Kista ovarium adalah kantong berisi cairan atau semi padat yang terdapat di ovarium. Keberadaan kista bisa menjadi masalah jika terus membesar, tak kunjung hilang, perdarahan, hingga menyebabkan sakit. Salah satu gejala yang bisa Anda perhatikan ialah ketika masa menstruasi. Gejala dan ciri haid penderita kista ini biasanya lebih khas, dibandingkan kondisi haid normal.
Berikut theAsianparent ulas mengenai berbagai cirinya.
Artikel terkait: 12 Makanan Penyebab Kista yang Jarang Diketahui, Banyak Jadi Favorit Orang Indonesia!
Ciri-ciri Perempuan Terkena Kista saat Haid
Melansir National Center of Biotechnology Information, dan WebMD berikut beberapa ciri yang patut diwaspadai.
1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
“Apakah kista menyebabkan haid berkepanjangan?” jawabannya bisa ya dan tidak. Siklus normal haid biasanya berlangsung sekitar 21-35 hari. Keberadaan kista ovarium bisa menyebabkan siklus haid ini lebih panjang.
Di sisi lain, adanya kista juga bisa membuat siklus jadi lebih pendek.
Kondisi ini dialami karena kista menyebabkan tubuh menghasilkan hormon seks yang berdampak pada lapisan rahim bisa tumbuh lebih banyak.
2. Ada Flek Abnormal
Keberadaan kista juga bisa menyebabkan munculnya bercak darah yang abnormal. Flek ini biasanya muncul di antara periode menstruasi.
Flek akibat kista pun bisa terjadi dalam periode yang cukup panjang, tetapi jumlahnya konsisten selama beberapa waktu.
3. Nyeri Perut Bawah
Kebanyakan perempuan tidak menyadari memiliki kista ovarium yang parah.
Namun, pada banyak kasus, kista bisa menyebabkan nyeri intens di perut bagian bawah. Nyeri ini pun bisa menjalar hingga ke area panggul.
4. Nyeri saat Buang Air Kecil
Bila gejala menstruasi tak teratur diikuti dengan nyeri saat buang air kecil, Anda sebaiknya waspada.
Kista dengan ukuran besar dapat menekan usus atau kandung kemih. Inilah yang menyebabkan berkemih menjadi lebih sakit dibandingkan biasanya.
5. Sembelit dan Perut Bengkak
Tekanan pada area sekitar usus karena kista juga bisa menyebabkan sembelit atau sulit buang air besar.
Keberadaan kista yang besar juga bisa menyebabkan perut bengkak dengan sensasi rasa penuh dan tertekan.
6. Warna Lebih Khas
Darah menstruasi bisa berbeda antara satu perempuan dengan perempuan lainnya. Pada banyak kondisi, darah mens berwarna merah terang hingga kecoklatan gelap.
Lalu, cairan kista keluar berwarna apa?
Menurut WebMD, biasanya darah akibat kista bisa berwarna lebih gelap dibandingkan darah menstruasi, khususnya bila mengalami Endometrioma.
Tetapi, pada beberapa kasus cairan kista ovarium ini bisa keluar dalam bentuk cairan bening.
7. Kram Tiba-tiba
Bila kista pecah, biasanya penderita bisa mengalami nyeri kram yang tiba-tiba. Nyeri bisa dialami terutama pada sisi perut bagian bawah.
Segera menuju ke rumah sakit bila nyeri disertai dengan muntah, mual, dan denyut nadi yang tinggi.
Artikel terkait: Mengenal Kista Ovarium: Gejala, Cara Mengatasi, hingga Pencegahan
Kista Tak Selalu Membahayakan
Umumnya, keberadaan kista ini tidak membahayakan sebab kerap menjadi bagian dari siklus menstruasi.
Kondisi lain yang memengaruhi ialah kehamilan dan masa menopause.
Kemunculan kista pada masa ini disebabkan adanya perubahan hormon.
Kista ini umumnya bisa hilang dengan sendirinya, sehingga Anda tak perlu terlalu khawatir.
Namun, bila sudah merasakan gejala yang lebih intens, terutama ketika haid, sebaiknya Anda memeriksakannya ke dokter.
Artikel terkait: Punya Kista Bisakah Hamil? Simak Penjelasannya
Darah Menggumpal Apakah Kista?
Gumpalan darah yang keluar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, bukan karena kista. Kondisi ini pun bisa terjadi saat maupun di luar periode menstruasi.
Melansir Medical News Today, ketika menstruasi, sel-sel endometrium yang melapisi rahim bisa mengelupas dan keluar dari tubuh.
Di kondisi ini, tubuh melepaskan protein sehingga terjadi pembekuan darah di rahim untuk mencegah pembuluh darah mengalami perdarahan lebih banyak.
Darah yang telah keluar dari tubuh juga mengandung protein pembekuan ini. Saat aliran darah cukup deras, darah bisa menggumpal karena adanya protein tersebut.
Di kondisi tidak menstruasi, gumpalan darah yang keluar bisa terjadi karena perubahan hormonal. Hal ini biasanya terjadi pada kondisi menopause atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), pertumbuhan rahim, atau masalah tiroid.
Merujuk Verywell Family, keluarnya gumpalan darah di luar masa menstruasi biasanya tidak berbahaya. Tetapi, tetap waspadai kemungkinan lebih serius, terutama bila ukurannya lebih besar dan frekuensinya lebih intens.
Beberapa kondisi yang memengaruhi antara lain endometriosis, gangguan pendarahan, keguguran, fibroid rahim, dan kanker.
***
Demikian ulasan mengenai ciri haid penderita kista. Bila mengalami gejala di atas dengan kondisi yang intens, pastikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, ya.
Overview: Ovarian cysts
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539572/#:~:text=Most%20women%20who%20have%20ovarian,abnormal%20vaginal%20bleeding%20between%20periods).
Ovarian cyst
https://www.webmd.com/women/ovarian-cysts
Passing Blood Clots When Not on Your Period
https://www.verywellhealth.com/passing-blood-clots-and-not-on-period-5189354#:~:text=Passing%20blood%20clots%20or%20a,blood%20is%20at%20its%20heaviest.
Are blood clots normal during a period?https://www.medicalnewstoday.com/articles/322707#:~:text=The%20blood%20that%20the%20body,together%2C%20resulting%20in%20menstrual%20clots.
Baca Juga:
9 Cara Menghilangkan Nyeri Haid atau Menstruasi yang Dialami Anak
3 Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid, Bunda Patut Coba!