Ingin Menunda Kehamilan Tapi Aktivitas Seks Tetap Lancar? Lakukan 7 Langkah ini!

Selain menggunakan alat kontrasepsi, apa lagi yang bisa dilakukan?

"Saya dan suami sama-sama memutuskan untuk menunda kehamilan dulu. Selain menggunakan kontrasepsi, adakah cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim?"

Di antara Parents ada yang ingin menunda kehamilan lebih dulu setelah menikah? Ya, tidak sedikit pasangan pengantin baru yang berpikir untuk menunda kehamilan lebih dulu.

Alasannya pun sangat beragam, ada yang memang merasa belum siap secara finansial, menunda karena harus menyelesaikan sekolah lebih dulu, atau dikarenakan harus menjalanakan hubungan jarak jauh. Bisa juga lantaran ingin memikmati momen pacaran lebih dulu.

Bukankah ketika sudah memiliki anak, akan banyak perubahan hidup yang dirasakan oleh pasangan suami istri?

Tidak mengherankan jika pada akhirnya banyak yang mencari tahu cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.

Namun, memutuskan  menunda kehamilan dan mecari cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim tentu saja perlu disepakati lebih dahulu oleh kedua belah pihak, baik istri dan suami.

Lantas, Bagaimana Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan? Lakukan Beberapa Hal Berikut Ini

1. Menggunakan Alat Kontrasepsi

Langkah ini merupakan langkah umum yang dilakukan pasangan yang ingin menunda kehamilan ataupun mengatur jarak kehamilan pertama dengan anak ke-2.

Saat ini pilihan alat kontrasepsi sudah sangat banyak, mulai dari kondom, pil KB, IUD atau spiral, implan ataupun KB suntik. Untuk memutuskan menggunakan alat kontrasepsi, tentu saja perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan.

2. Ejakulasi di Luar

Seperti yang kita telah ketahui, kehamilan bisa terjadi pada saat sel sperma pria bertemu dengan sel telur perempuan. Proses inilah yang dinamakan sebagai pembuahan atau konsepsi.

Untuk itulah salah satu cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim adalah dengan mengeluarkan sperma di luar rahim, atau ejakulasi di luar. Hal ini tentu saja sebagai salah satu cara efektif untuk mencegah kehamilan.

3. Hindari Melakukan Hubungan Intim saat Masa Ovulasi

Setiap perempuan sebenarnya memiliki siklus menstruasi berbeda-beda. Ada yang 21 hari ada juga yang 31 hari. Saat pendarahan terhenti, saat itulah seorang perempuan mengalami masa subur atau masa ovulasi.

Masa awal ovulasi disebut juga sebagai masa subur karena pada saat ini tubuh sedang bersiap melepaskan sel telur. Jika Anda berhubungan seks pada masa ini, maka kemungkinan kehamilannya akan tinggi.

4. Minum Pil Kontrasepsi Darurat

Salah satu cara mencegah kehamilan bisa menggunakan alat kontrasepsi darurat. Namun penggunaannya tentu saja perlu di bawah pengawasan dokter terlebih dahulu.

Dikutip dari laman Alodokter, dokter bisa saja meresepkan obat berupa alat kontrasepsi darurat yang berisi Levonorgestrel , yaitu suatu hormon progesteron sintetik dalam dosis yang tinggi. Namun, obat ini hanya dapat bekerja dalam waktu kurang dari 72 jam setelah hubungan seks untuk memastikan keefektifannya.

Obat ini hanya mencegah pembuahan, namun tidak bisa menggagalkan/menggugurkan pembuahan apabila sudah terjadi. Perlu Anda ketahui bahwa obat jenis ini tidak dijual bebas dan memerlukan resep dokter karena memang obat ini memiliki efek samping sehingga tidak boleh dikonsumsi secara bebas bebas.

5. Menggunakan KB Implan

Penggunaan KB implan bisa menjadi alternatif lain untuk mencegah kehamilan. KB jenis ini merupakan alat kontrasepsi fleksibel berukuran batang korek api yang dimasukkin di bawah kulit lengan atas.

Alat kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon progestin. Hormon ini  bisa menyulitkan sperma untuk menuju ke sel telur. Ini bisa efektif sekitar 3-4 tahun.

6. KB Suntik

KB jenis ini bekerja di tubuh dengan menebalkan atau mengentalkan lender serviks untuk menghalangi pergerakan sperma. American Congress of Obstetricians and Gynecologists mengungkapkan mekanisme tersebut agar sel sperma tidak berenang dan membuahi sel telur.

Agar efektif, biasanya KB suntik diinjeksi dalam waktu 7 hari sejak menstruasi pertama dimulai.

7. Memasang IUD

Menggunakan intrauterine device (IUD) atau KB spiral menjadi pilihan lain yang bisa dipertimbangkan. Alat kontrasepsi berbentuk T ini disematkan di dlaam rahim oleh dokter. Jangka waktu efektivitas bagi IUD tembaga ialah 10-12 tahun. Sementara IUD hormonal sekitar 3-5 tahun.

Jangan Percaya dengan Mitos!

Sampai saat ini masih banyak pemberitaan yang menuliskan beberapa mitos terkait dengan cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.

Misalnya terkait dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan seperti pepaya. Faktanya, buah pepaya yang dianggap dapat mencegah kehamilan ini justru kaya dengan vitamin yang baik untuk kesehatan.

Dikutip dari laman Intisari, pepaya tidak dapat membantu mencegah kehamilan. Jika Anda melakukan hubungan seks dan melakukan penetrasi, ditambah lagi aktivitas seks ini dilakukan pada saat masa subur, sebanyak apapun mengonsumsi pepaya tentu saja tidak akan berpengaruh.

Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa makan pepaya mentah dapat membantu meningkatkan tingkat oksitosin dan prostaglandin dalam tubuh wanita selama kehamilan, yang menginduksi kontraksi uterus.

Jika memang Parents berencana untuk menunda kehamilan, idealnya tentu saja lebih baik melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Harapannya, agar hasil bisa maksimal dan menghindari kondisi yang tidak diinginkan.

****

Semoga bermanfaat!

Baca juga :

id.theasianparent.com/kontrasepsi-untuk-wanita/