Mungkin Parents bertanya-tanya, bolehkah bayi keramas setiap hari? Apa yang terjadi jika bayi keramas setiap hari, apakah akan berpengaruh pada pertumbuhan rambutnya? Seberapa sering kita harus mencuci rambut bayi?
Bagi orang dewasa, keramas setiap hari telah menjadi hal yang lumrah karena rambut dan kulit kepala terpapar berbagai macam kotoran, debu, dan polusi sepanjang hari. Namun, tahukah Parents bahwa keramas sebaiknya tidak dilakukan setiap hari?
Menurut WebMD, jika Parents memiliki rambut keriting atau kering, keramas setiap hari atau secara teratur, faktanya tidak memberikan manfaat apa pun pada rambut atau kulit kepala.
Lalu, bagaimana dengan bayi? Pada dasarnya, bayi memiliki kulit yang lebih halus, sensitif, dan cenderung lebih mudah kering dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, frekuensi mandi dan keramas bayi sebaiknya tidak disamakan dengan orang dewasa.
Jadi seberapa sering kita harus mencuci rambut bayi? Apakah bayi boleh keramas setiap hari, dan apa saja dampaknya?
Artikel Terkait: Ampuh, 4 cara ini bisa membuat rambut bayi tumbuh lebat
Bolehkah Bayi Keramas Setiap Hari?
Sumber: Freepik
Jawabannya, tidak. Rambut bayi tidak perlu dicuci atau keramas setiap hari. Mengapa demikian?
Berbeda dengan rambut orang dewasa, rambut bayi menghasilkan sangat sedikit minyak sehingga tidak perlu dibersihkan setiap hari. Malah, minyak alami tersebut membantu untuk melindungi kulit kepala dan batang rambut.
Oleh karena itu, sebaiknya bayi keramas sekitar sekali atau dua kali seminggu saja dan hal ini tidak menjadi masalah.
Lalu, bagaimana jika bayi mengalami cradle cap atau kerak pada kulit kepala?
Cradle cap adalah area merah di kulit kepala yang ditutupi dengan bercak berminyak, kuning, dan terlihat bersisik atau mengerak. Pada mereka yang memiliki warna kulit gelap, cradle cap bisa terlihat lebih terang atau lebih gelap dari kulit kepala disekitarnya.
Apabila terjadi seperti ini, Parents bisa mencuci rambut bayi lebih sering untuk merontokkan cradle cap menggunakan sampo bayi yang lembut. Namun, jaga agar frekuensi keramas juga tidak terlalu sering untuk menjaga rambut dan kulit kepalanya tidak menjadi semakin kering.
Aturan Keramas pada Bayi Sesuai Karakter Rambutnya
Sumber: Freepik
Cara dan frekuensi keramas rambut bayi juga bisa disesuaikan dengan jenis atau tipe rambut bayi, yaitu sebagai berikut:
1. Rambut Tipis
Rambut yang tipis dan jarang bukan berarti tidak perlu keramas. Untuk bayi yang memiliki rambut tipis atau malah botak, keramas setiap seminggu sekali juga sebenarnya sudah cukup. Tidak perlu khawatir karena sebagian besar bayi akan mulai menumbuhkan rambut yang lebih lebat saat mereka sudah lebih besar nanti.
Kulit kepala bayi membutuhkan perhatian dan harus dijaga kebersihannya. Namun, ingat untuk tidak terlalu sering mencuci rambut bayi karena minyak alami yang disekresikan di kulit kepala diperlukan untuk melindungi kesehatan kepala bayi.
Artikel Terkait: Jangan Sepelekan! 3 Masalah Ini Bisa Sebabkan Rambut Bayi Tipis dan Jarang
2. Rambut Tebal
Apabila bayi Anda memiliki rambut yang tebal, penggunaan sampo tidak diperlukan untuk setiap kali keramas. Terkadang mencuci rambut bayi menggunakan air saja sudah cukup, atau bisa ditambah dengan penggunaan kondisioner untuk menjaga kelembapan rambut bayi.
3. Rambut Keriting
Bayi yang memiliki rambut keriting kerap mengalami masalah rambut kusut. Untuk mencegahnya, gunakan kondisioner saat keramas atau kondisioner yang disemprotkan. Saat menggunakan kondisioner yang disemprotkan, pastikan aplikasi mencapai ujung rambut dan terutama di area di mana sering terjadi kekusutan.
Fakta Mengenai Aturan Keramas pada Bayi
Sumber: Freepik
1. Keramas Terlalu Sering Dapat Menyebabkan Kulit Kepala dan Rambut Menjadi Kering
Sampo memang dirancang untuk membersihkan kulit kepala dan menghilangkan minyak berlebih. Namun, jika terlalu sering digunakan, sampo bisa merusak rambut.
Sampo dapat menghilangkan minyak alami yang dihasilkan kulit kepala dan dapat membuat rambut serta kulit kepala terlalu kering. Begitu pula dengan kulit kepala bayi yang lebih kering dan lebih sedikit menghasilkan minyak daripada orang dewasa.
Apabila bayi menderita eksim yang membuat kulit kepalanya kering, jangan gunakan sampo untuk keramas, melainkan gunakan emolien atau minyak untuk keramas. Berkonsultasilah kepada dokter jika mengalami hal ini.
2. Cradle Cap
Jika Parents terlalu jarang mengeramasi bayi, kulit dan minyak dapat menumpuk di kulit kepala, yang dapat menyebabkan cradle cap.
