Ketika anak-anak mendekati masa awal remaja mereka, maka ciri pubertas pun terlihat.
Ini adalah dapat memberikan berbagai perubahan pada fisik, psikologis, dan bahkan sosial anak.
Selain perubahan fisik, remaja yang memasuki masa pubertas juga akan mengalami perubahan secara emosional. Orang tua harus siap menghadapi perubahan-perubahan ini.
Berikut ini beberapa ciri pubertas pada anak yang perlu diketahui dan dipahami oleh orang tua.
Artikel terkait: Kenali Kondisi Pubertas Dini pada Anak, Ini Penjelasannya dari Pakar
Apa Itu Masa Pubertas?
Pubertas adalah masa di mana anak laki-laki atau perempuan sedang tumbuh mengalami proses pematangan seksual.
Perkembangan dapat memengaruhi tubuh dalam hal ukuran, bentuk, dan komposisi, serta sistem dan struktur tubuh internal. Juga memengaruhi psikologis dan sosial anak.
Anak laki-laki dan perempuan akan tumbuh dengan cepat di paruh pertama pubertas. Mereka akan berhenti tumbuh ketika pubertas selesai.
Sinyal hormon dari otak akan memberi tahu tubuh bahwa sudah saatnya pubertas dimulai. Sinyal akan pergi ke ovarium pada wanita dan testis pada pria.
Sebagai tanggapannya, ovarium dan testis menghasilkan sejumlah hormon yang merangsang pertumbuhan dan perubahan di berbagai bagian tubuh, termasuk organ reproduksi, payudara, kulit, otot, tulang, rambut, dan otak.
Hal ini juga bisa memicu berbagai masalah kulit pada anak seperti jerawat, kulit berminyak, kusam dan lain-lain.
Secara emosional, anak akan mulai memperhatikan penampilannya dan mulai merasakan suka pada lawan jenis.
Artikel terkait: Usia Berapa Anak Remaja Sudah Boleh Mulai Pacaran? Ini Kata Psikolog, Parents
Kapan Masa Pubertas Terjadi pada Anak Perempuan dan Laki-laki?
Pubertas berbeda dalam beberapa hal antara anak laki-laki dan perempuan.
Anak perempuan mulai pubertas sekitar 1 hingga 2 tahun lebih awal daripada anak laki-laki.
Mereka juga umumnya akan menyelesaikan masa pubertasnya lebih cepat.
Anak perempuan biasanya mengalami masa pubertas selama 4 tahun. Ini berkisar dari usia 9 hingga 14 tahun.
Adapun anak laki-laki akan mengalami masa pubertas yang lebih lama sekitar 6 tahun setelah tanda-tanda pertama yang terlihat. Ini berkisar dari usia 10 hingga 17 tahun.
Hormon seks utama pria adalah testosteron dan androgen.
Testosteron menghasilkan perubahan yang berkaitan dengan virilisasi atau “menjadi laki-laki” seperti suara yang lebih dalam, rambut wajah, jakun, dan perkembangan otot.
Berbeda dengan perkembangan wanita yang sebagian besar tergantung pada estrogen dan estradiol.
Estradiol meningkatkan pertumbuhan rahim dan payudara.
Umumnya, baik anak laki-laki maupun perempuan memiliki estradiol. Namun tingkat hormon ini lebih banyak pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
Demikian pula dengan testosteron. Ini juga dimiliki oleh anak perempuan tetapi lebih banyak pada anak laki-laki.
Artikel terkait: Unik! Ini Pengalaman Seorang Ayah Menghadapi Haid Pertama Putrinya
Ciri-ciri Apakah yang Dialami oleh Remaja Putri saat Pubertas?
Berikut beberapa ciri yang akan dialami oleh remaja putri saat memasuki masa pubertas.
1. Pematangan Organ Seksual dan Mensturasi
Selama masa pubertas, organ seksual wanita tumbuh, dan menstruasi dimulai. Setelah masa ini selesai, kehamilan pun bisa terjadi.
Ciri pubertas awal pada anak perempuan yang mungkin terjadi ialah keputihan, dan munculnya rambut tubuh di daerah kemaluan, di bawah lengan, serta di kaki.
2. Mulai Timbul Masalah Jerawat
Kulit juga cenderung menjadi lebih berminyak dan tubuh memproduksi lebih banyak keringat.
Akibat kedua hal ini, beberapa anak perempuan mungkin akan mengalami masalah jerawat selama masa pubertas.
3. Payudara Mulai Tumbuh
Merupakan ciri-ciri masa puber yang umum dialami oleh remaja perempuan.
Payudara anak akan mulai tumbuh, seringkali dimulai dengan benjolan kecil dan terkadang menyakitkan tepat di bawah puting.
