Mengenakan pakaian ketat disebut-sebut bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin. Kira-kira apa alasannya? Dan bagaimana dengan jenis pakaian lainnya, misalnya, bolehkah ibu hamil pakai celana jeans? Untuk tahu lebih lanjut, simak penjelasan para ahli kesehatan ibu dan anak berikut ini.
Bolehkah Ibu Hamil Pakai Celana Jeans?
Apakah saat hamil Bunda sering memakai celana jeans? Kira-kira aman dan boleh tidak, ya, Bun?
Apakah selama hamil Bunda sering mengenakan celana jeans, lalu bertanya kira-kira boleh dan aman tidak, ya, mengenakan celana jeans selama hamil untuk kesehatan diri sendiri maupun janin dalam kandungan?
Perlu Bunda ketahui, sebenarnya tidak ada penelitian yang menetapkan bahwa mengenakan jeans selama kehamilan berbahaya bagi ibu atau bayi. Namun, ada batasan tertentu yang harus diikuti setiap ibu hamil dalam memilih pakaian hamil yang tepat.
Perempuan tidak menyadari fakta bahwa rahim berfungsi untuk menahan banyak tekanan, mencegah janin terluka, dan menampung banyak cairan ketuban yang melindungi janin dari kekuatan eksternal. Mengenakan jeans di awal kehamilan mungkin masih terasa nyaman, tetapi memasuki trimester kedua dan ketiga, tidak lagi.
Para ahli mengatakan, hingga usia kehamilan 12 minggu rahim tidak tumbuh keluar dari panggul. Dengan kata lain, perut ibu hamil belum menunjukkan benjolan. Di waktu-waktu ini Bumil masih dinyatakan aman mengenakan pakaian yang dikenakan biasanya.
Kemudian di usia kehamilan 14–16 minggu, benjolan di perutnya sudah mulai terlihat. Di usia kehamilan ini disarankan agar mereka mengenakan pakaian seperti celana atau rok yang lebih elastis.
Lalu di usia kehamilan 18–22 minggu, ketika perutnya sudah lebih besar, disarankan untuk mereka mengenakan pakaian yang jauh lebih longgar dan nyaman, terutama di bagian lingkar pinggang.
Artikel terkait: 8 Korset Ibu Hamil Terbaik, Aktivitas Saat Hamil Tetap Lancar
Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Mengenakan Jeans
Kemungkinan risiko yang bisa terjadi saat ibu hamil pakai celana jeans.
Sebuah studi di tahun 2015 mencatat, tubuh perempuan mengalami banyak perubahan karena efek hormonal selama kehamilan. Perubahan tersebut terjadi secara alamiah guna menopang rahim.
“Aktivitas hormonal mengendurkan ligamen, dan meningkatkan kapasitas dada dan rongga perut,” melansir laman Punch Healthwise.
Berikut ini beberapa risiko yang mungkin ditimbulkan dari pertanyaan bolehkah ibu hamil pakai celana jeans dan pakaian ketat lainnya.
Artikel Terkait: 8 Rekomendasi Bra Ibu Hamil Terbaik, Awet dan Nyaman
1. Berisiko Meningkatkan Tekanan
Seorang bidan yang berbasis di Lagos, Ijeoma Igim, dalam wawancaranya dengan PUNCH HealthWise, mengatakan, ibu hamil yang mengenakan pakaian ketat berada di bawah tekanan yang tidak semestinya.
Kata Ijeoma, hal ini sering dilakukan oleh bumil berusia 20-an. Dan menurut catatannya, beberapa keluhan yang dialami bumil berkaitan rasa sakit di perut sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh pemakaian celana jeans ketat itu.
“Ibu hamil yang memakai pakaian ketat akan merasa tidak bisa bebas. Ini bisa diketahui dari cara mereka duduk saat datang untuk perawatan antenatal, Anda akan tahu bahwa mereka merasa tidak bebas,” kata Ijeoma lagi.
2. Membatasi Pergerakan Bayi
“Banyak ibu hamil selama pemeriksaan antenatal datang dengan mengenakan jeans dan pakaian ketat. Dalam beberapa kasus, celana jeans yang sangat ketat di pinggang dapat memengaruhi pergerakan bebas bayi dalam kandungan. (Padahal) bayi di dalam kandungan perlu menjalankan kebebasan dan tidak dibatasi,” terang Ijeoma.
3. Dapat Memicu Kontraksi Bayi
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan oleh National Institutes of Health yang bisa diakses secara online pada laman BMJ, menyatakan, tidak mengenakan pakaian ketat (laman ini menggunakan istilah “pakaian yang tidak menyempitkan batang tubuh) terbukti secara nyata dapat meningkatkan fundus rahim, melembutkan rahim dan perut, dan mengurangi ketegangan dinding perut pada ibu yang dirawat di rumah sakit karena risiko keguguran atau kelahiran prematur.
“Namun, tidak ada penelitian prospektif yang secara meyakinkan memverifikasi kemanjuran menghindari pakaian ketat (di sekitar batang tubuh) pada ibu hamil,” kata si penulis penelitian tersebut.
Ada juga ahli yang mengatakan, selain mengalami tekanan yang tidak perlu dan membatasi pergerakan bayi, jeans ketat dapat menyebabkan stres, kontraksi dini, dan mual muntah.
