadap kesejahteraan mentalnya.
Mereka yang mengalami kesulitan mengetahui bagaimana mengatasi kecemasan, stres, atau kemarahan mungkin jatuh ke dalam kebiasaan mengandalkan mekanisme koping maladaptif. Misalnya, minum minuman alkohol.
Mengkonsumsi alkohol sering kali dapat membantu seseorang mengurangi stres dalam waktu dekat. Namun efek jangka panjangnya, mereka pada akhirnya dapat menjadi ketergantungan pada zat tersebut dari waktu ke waktu.
Jika Anda mengalami stres dan tidak tahu cara mengatasinya, terapis atau profesional kesehatan mental lainnya sering kali dapat membantu Anda mengembangkan dan meningkatkan coping mechanism Anda.
Terapis dapat memberikan bantuan dan informasi tentang keterampilan koping. Sesi terapi juga dapat menjadi lingkungan yang aman dan tidak menghakimi Anda untuk mengeksplorasi metode koping yang dapat Anda terapkan.
***
Baca juga:
Bukan cuma fisik, ini 5 manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan mental
Menkes Kaitkan Pornografi, Kesehatan Mental, dan Pemberian ASI
Kisah Yui Ohashi, Atlet Renang Berprestasi yang Berhasil Lawan Gangguan Kesehatan Mental
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.