4. Perubahan Lain di Beberapa Bagian Tubuh
Selain adanya perubahan ukuran di area dada. Perempuan juga kerap mengalami perubahan di bagian tubuh lainnya.
Misalnya, pinggul melebar, pinggang menjadi lebih kecil secara proporsional, dan lemak ekstra akan berkembang di perut dan bokong.
Lengan, kaki, tangan, dan kaki juga dapat tumbuh lebih cepat daripada bagian tubuh lainnya
Beberapa gadis merasa tidak nyaman selama tahap perkembangan ini, tetapi itu adalah normal.
Selain itu, akumulasi lemak ekstra juga sesuatu yang normal. Itu tidak berarti menandakan bahkan anak perempuan Bunda mengalami kelebihan berat badan.
5. Adanya Perubahan Emosional
Adapun untuk masaah emosi, anak-anak di masa pubertas biasanya akan lebih sering marah.
Terutama di masa menstruasinya. Ini karena kadar hormon bervariasi selama siklus menstruasi.
Jika perubahan emosional terjadi sangat drastis dan menyebabkan masalah masa kehidupan anak sehari-hari, dokter mungkin dapat memberikan obat atau menyarankan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
Misalnya seperti latihan fisik secara teratur untuk membantu mengurangi efek ketegangan pramenstruasi (PMT) atau sindrom pramenstruasi (PMS).
Artikel terkait: 10 Alasan Hubungan Ayah dan Anak Perempuan Sangatlah Istimewa
Apa Saja Ciri Pubertas pada Anak Laki-laki?
Sementara pada anak laki-laki, gejala pubertas yang timbul adalah sebagai berikut.
1. Perubahan di Daerah Intim
Ketika anak laki-laki memasuki masa pubertas, skrotum menjadi lebih tipis dan lebih merah, dan testis mulai tumbuh.
Sekitar usia 13 tahun, penisnya akan tumbuh dan memanjang.
Lalu mereka juga akan mulai mengalami pertumbuhan rambut di sekitar area kemaluan, di bawah lengan, di kaki, dan wajah.
Umumnya rambut di wajah ini muncul di sekitar bibir atas dan dagu.
2. Mengalami Mimpi Basah
Beberapa anak laki-laki juga mungkin akan mengalami “mimpi basah“. Ini terjadi ketika mereka berejakulasi saat tidur dan menemukan seprai serta piyama mereka yang basah.
Ereksi yang tidak disengaja juga dapat terjadi pada saat ini.
Hal-hal ini terjadi secara otomatis.
Bahkan biasanya tanpa penis disentuh dan tanpa bocah lelaki memiliki pikiran atau mimpi seksual.
Dia tidak dapat mencegah hal itu terjadi, itu hanya bagian dari tumbuh dewasa.
3. Perubahan Bagian Tubuh dan Suara
Ukuran tubuh mereka juga akan berubah.
Mereka akan mengalami lonjakan pertumbuhan dan memuncak sekitar 2 tahun setelah pubertas dimulai.
Lengan, kaki, tangan, dan kaki mereka mungkin tumbuh lebih cepat daripada bagian tubuh lainnya.
Kandungan lemak total tubuh mereka akan mulai turun saat otot berkembang.
Seperti halnya anak perempuan, kulit anak laki-laki juga akan menjadi lebih berminyak dan menghasilkan banyak keringat saat mereka pubertas.
Ini juga bisa menyebabkan masalah jerawat.
4. Adanya Perubahan Suara
Ini juga merupakan perubahan yang paling umum dialami laki-laki ketika ia hendak berajan dewasa.
Kotak suara atau laring mereka semakin besar dan otot atau pita suara tumbuh.
Ini yang menyebabkan suara mereka menjadi lebih dalam. Bahkan, biasanya perubahan suara ini juga jarang disadari oleh mereka.
5. Perubahan Emosional
Selain fisik, mereka juga akan mengalami perubahan emosi dan suasana hati.
Suatu saat, mereka mungkin merasa ingin tertawa dan kemudian tiba-tiba dia merasa ingin menangis.
Ini sebagian terjadi karena peningkatan kadar hormon dalam tubuh, tetapi juga bisa terjadi karena kesulitan mereka untuk menerima semua perubahan fisik yang terjadi.
Artikel terkait: Parents, ini kiat jitu hadapi haid pertama anak menurut dokter ahli
Nah, Parents, itulah ciri pubertas yang biasanya dialami anak perempuan dan laki-laki. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan mungkin memerlukan dukungan saat melewati masa-masa ini.
Mereka ingin anggota keluarga yang lebih tua atau seorang teman untuk diajak bicara tentang perubahan dan cara mengelolanya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Baca Juga:
5 Penyebab Anak Malas Mengobrol dengan Orang Tua, Jangan Diabaikan!
Anak Suka Membentak Saat Parents Menasihatinya? Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya