Seiring dengan bertambahnya usia, asupan makanan tentunya akan berubah menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Oleh sebab itu, penting bagi Parents untuk mengetahui cara mengatur pola makan sesuai dengan usia.
Untuk menunjang kesehatan, diperlukan asupan gizi yang seimbang. Idealnya, makanan terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, serat, dan juga vitamin.
Hidup sehat tidak sebatas mengatur asupan makanan saja, namun Parents harus tetap aktif dan berolahraga secara teratur agar kalori dapat dibakar dan tidak hanya ditimbun dalam tubuh.
Cara Mengatur Pola Makan Sesuai dengan Usia
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur pola makan di tiap jenjang usia. Tentunya, kebutuhan nutrisi Parents yang masih berusia 20-an berbeda dengan yang sudah memasuki usia 40-an.
Perbedaan dari kebutuhan kalori, pola makan, dan aktivitas sehari-hari di masing-masing dekade menjadi faktor yang memengaruhi. Sebagai contoh, di usia 20 hingga 30 umumnya Parents masih memiliki anak kecil dan membutuhkan tenaga ekstra agar tetap sehat dan bugar.
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang tepat sangat diperlukan. Dikutip dari CNN Indonesia, Susan Bowerman, direktur senior Herbalife Nutrition Worldwide Nutrition Education and Training memberikan panduan untuk mengatur asupan makanan sesuai dengan usia.
Usia 20-an
Di usia 20-an, metabolisme tubuh sedang berada di puncaknya. Pada usia ini juga Parents akan merasakan transisi dari mahasiswa menjadi seorang pekerja, serta aktif melakukan banyak hal.
Cassandra Barns, ahli gizi dari London, menyarankan agar Parents yang berusia 20-an memperbanyak konsumsi vitamin B yang penting untuk mengubah kalori menjadi energi.
Pastikan pula kalori yang masuk ke dalam tubuh memiliki nutrisi yang tinggi. Bahan makanan yang baik untuk dikonsumsi pada usia 20-an adalah gandum utuh, sayur-sayuran, buah, ikan, dan telur. Sebaiknya, Parents mengurangi konsumsi makanan olahan karena kandungan nutrisinya cenderung lebih rendah, mengutip dari Tempo.
Perempuan muda pada usia seperti ini juga rentan mengalami kekurangan zat besi, sehingga akan lebih baik jika konsumsi daging merah dan sayuran hijau ditingkatkan pada fase ini.
Menurut Susan, pola makan pada usia 20-an cenderung akan menetap hingga seseorang menua nanti. Maka dari itu, usahakan untuk memulai pola makan yang sehat sejak usia 20-an.
Usia 30-an
Pada rentang usia ini, tubuh sedang aktif-aktifnya dan mungkin jadwal sehari-hari akan terasa sangat padat. Ada kemungkinan juga Parents sedang sibuk mengurusi banyak hal seperti keluarga, anak, dan pekerjaan sehingga menjaga asupan makanan untuk diri sendiri seringkali dilupakan.
Jangan lupa untuk tetap makan besar sebanyak 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari. Hal ini bisa membantu untuk menjaga fisik sekaligus mental Parents.
Agar tidak mudah stres, perbanyak konsumsi protein dan kurangi makanan cepat saji untuk menyeimbangkan kadar gula darah.
Di usia 30-an juga biasanya tanda-tanda penuaan sudah mulai terlihat. Untuk mengatasi hal ini, mengonsumsi buah dan sayur beraneka warna bisa menjadi pilihan. Buah dan sayur mengandung banyak senyawa antioksidan dan antiaging.
Cara Mengatur Pola Makan di Usia 40-an
Biasanya, pada usia 40-an ritme hidup sudah agak melambat dan sudah lebih stabil. Dengan begitu, manfaatkan waktu yang Parents miliki untuk berolahraga dan tetap aktif bergerak.
Metabolisme tubuh umumnya mulai menurun pada usia 40-an sehingga berat badan cenderung akan lebih mudah naik pada rentang usia 40-an. Jaga asupan makanan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi kalori dan lemak berlebihan.
Dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi magnesium yang bisa membantu relaksasi otot dan memperlancar regulasi hormon, karena umumnya perempuan akan menghadapi menopause dan laki-laki mengalami andropause.
Untuk mendapatkan banyak magnesium, konsumsi sayuran hijau, bawang putih, bawang Bombay, brokoli, kembang kol dan juga suplemen tambahan harian.
Usia 50-an
Pada usia ini, kesehatan mata dan jantung harus diperhatikan. Penglihatan Parents bisa saja mulai terganggu dan tidak sejernih dulu. Untuk mengatasinya, konsumsi makanan yang kaya lutein, seperti bayam, kale, paprika kuning, labu, dan kuning telur.
Batasi penggunaan garam dapur dalam masakan dan jangan lupa untuk makan buah agar kebutuhan serat serta antioksidan harian terpenuhi dengan baik.
Perempuan di atas usia 50 membutuhkan 1.200 mg kalsium perharinya dan laki-laki sekitar 1.000 mg untuk menjaga kesehatan tulang. Kebutuhan kalsium perempuan akan meningkat setelah mengalami menopause.
Semoga dengan panduan cara mengatur pola makan sesuai dengan usia di atas bisa bermanfaat untuk Parents yang ingin mulai hidup sehat.
Sumber: CNN Indonesia, The Star Malaysia, Tempo
Baca juga:
Yang Sebaiknya Anda Tahu tentang Makanan Sehat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.