Manfaat puasa Ramadhan tentu tak perlu diragukan lagi. Tidak hanya fisik, menahan haus dan lapar selama 12-13 jam ini juga dinilai baik untuk menjaga kesehatan secara psikologis.
Penasaran apa saja manfaat puasa untuk kesehatan mental?
5 Manfaat menjalankan puasa Ramadhan bagi kesehatan mental
Di awal bulan Ramadhan, sebagian orang mungkin akan perlu beradaptasi lebih dulu saat menjalankan puasa. Pasalnya, mereka harus mulai membiasakan diri kembali untuk menahan haus dan lapar hingga Maghrib tiba.
Meski demikian, tubuh manusia cenderung akan membiasakan diri secara perlahan. Puasa di bulan Ramadhan juga sebenarnya bisa membantu menjaga kesehatan mental seseorang. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Tommy Dharmawan, seorang dokter medis yang berasal dari Jakarta. Dalam artikel yang ditulisnya, ia memaparkan bahwa puasa bisa meningkatkan kesehatan emosional atau mental seseorang.
“Ketika tubuh merasa lapar dalam jangka pendek, sebenarnya tubuh kita melepaskan zat kimia yang dapat melindungi otak dari efek atau pikiran negatif. Di samping itu, beberapa kegiatan ibadah di bulan Ramadhan juga dapat membantu membuat pikiran kita lebih tenang,” tulis dokter Tommy seperti yang dilansir dari laman The Jakarta Post.
Senada dengan dokter Tommy, seorang psikolog dari University of Central Florida Dr. Widaad Zaman juga menjelaskan bahwa puasa memiliki banyak manfaat psikologis.
“Kita tahu bahwa puasa sangat bagus bagi kesehatan fisik. Selain itu, ada banyak juga manfaat psikologis yang bisa didapatkan saat menjalankan jenis ibadah ini. Salah satunya adalah mengurangi rasa cemas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, berikut merupakan manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan mental selengkapnya, yakni:
Manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan mental #1. Mengurangi gejala depresi dan kecemasan
Menurut sebuah Studi yang diterbitkan di laman Michaelson Lab pada 2009, puasa dinilai bisa membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Pada pasien dengan penyakit kronis, para peneliti melihat bahwa puasa bisa mengurangi tingkat kecemasan mereka sebanyak 80 persen.
Hal ini kemungkinan terjadi karena pelepasan hormon endorfin di sistem saraf pusat manusia selama 48 jam pertama melakukan puasa. Secara umum, hormon endorfin sendiri berperan untuk mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan positif pada seseorang.
Manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan mental #2. Meningkatkan kualitas tidur
Menurut Widaad, seseorang yang rutin melakukan puasa biasanya mengalami peningkatan kualiatas tidur. Penjelasan ini juga diungkap pada hasil penelitian Michaelson Lab, bahwa biasanya kualitas tidur meningkat secara signifikan pada seseorang yang telah melakukan puasa sekitar 8 hari.
Sementara itu, kualitas tidur yang baik pun berkaitan erat dengan suasana hati atau mood seseorang yang juga cenderung meningkat.
“Tidur bisa diibaratkan sebagai pil ajaib dalam psikologis. Orang yang memiliki jam tidur teratur dan berkualitas, maka ia juga mendapat manfaat kesehatan. Baik secara fisik maupun psikologis,” ungkap Widaad.
Manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan mental #3. Mengurangi stres
Beberapa studi juga menyebutkan bahwa puasa dapat membuat tubuh memproduksi hormon endorfin lebih banyak. Hormon ini sangat berkaitan dengan meningkatnya mood seseorang. Sehingga bisa membantu seseorang dalam mengurangi stres.
Biasanya, efek dari hormon ini dirasakan setelah 2 -3 hari di bulan Ramadhan, ketika tubuh sudah mulai menyesuaikan diri dengan pola makan saat berpuasa.
Tidak hanya itu, kegiatan ibadah dalam bulan Ramadhan seperti terawih atau pun berbagi pun bisa meningkatkan hormon endorfin yang dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang.
#4. Meningkatkan fungsi otak
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa puasa juga dapat melindungi kesehatan otak. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan pembentukan sel-sel saraf untuk membantu menjaga fungsi kognitif seseorang.
Lebih lanjut, puasa juga dapat meningkatkan produksi protein brain-derived neurotrophic factor (BDNF) dalam otak. Protein ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan sistem saraf dan melindungi sel otak dari beberapa kerusakan yang menimbulkan beberapa penyakit. Seperti demensia atau pikun, hingga gangguan depresi.
#5. Membantu meningkatkan semangat
Orang yang berpuasa kerap dikaitkan dengan perasaan lesu dan mudah mengantuk. Namun, menurut Widaad, puasa sebenarnya dapat meningkatkan rasa semangat dan kewaspadaan pada diri seseorang secara tidak langsung.
Saat makan, tubuh akan mengubah makanan menjadi glukosa berlebihan yang mengarah pada perasaan lemas dan kantuk. Sementara berpuasa, membantu mengatur kadar glukosa tersebut sehingga bisa mengurangi rasa lemas pada seseorang.
Sebaliknya, hal tersebut bisa meningkatkan semangat dan rasa waspada, yang kemudian dapat membantu kita untuk lebih fokus dalam mengerjakan suatu hal.
Itulah beberapa manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan mental. Untuk mendapat manfaat puasa secara maksimal, dokter Tommy pun menjelaskan bahwa pola makan sehat dan tidak berlebihan juga diperlukan.
“Saat berbuka, kita biasanya kalap dan makan dalam jumlah banyak sekaligus. Nah, hal tersebut bisa menjadi faktor yang dapat menghalangi kita dalam mendapat manfaat baik berpuasa,” pungkasnya.
***
Referensi: The Jakarta Post, Whyislam.org, Healthline
Baca juga:
Tak hanya puasa makan, puasa seks pun ada manfaatnya, Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.