Mayoritas orang Indonesia tentu sudah sangat akrab dengan olahan makanan yang digoreng, sehingga ketersediaan minyak goreng di rumah biasanya selalu ada. Setelah menggoreng makanan, minyak yang sudah dipakai jangan langsung dibuang. Sebab, ternyata kini ada cara mengolah minyak jelantah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Minyak jelantah atau minyak bekas pemakaian sering kali dianggap tidak sehat, akhirnya tidak kita gunakan lagi. Melansir dari Zero Waste Indonesia, minyak jelantah memang mangandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yaitu zat pemicu kanker. Senyawa karsinogenik terjadi selama proses penggorengan.
Artikel Terkait: 7 Khasiat minyak kelapa untuk kecantikan, coba dan buktikan sendiri
Dampaknya tentu saja akan merusak tubuh jika dipakai berkali-kali. Namun, jika dibuang begitu saja pun limbah minyak jelantah dapat mencemari lingkungan, terutama tanah yang dilaluinya.
Pencemaran tanah ini akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup, lalu tanah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia. Kalau seperti ini, tidak hanya bumi kita yang terancam, tetapi keberlangsungan makhluk hidup yang ada di bumi juga bisa ikut terancam.
Oleh karena itu, agar sisa minyak jelantah ini tidak merusak tubuh kita maupun lingkungan, Bunda perlu mengetahui tips atau cara mengolah minyak jelantah.
Cara Mengolah Minyak Jelantah
Minyak jelantah tidak harus dibuang, Bunda dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, serta tidak memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Yuk, simak berbagai cara berikut ini agar Bunda dapat mengolah minyak jelantah untuk keperluan rumah tangga:
1. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci
Bunda bisa menyulap minyak jelantah menjadi sabun cuci yang bermanfaat. Selain lebih ramah lingkunga, lumayan bisa lebih hemat juga.
Gambar: Freepik
Untuk membuatnya, Bunda hanya memerlukan bahan-bahan seperti:
- Minyak jelantah
- Air
- NaOH (Natrium Hidroksida) atau soda api
- Jeruk nipis atau fragrance oil
- Daun binahong (sebagai anti bakteri)
- Cetakan / wadah
- Pengaduk
Cara membuat:
- Minyak jelantah disaring kemudian didinginkan
- Timbang minyak jelantah sebanyak 200 gram
- Masukkan NaOH (soda api) sebanyak 33.6 gram ke dalam 100 ml air (jangan terbalik, jangan sampai air yang dituang ke soda api karena bisa meledak)
- Masukkan larutan NaOH tersebut ke dalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata, aduk terus hingga mengental
- Tambahkan jeruk nipis secukupnya. Jeruk nipis ini berfungssi untuk menambah aroma
- Tambahkan ekstrak daun binahong sebagai bahan anti bakteri
- Tuangkan ke dalam cetakan yang sudah tersedia
- Diamkan 3 – 5 hari agar campuran bahan menjadi padat dan bisa dipotong
- Keluarkan sabun dari cetakan, potong sesuai selera
- Sabun siap digunakan
Jika sudah jadi, Bunda bisa menggunakan sabun dari minyak jelantah tersebut untuk mencuci lap, alat masak yang berlemak, hingga noda membandel pada peralatan makan.
2. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Lilin atau Lampu Minyak
Saat tiba-tiba listrik di rumah padam, terlebih lagi pada malam hari, tentunya kita membutuhkan lilin atau lampu emergency untuk tetap bisa menerangi rumah. Namun, bagaimana jika tidak ada lilin atau lampu emergency? Jangan khawatir, Bun, manfaatkan saja minyak jelantah yang ada di dapur Bunda.
Gambar: Freepik
Bunda bisa mengolah minyak jelantah menjadi lilin atau lampu minyak. Bahan-bahan yang diperlukan juga sederhana, kok. Ikuti langkah-langkah berikut ini, ya, Bun:
- Sediakan sebuah wadah yang tidak mudah bocor dan tahan panas, misalnya Bunda bisa menggunakan tutup kaleng biskuit atau kaleng lain yang berukuran kecil
- Tuangkan minyak jelantah secukupnya ke dalam wadah tersebut
- Ambil segumpal kapas dan padatkan seperti sumbu kompor
- Letakkan kapas tersebut di dalam minyak
- Diamkan beberapa saat sampai minyak meresap dan membasahi semua bagian kapas
- Terakhir, bakar kapas tersebut dengan korek api hingga menyala layaknya lampu minyak. Jadikan sebagai lampu darurat saat listrik padam, Bun.
Artikel Terkait: 5 Minyak sehat untuk menggoreng, Bunda sudah gunakan?
3. Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Cairan Pembersih Lantai
Membersihkan lantai rumah merupakan salah satu tugas utama yang perlu dilakukan agar lantai terlihat bersih dan terasa nyaman saat diinjak. Nah, minyak jelantah juga bisa diolah menjadi cairan pembersih lantai, lo.
Gambar: Freepik
Melansir dari Zero Waste Indonesia, sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengolah minyak jelantah menjadi cairan pembersih lantai. Mereka menamainya dengan “Karbol Milan”.
Untuk membuatnya, mereka melakukan 3 tahap:
- Tahap penjernihan minyak jelantah.
- Tahap pembuatan karbol.
- Dan tahap pengemasan produk.
Sabun pembersih lantai ini mereka bagi ke dalam berbagai aroma, antara lain jeruk nipis, apel, melati, dan bougenvil.