Artikel Terkait: 8 Rekomendasi Celana Dalam Ibu Hamil, Nyaman!
4. Menghambat Sirkulasi Darah
Bunda perlu waspada saat mengenakan celana jeans saat hamil.
Konsultan Senior Obstetri dan Ginekolog di Apollo Cradle, India, Dr. Meenakshi Ahuja, mengatakan, meski sejauh ini tidak ada penelitian yang menetapkan bahwa mengenakan jeans selama kehamilan berbahaya bagi ibu atau bayi, tetapi tetap harus bijaksana bagi para bumil untuk menghindari mengenakan sesuatu yang terlalu ketat. Intinya, itu dapat menghambat sirkulasi darah di tubuh ibu.
“Peredaran darah sangat penting bagi ibu dan janin. Terutama pada trimester kedua dan ketiga, baby bump menjadi sangat menonjol. Saat itu ada beberapa ibu yang suka memakai jeans ketat untuk menyembunyikan baby bump-nya, yang sebenarnya tidak disarankan,” kata dr. Meenakshi.
5. Meningkatkan Pembengkakan dan Varises
Tidak hanya pakaian yang dikenakan di sekitar batang tubuh, penggunaan kaus kaki ketat atau stoking selama kehamilan katanya juga dapat mengurangi sirkulasi darah dari kaki dan tungkai bawah. Hal itu dapat meningkatkan pembengkakan, retensi cairan, dan memperparah varises.
Artikel terkait: Mengenal Spider Veins pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Perawatan Varises
6. Infeksi Jamur
Pakaian ketat memiliki beberapa risiko dan sejumlah masalah. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, pakaian ketat mengurangi sirkulasi dan menyebabkan infeksi jamur.
Hal ini diperkuat oleh American Pregnancy Association (APA) yang mengatakan pakaian ketat bisa membuat vagina tidak ‘bernapas’ dan meningkatkan infeksi jamur di daerah tersebut.
“Ibu hamil mengalami peningkatan sekresi vagina selama kehamilan. Kombinasikan pakaian dalam yang ketat dapat menciptakan lingkungan yang sempurna yang memungkinkan ragi secara alami tumbuh di vagina kemudian berproduksi secara berlebihan dan menyebabkan infeksi,” kata APA.
7. Meralgia Paresthetica
Ada bukti ilmiah yang menyatakan, pemakaian jeans atau celana ketat saat hamil berisiko mengalami kondisi yang disebut meralgia paresthetica. Meralgia paresthetica adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kesemutan, mati rasa dan nyeri terbakar di bagian luar paha. Kondisi ini disebabkan oleh kompresi saraf kutaneus femoralis lateral, yang memasok sensasi ke kaki bagian atas.
8. Sembelit
“Sembelit adalah salah satu masalah kecil yang paling umum dialami oleh ibu hamil dan pakaian ketat dapat memperburuk kondisi ini,” melansir dari The Healthsite.
Oleh karena mengenakan jeans ketat lebih banyak memberikan dampak buruk bagi ibu hamil, Ijeoma kemudian menasihati agar ketika ibu mengetahui dirinya sedang hamil, segera menyimpan pakaian ketat mereka hingga persalinan tiba dan tubuhnya siap untuk memakainya lagi.
Artikel terkait: 10 Model baju renang ibu hamil yang cantik beserta harganya, Bunda mau coba yang mana?
Celana yang Disarankan untuk Ibu Hamil
Rekomendasi pemakaian celana untuk ibu hamil (Sumber foto: All Express)
Melansir laman The Healthsite, direkomendasikan pemakaian celana untuk ibu hamil yang aman seperti ini:
- Gunakan jeans hamil. Tidak seperti jeans pada umumnya, jeans hamil memang diperuntukkan ibu hamil. Bagian pinggang jeans ini dibuat dari bahan kaos yang fleksibel dan merenggang mengikuti lingkar perut sehingga mengurangi tekanan pada perut. Jadi, bila Bunda ingin tetap bergaya di masa kehamilan, Bunda bisa mengenakan jeans hamil ini.
- Hindari menggunakan jeans ketat. Selama trimester kedua dan ketiga, baby bump Bunda akan lebih menonjol. Alih-alih menyembunyikan baby bump Bunda dengan mengenakan pakaian ketat, ada baiknya menutupinya dengan pakaian lain yang lebih aman dan nyaman.
- Katakan tidak pada pakaian ketat lainnya. Tidak hanya jeans, tetapi juga hindarilah mengenakan pakaian ketat lainnya yang berpotensi menghambat sirkulasi darah di tubuh Anda.
- Ikuti kebersihan dasar. Kemungkinan besar menderita infeksi jamur selama kehamilan bisa saja terjadi. Jadi, ikuti standar kebersihan dan sanitasi dasar selama kehamilan. Seperti diketahui, jeans terlalu ketat, dapat menyebabkan peningkatan sekresi vagina yang menempatkan Bunda pada risiko infeksi jamur, yang berbahaya bagi ibu dan janin.
Demikianlah penjelasan mengenai bolehkah ibu hamil pakai celana jeans, Bunda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.
Baca juga:
5 Piyama Ibu Hamil Terbaik di 2024, Bahannya Nyaman dan Elegan
10 Tips Fashion untuk Ibu Hamil agar Tampil Modis dan Tetap Nyaman
6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.