Cucilah rambut bayi secara teratur dengan sampo bayi ringan tanpa pewangi dan lepaskan cradle cap perlahan dengan menggunakan sikat lembut.
Gosok perlahan kepala bayi menggunakan baby oil atau minyak sayur untuk membantu melunakkan keraknya. Parents juga bisa mengaplikasikan baby oil, minyak sayur atau petroleum jelly semalaman pada kepala bayi yang mengalami cradle cap dan cuci dengan sampo bayi di pagi hari.
3. Hanya Gunakan Produk Sampo Khusus Bayi
Hal yang paling penting untuk diingat adalah selalu gunakan sampo yang dirancang untuk bayi dan anak-anak pada si kecil untuk keramas. Perbedaan utama antara sampo bayi dan sampo biasa untuk orang dewasa adalah bahan pengencer, pH, dan surfaktan.
Kebanyakan sampo orang dewasa dewasa mengandung bahan-bahan yang tidak cocok untuk anak-anak, seperti SLS, paraben, dan pewarna buatan.
Sampo lembut atau sabun mandi all-in-one sudah cukup untuk membersihkan kulit kepala bayi karena mereka cenderung tidak memiliki banyak rambut.
Artikel terkait: 8 Shampo Bayi Terbaik Pilihan di 2022, Wangi dan Aman untuk Malaikat Kecil Parents
4. Keramas di Akhir Proses Mandi
Bayi kehilangan panas melalui kepala mereka dengan cepat, jadi ada baiknya untuk meminimalkan jumlah waktu yang mereka habiskan dengan kulit kepala basah. Oleh karena itu, sebaiknya Parents mengeramasi bayi setelah membersihkan tubuhnya dengan sabun alih-alih sebaliknya.
Tips Mencuci Rambut Bayi
Sumber: Freepik
1. Pastikan Kamar Mandi Bersih dan Nyaman
Suhu air yang digunakan untuk mandi dan keramas harus hangat. Hindari menggunakan air dingin untuk memandikan bayi, terlebih bayi yang baru lahir.
Letakkan semua yang Parents butuhkan untuk memandikan dan mencuci rambut bayi di tempat yang mudah dijangkau, karena Parents tidak boleh meninggalkan bayi sendirian tanpa pengawasan.
2. Cara Mencuci Rambut Bayi yang Benar
Basahi rambutnya, lalu ambil sampo di telapak tangan Anda. Gosok-gosok di antara telapak tangan Anda, dan oleskan di kepalanya. Pastikan sampo membersihkan kulit kepala bukan hanya batang rambutnya.
Gunakan lengan Parents untuk sedikit menyandarkan bayi ke belakang sehingga air akan menetes dari belakang dan tidak mengenai wajahnya.
Jika anak mulai tidak nyaman dan mendorong-dorong tangan Parents saat sedang dikeramasi, berikan dia mainan mandi favoritnya atau alihkan perhatiannya dengan menyanyikan sebuah lagu. Jadikan waktu mandi aktivitas yang menyenangkan.
Artikel Terkait: 6 Cara Merawat Rambut Bayi agar Sehat, Kuat, dan Lebat
3. Keramas Bayi dengan Lembut
Bersikaplah lembut saat mencuci rambut bayi karena kepala dan kulit kepala bayi masih lunak, lembut, dan sensitif.
Menggunakan spons atau waslap bisa membantu.
Basahi rambutnya terlebih dahulu, lalu sapukan waslap dengan lembut di kepalanya sambil menyanyi atau mengajaknya mengobrol. Ini akan membersihkan rambut dan kulit kepalanya serta akan membuat si kecil tersenyum juga.
Pada bayi baru lahir akan ada semacam area lunak di bagian atas kepalanya yang disebut fontanel. Berhati-hatilah agar tidak menekannya terlalu keras.
4. Jangan Biarkan Bayi Kedinginan
Tidak baik membiarkan bayi basah terlalu lama. Setelah mandi dengan sabun dan keramas dengan sampo, segera bilas badan bayi lalu keringkan menggunakan handuk. Ini akan mencegahnya terkena flu.
***
Rambut bayi dan kulit kepalanya sangat lembut sehingga kita perlu ekstra hati-hati dalam merawatnya. Rawatlah rambut dan kepala bayi dengan baik meskipun ia tampak botak atau tak memiliki rambut.
Ingatlah bahwa ada bayi yang dilahirkan dengan kepala penuh rambut dan ada pula yang rambutnya jarang. Setiap bayi berbeda, begitu pula dengan kecepatan pertumbuhan rambutnya.
Bayi lebih sering berada di dalam ruangan daripada luar ruangan sehingga rambutnya tidak sekotor orang dewasa. Oleh karena itu, sekali atau dua kali keramas dalam seminggu sudah cukup. Jika ia sudah memasuki usia balita, maka frekuensi keramas bisa ditingkatkan menjadi 3 kali seminggu karena ia sudah mulai aktif.
Itulah jawaban dari pertanyaan bolehkah bayi keramas setiap hari. Semoga dapat menjawab pertanyaan Parents dan menghilangkan kekhawatiran. Mudah-mudahan dapat bermanfaat, ya!
Baca Juga:
Rambut Rontok pada Bayi, Penyebab dan Cara Mengatasi
4 Fakta Mengenai Mencukur Rambut Bayi yang Wajib Parents Perhatikan
Bunda, ini 5 cara mudah agar rambut bayi cepat tumbuh
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.