Jika Bunda ingin mengolah minyak jelantah yang ada di dapur untuk memanfaatkannya sebagai cairan pembersih lantai, Bunda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Saring minyak jelantah menggunakan kain
- Campurkan minyak dengan larutan NaOH dan arpus sebagai disinfektan
- Untuk membuat cairannya lebih kental, tambahkan bahan berupa Hydroxy Ethyl Cellulose
- Campurkan larutan tersebut dengan Sodium Lauryl Sulfate yang berfungsi sebagai penambah busa dan pengangkat kotoran
4. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Aromaterapi
Apakah Bunda suka menggunakan aromaterapi? Aromaterapi memang bermanfaat bagi tubuh dan pikiran kita, seperti untuk relaksasi, menghilangkan stres, meningkatkan kualitas tidur, mengobati masalah pernapasan, meredakan nyeri dan peradangan, serta baik untuk pencernaan dan mengurangi rasa mual.
Gambar: Freepik
Daripada mengeluarkan biaya yang lebih mahal untuk membeli aromaterapi, Bunda bisa membuatnya sendiri menggunakan minyak jelantah di rumah.
Untuk membuatnya, Bunda harus menjernihkan minyak jelantah terlebih dahulu dengan cara merendamnya memakai ampas tebu selama dua hari. Setelah itu, ambil bubuk jeli serta tambahkan essence (aroma) kesukaan Bunda, misalnya vanila atau kopi. Terakhir, olah dan cetak campuran bahan tersebut ke dalam berbagai bentuk serta tempatkan ke dalam wadah penyimpanan.
Melansir dari Zero Waste Indonesia, kegunaan minyak jelantah sebagai aromaterapi juga sudah dibuktikan oleh para mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) di Universitas Brawijaya, Malang. Produk aromaterapi dari minyak jelantah ini dinamai Mijel Natural Relaxants.
Artikel Terkait: 6 Manfaat minyak bawang putih untuk kesehatan ini sangat menakjubkan, sudah coba?
5. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Pakan Unggas
Jika Bunda atau keluarga memiliki peliharaan unggas, seperti ayam, bebek, burung puyuh atau unggas lainnya, Bunda juga bisa memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak.
Akan tetapi, sebelum mengolahnya, minyak jelantah harus dinetralkan/dimurnikan terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk menghilangkan sifat karsinogenik pada minyak jelantah yang bisa berbahaya bagi unggas.
Proses memurnikan atau menetralkan minyak jelantah ini dilakukan dengan 3 tahap, yakni:
- Gum, yaitu memisahkan lendir-lendir zat seperti karbohidrat, air, atau protein dengan cara pemanasan.
- Netralisasi, yaitu upaya memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak menjadi senyawa.
- Pemucatan, yaitu proses penyerapan dengan zat penyerap atau adsorben.
Setelah ketiga proses tersebut dilakukan, campurkan minyak jelantah yang telah diolah dengan pakan unggas, seperti jagung, dedak, atau bungkil kelapa.
6. Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Pupuk Tambahan untuk Tanaman
Bagi Bunda dan anggota keluarga yang hobi berkebun atau memiliki tanaman di pekarangan rumah, bisa memanfaatkan minyak jelantah sebagai pupuk tambahan untuk tanaman tersebut. Asam lemak jenuh yang terkandung pada minyak jelantah memang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi jika diolah akan bermanfaat sebagai pupuk tambahan bagi tanaman.
Mengutip dari Ilmubudidaya.com, beberapa bahan dan alat untuk membuat pupuk dari minyak jelantah adalah sebagai berikut:
Alat
- Saringan
- Jerigen/ember bertutup
- Selang bening kecil
- Gayung
- Botol
Bahan
- Minyak jelantah 500-1000 cc
- Bekatul
- Air
- Mikroorganisme EM4
- Molase/Tetes Tebu
Langkah pembuatan pupuk dari minyak jelantah adalah sebagai berikut :
- Campurkan bahan berupa minyak jelantah, air, bekatul, molase dan EM4 lalu aduk rata
- Masukkan adonan tersebut ke dalam jerigen atau ember yang memiliki tutup dan letakkan pada tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung
- Lubangi tutup lalu masukkan selang kecil hingga masuk ke adonan. Masukkan ujung selang yang diluar tadi ke dalam botol kecil berisi air. Tujuannya adalah untuk mengontrol suhu selama proses fermentasi berlangsung.
- Biarkan proses fermentasi berlangsung hingga minimal 30 hari
- Tanda fermentasi yang berhasil adalah tidak berbau busuk tetapi bau masam manis khas POC. Selain itu apabila digoyang maka muncul gelembung-gelembung kecil dalam jumlah banyak membentuk busa
- Setelah pupuk jelantah jadi, maka selanjutnya dilakukan penyaringan agar didapat pupuk cair tanpa kotoran padat
Aplikasikan pupuk jelantah ini pada tanaman dalam konsentrasi yang sedikit saja, yakni sekitar 5ml/ liter untuk semprot dan 10ml/liter untuk siram. Penggunaan pupuk jelantah juga sebaiknya menunggu tanaman memiliki daun sempurna terlebih dahulu, yaitu minimal 3 minggu setelah ditanam dengan penggunaan pupuk jelantah 1-2 minggu sekali.
Nah, Bunda, itulah 6 cara mengolah minyak jelantah untuk keperluan rumah tangga yang sangat bermanfaat. Bagaimana Bun, apakah tertarik untuk memanfaatkan minyak jelantah yang ada di rumah?
Baca Juga:
Kini Sedang Langka, Waspada Praktik Minyak Goreng Oplosan
8 Ragam Manfaat Minyak Sereh untuk Bayi, Catat Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.