Langkanya minyak goreng di pasaran membuat oknum tidak bertanggung jawab mengambil kesempatan. Belum usai polemik penimbunan dan penipuan minyak goreng murah, publik kembali dikejutkan dengan beredarnya minyak goreng oplosan.
Penjualan Minyak Goreng Oplosan Terbongkar
Sumber: Mitra News
Minyak goreng yang langka akhir-akhir ini menjadi permasalahan di tengah masyarakat. Tak sampai di sana, beberapa kejadian seperti penimbunan dan penipuan terkait langkanya minyak goreng pun terjadi.
Bermula dari penimbunan 1,1 juta liter minyak goreng di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Tim Satgas Pangan bergerak menggerebek sejumlah titik yang diduga menimbun minyak goreng.
Hasilnya berbuah manis, ditemukan dugaan pelanggaran pendistribusian minyak goreng yang terjadi di empat Provinsi dalam beberapa waktu terakhir. Mengutip live streaming Kompas TV provinsi yang dimaksud antara lain Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Minyak Goreng Curah Dicampur Pewarna Makanan
Terbaru, pasangan suami istri di Serang digelandang polisi karena menimbun 9.600 liter minyak goreng. Penyalahgunaan seperti ini seolah baru babak awal, setelah belum lama ditemukan minyak goreng oplosan yang tidak layak edar.
Dua orang warga Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memanfaatkan momentum kelangkaan minyak goreng di pasaran. Keduanya nekat memalsukan minyak goreng curah yang dicampur dengan pewarna makanan.
Minyak goreng yang sudah dioplos tersebut kemudian dijual pada masyarakat seharga Rp 16.500 per liter. Beruntung aksi ini tercium oleh polisi, hingga akhirnya barang bukti yang belum sempat dijual ditemukan oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.
Aksi kedua pelaku MNK dan AA dilakukan di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Kedua pelaku mencampurkan air yang telah diberi zat pewarna makanan dengan minyak goreng curah sebelum diedarkan ke masyarakat.
“Modus yang digunakan adalah mencampur minyak goreng curah dengan air berisi pewarna makanan hingga berwarna kuning menyerupai minyak goreng curah,” jelas Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengutip laman Republika.
Artikel terkait: Sedang Langka, Nagita Slavina Beli Minyak Goreng Seharga Hampir Rp 100 Ribu per Liter!
Aksi Sudah Dilakukan Selama Tiga Bulan Terakhir
Foto: Cilacap Update
Dalam sekali mengoplos, MNK dan AA mengaku meraup keuntungan hingga Rp 5,6 juta lebih. Keduanya menyasar lokasi penjualan di seputar wilayah Kudus, Pati, dan Rembang utamanya orang yang berbisnis kerupuk home industry.
Kepada polisi, pelaku menyebut telah melancarkan aksi ini selama tiga bulan terakhir yakni saat minyak goreng sulit dicari masyarakat. Saat perbuatannya diketahui polisi, keduanya sempat melarikan diri dan bersembunyi di Pacitan, Jawa Timur.
“Atas pengungkapan in, Polda Jateng telah berkoordinasi ke Polres jajaran untuk melakukan penyelidikan, karena ini sebagai pintu awal untuk dikembangkan lebih lanjut,” sambung Kapolda.
Lebih lanjut, Irjen Luthfi menambahkan selain mengamankan pelaku sejumlah barang bukti turut disita. Di antaranya satu jeriken berisi 17 liter minyak goreng curah asli, 20 jeriken yang masing-masing berisi air yang sudah dicampur dengan pewarna makanan, serta lima jeriken masing-masing berisi 25 liter air biasa.
Polisi turut mengamankan uang tunai hasil penjualan minyak goreng oplosan sebesar Rp 600 ribu serta satu bendel nota bukti penjualan. Atas perbuatannya, pelaku dijerat UU Nomor 9 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara atau denda paling banyak Rp 2 miliar.
“Selain itu juga pasal 378 KUHP tentang Penipuan, ancaman hukumannya paling lama empat tahun penjara,” tegas Kapolda.
Artikel terkait: Harga Minyak Goreng Turun Lagi per 1 Februari 2022, Siap-siap Bun!
Membedakan Minyak Goreng Asli dan Oplosan
Apa yang terjadi di pasar bisa membuat siapapun berlaku curang, karenanya kita harus lebih jeli dan jangan mudah dikelabui. Mengutip berbagai sumber, berikut kiat membedakan minyak goreng yang asli dan oplosan.
1. Kejernihan
Keaslian minyak goreng dapat dilihat dari seberapa jernih minyak goreng, pun minyak jelantah yang dijernihkan tetap kalah jernih dengan minyak goreng baru. Minyak goreng kelapa sawit asli memiliki warna kuning keemasan, sedangkan minyak goreng oplosan cenderung memiliki warna lebih gelap.
