Di tengah pandemi ini, masyarakat cenderung mencari aktivitas baru yang menyenangkan untuk dilakukan di rumah bersama keluarga. Salah satu kegiatan yang tengah digemari adalah membuat kain berwarna-warni alias Tie Dye. Ada beberapa cara dan metode yang bisa dilakukan untuk membuat Tie Dye.
Membatasi keluar rumah agar tidak terpapar virus bukan berarti tidak bisa bersenang-senang. Mewarnai kain di rumah bersama anak bisa jadi kegiatan seru sekaligus edukasional.
Di Indonesia sendiri, Tie Dye dikenal dengan istilah teknik jumputan yang terkadang dikombinasikan dengan pembuatan batik.
Kira-kira, mengapa Tie Dye kembali digemari di tengah serbuan virus seperti sekarang? Apakah Parents tertarik mengajak si kecil untuk membuat kreasi Tie Dye? Mari simak cara membuat Tie Dye dengan mudah di bawah ini.
Tie Dye Jadi Tren Mode di Kala Pandemi
Berdasarkan tren di platform media sosial Pinterest, pencarian kata kunci ‘tie dye’ meningkat hingga hingga 463 persen dalam beberapa minggu terakhir. Dilansir dari CNN Indonesia, Tie Dye diprediksi akan menjadi tren mode di tahun 2020 ini.
Menurut perwakilan dari Pinterest, Larkin Brown, Tie Dye adalah tren gaya yang dapat diadaptasi sebagai kegiatan DIY (Do It Yourself). Kreativitas dalam membuat sebuah kreasi atau karya dapat mendorong timbulnya perasaan senang dan bahagia.
“Aktivitas yang memicu kegembiraan dan kreativitas seperti Tie Dye terasa sangat penting selama masa pandemi,” ungkap Brown, seperti yang dimuat pada situs berita Today.
Swasti Sarna, insight manager di Pinterest juga mengungkapkan bahwa masyarakat menilai membuat Tie-Dye di rumah bisa menjadi hobi yang menyenangkan.
Pencarian berbagai macam video teknik membuat Tie Dye yang berbeda-beda pun turut meningkat, misalnya bleach tie-dye atau menggunakan cairan pemutih dan crumple tie-dye, yaitu teknik mengerutkan kain untuk membuat Tie Dye.
Tak hanya kueri pencarian di media sosial, perusahaan penjualan Poshmark mencatat adanya peningkatan penjualan barang bernuansa warna-warni atau Tie Dye sebanyak 75 persen di kalangan perempuan dan 100 persen di kalangan pria.
Tren mode Tie Dye sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu. Melihat kembali sejarahnya, Tie Dye lahir di tengah kerusuhan gerakan perlawanan budaya pada tahun 1960 hingga 1970-an.
Kayla Marci, analis pasar di perusahaan analisis data ritel Edited menilai bahwa kondisi pada era 70-an tersebut mirip dengan kondisi pandemic yang penuh ketidakpastian seperti sekarang sehingga menyebabkan kebangkitan tren mode tersebut.
“Fashion yang bersifat nostalgia bisa digunakan sebagai bentuk pelarian karena konsumen menghadapi masalah global termasuk pandemic, resesi, dan kerusuhan sipil,” ungkapnya.
Artikel terkait: 5 Alasan Fashion Thrift Shopping Perlu Dilirik, Hemat dan Bantu Jaga Lingkungan
Cara Membuat Tie Dye
Pada dasarnya, Tie Dye adalah teknik mewarnai kain dengan metode ikat dan juga lipat. Dengan menutup bagian kain tertentu, warna tidak akan masuk dan menghasilkan bentuk-bentuk yang cantik dengan warna tersebut.
Dengan mengkombinasikan berbagai macam warna yang cerah dan meriah, kegiatan membuat Tie Dye bersama si kecil bisa menjadi sangat menarik. Anak pun pasti senang memakai kaus Tie Dye hasil karyanya sendiri.
Meskipun begitu, keamanan dalam membuat Tie Dye harus diperhatikan jika bersama anak. Parents bisa menggunakan pewarna yang aman, misalnya pewarna dari bahan alami agar tidak menimbulkan rasa gatal atau perih di kulit anak yang sensitif.
Sebagai contoh, daun bayam bisa digunakan untuk membuat pewarna hijau dan kunyit untuk warna kuning. Selain ramah lingkungan, Parents juga bisa lebih hemat dengan memanfaatkan apa yang ada di rumah.
Tidak semua kain juga bisa menyerap warna dengan baik. Pilih bahan seperti kain linen, katun, atau rayon. Ingat, jangan lupa juga untuk selalu mengawasi anak ketika membuat kreasi Tie Dye.
Berikut adalah cara mudah untuk membuat Tie Dye di rumah bersama anak. Siapkan alat dan bahan-bahan berikut ini bersama-sama ya, Parents!
Sumber: Walmart
Alat dan Bahan yang Harus Dipersiapkan
- Kain atau kaus polos tanpa gambar dan motif, bisa berwarna putih atau warna lainnya
- Pewarna tekstil sintesis atau alami
- Air
- Karet Gelang
- Sarung Tangan Karet
Cara Membuat Tie Dye
- Masukkan air ke dalam wadah.
- Celupkan kain atau kaus ke dalam air. Kain yang lembap akan dapat menyerap warna dengan baik.
- Peras air hingga setengah mengering hingga tak ada lagi tetesan airnya.
- Beri tanda pada kain atau kaus dengan menggunakan pensil sesuai dengan pola atau motif yang diinginkan.
- Jumput atau lipat kecil-kecil kain mengikuti garis pola yang sudah dibuat.
- Ikat kain dengan menggunakan karet gelang. Bagi menjadi 3 bagian atau lebih.
- Beri pewarna pada masing-masing bagian kain. Bisa menggunakan warna yang berbeda atau satu warna saja, namun apabila menggunakan banyak warna, Parents bisa mencampurnya sehingga terlihat lebih menarik.
- Gunting ikatan karet gelang hingga terlepas seluruhnya.
- Buka kain dan motif atau pola pun akan terlihat. Tie Dye pun selesai!
Selengkapnya bisa dilihat pada video cara membuat Tie Dye berikut ini.
Mudah bukan cara membuat Tie Dye di atas? Parents dan si kecil bisa mengkreasikan berbagai macam bentuk dan warna. Selamat berkreasi!
Baca Juga:
Sayangi bumi dengan membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga, begini caranya
Tutorial Membuat Baju Menyusui dari Kaus Lama
5 Ide kreatif perlengkapan bayi DIY yang murah meriah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.