2. Tidak Berbau
Bau juga dapat menjadi indikator minyak goreng asli atau palsu, karena minyak goreng baru sejatinya tidak beraroma apapun. Waspada jika Anda menemukan minyak goreng kelapa sawit yang aromanya menyengat, bisa jadi sudah pernah digunakan sebelumnya atau dioplos.
3. Kekentalan
Minyak goreng kelapa sawit asli memiliki tingkat kekentalan yang cukup encer dan ringan, sehingga dapat diminum selayaknya air. Konsumen harus berhati-hati apabila mendapati minyak goreng yang sudah cukup mengental.
Minyak jelantah dan minyak goreng oplosan memiliki kepekatan atau kekentalan yang berbeda lantaran telah digunakan sebelumnya.
4. Tanpa Merk
Tak kalah penting, merk pada kemasan minyak goreng menjadi faktor penentu apakah minyak goreng asli atau palsu. Biasanya, minyak goreng yang dikemas beserta merk akan mencantumkan komposisi yang terkandung di dalamnya.
Selain terjamin kualitasnya, minyak goreng curah yang dikemas dalam plastik sebenarnya berbahaya jika terpapar sinar matahari. Penyebabnya, plastik tidak bisa menahan oksidasi pada minyak sehingga kandungan di dalam minyak goreng bisa berubah kapan saja.
Artikel terkait: 7 Tips Sehat dan Hemat Memasak Tanpa Minyak, Cek Bun!
5. Lakukan Tes Sederhana
Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian terhadap minyak goreng. Caranya dengan memanaskan minyak goreng di wajan atau penggorengan.
Kemudian letakkan kertas minyak diatasnya. Apabila di kertas minyak tersebut terdapat bercak yang cukup banyak, maka minyak goreng tersebut memiliki kualitas yang buruk atau terindikasi sebagai minyak goreng palsu.
Bagaimana Cara Menghemat Minyak Goreng?
Semakin banyak permintaan, harga akan semakin tinggi. Kendati pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi minyak goreng, ada saja oknum yang coba mengakali dan mangkir dari peraturan yang ada.
Cara bijak yang bisa dilakukan adalah menggunakan minyak goreng dengan cermat dan tepat, tidak boros. Bagaimana caranya?
- Pilih jenis minyak yang tepat. Selain minyak kelapa sawit, Anda dapat menggunakan minyak canola, minyak biji bunga matahari, dan minyak kacang.
- Gunakan sedikit minyak. Jangan memasukkan terlalu banyak bahan makanan ke dalam wajan atau panci untuk menyesuaikan jumlah minyak. Sisakan ruang di antara bahan makanan yang akan digoreng agar bisa matang merata dan tidak menyerap banyak minyak.
- Perhatikan suhu minyak. Suhu minyak goreng yang tidak sesuai juga dapat memengaruhi jumlah minyak yang terserap ke dalam makanan. Suhu minyak untuk menggoreng umumnya berkisar antara 160-190 derajat celsius menggunakan api kompor sedang. Anda bisa memakai termometer untuk memastikan suhu minyak yang digunakan sudah tepat.
- Sesuaikan penggunaan minyak yang baru. Tips menghemat minyak yang bisa diterapkan adalah sesuaikan kapan Anda perlu menggunakan minyak goreng baru. Minyak goreng yang masih baru sebaiknya hanya digunakan untuk menggoreng bawang, kerupuk, atau kacang.
- Pertimbangkan minyak goreng bekas untuk menumis. Menumis merupakan metode memasak yang hanya membutuhkan sedikit minyak. Manfaatkan minyak goreng bekas untuk menumis bahan makanan seperti ketika mengolah aneka sayuran segar, tahu, dan nasi goreng.
- Perhatikan bahan makanan. Selain makanan tumisan, makanan yang bisa digoreng dengan minyak bekas adalah ikan, daging, atau ayam. Tiga bahan makanan itu dapat digoreng menggunakan minyak bekas menggoreng tempe atau tahu. Setelah menggunakan minyak goreng untuk memasak daging atau ikan, jangan gunakan kembali minyak goreng karena kualitasnya sudah berubah. Hal ini ditandai dengan warna pekat dan bau minyak yang sudah tidak sedap.
- Simpan minyak goreng dengan baik. Minyak goreng sisa dapat disimpan di wadah tertutup rapat dan diletakkan di tempat sejuk yang jauh dari sinar matahari. Jangan gunakan kembali minyak jika berbau kuat. warnanya hitam, dan berrbuih saat akan digunakan.
Semoga informasi ini bermanfaat dan praktik minyak goreng oplosan tidak terjadi lagi ya, Parents.
Baca juga:
Marak Beredar, Begini 11 Cara Membedakan Madu Asli dan Oplosan
5 Cara Menghemat Minyak Goreng agar Tak Panik saat Harganya Naik
7 Tips Goreng Ala Deep Fry Agar Masakan Renyah dan Semakin Lezat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.