Bendungan ASI adalah kondisi yang terjadi saat jaringan payudara penuh dengan ASI, aliran darah, dan cairan lainnya. Masalah ini merupakan gangguan yang umum terjadi pada ibu menyusui.
Ini sering kali terjadi di hari-hari awal setelah melahirkan saat kebutuhan menyusu bayi masih sedikit dan bayi belum terampil menyusu. Inilah yang kerap membuat para ibu baru merasa bingung dan kewalahan.
Artikel Terkait: Bagaimanakah Rasa, Warna dan Bau ASI yang Normal? Ini Penjelasannya!
Penyebab Bendungan ASI
Sumber: Pexels
Bendungan ASI adalah akibat dari peningkatan aliran darah di payudara Anda pada hari-hari pertama setelah melahirkan.
Peningkatan aliran darah membantu payudara untuk menghasilkan ASI, tetapi juga dapat menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.
Berlebihannya pasokan ASI ini memang kerap terjadi di minggu awal setelah persalinan, tetapi bisa juga terjadi kapan pun selama masih menyusui. Beberapa penyebab yang dapat mencetuskan terjadinya bendungan ASI adalah sebagai berikut:
- Melewatkan jam menyusui
- Kebutuhan ASI bayi masih sedikit
- Memberikan bayi tambahan susu formula
- Tidak mengosongkan payudara secara berkala
- Pompa ASI tidak bekerja dengan efektif
- Pelekatan menyusu bayi belum sempurna
- Menyapih terlalu cepat
Bunda bisa menghindari penyebab-penyebab tersebut untuk mencegah masalah pembengkakan payudara ini. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, bukan?
Artikel terkait: Payudara Sakit Saat Menyusui, Ini 6 Penyebab dan Solusinya!
Gejala Bendungan ASI
Sumber: Pexels
Beberapa gejala masalah menyusui ini adalah payudara terasa keras, hangat ketika disentuh, menjadi lebih berat, dan bengkak. Selain itu, puting juga terlihat menjadi lebih datar. Setiap orang bisa saja mengalami gejala yang berbeda-beda.
Pembengkakan payudara mungkin terdapat pada satu payudara atau dapat terjadi pada keduanya. Pembengkakan juga bisa meluas ke ketiak.
Pembuluh darah yang mengalir di bawah kulit payudara mungkin juga menjadi lebih terlihat. Ini adalah akibat dari peningkatan aliran darah dan kekencangan kulit di atas pembuluh payudara tersebut.
Artikel terkait: Kenali Tanda dan Penyebab Cluster Feeding, Kondisi Bayi Sering Menyusu
Apakah Bendungan ASI Sama dengan Mastitis?
Sumber: Pexels
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa bendungan ASI adalah kondisi saat payudara penuh dengan ASI yang tidak segera dikeluarkan. Masalah ini juga tidak disebabkan oleh infeksi. Sementara mastitis adalah infeksi pada payudara. Mastitis bisa terjadi hanya pada salah satu payudara atau kedua payudara.
Beberapa gejala mastitis di antaranya adalah payudara terasa panas dan merah, payudara gatal, suhu tubuh meningkat, terasa ada benjolan pada payudara dan nyeri saat ditekan.
Lantaran bersifat infeksi, maka mastitis harus segera mendapatkan pertolongan dokter. Bila dibiarkan, mastitis bisa menimbulkan permasalahan yang lebih serius.
Mastitis bisa terjadi kapan saja selama masih menyusui. Mastitis disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat dan infeksi bakteri. Saluran susu yang tersumbat bisa disebabkan oleh isapan bayi yang belum sempurna dan pelekatan menyusui yang tidak tepat.
Artikel terkait: Mastitis atau Peradangan di Payudara, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya!
Sumbatan ASI tersebut kemudian menimbulkan tumpukan ASI pada payudara. Semakin banyak tumpukan ASI maka akan semakin besar risiko peradangan pada payudara yang kemudian menjadi penyebab mastitis.
Penyebab mastitis berikutnya adalah infeksi bakteri. Infeksi terjadi saat kulit pada puting atau areola terkelupas sehingga menyebabkan bakteri masuk ke dalam payudara.
Puting yang terkelupas dan lecet biasanya disebabkan oleh pelekatan menyusui yang tidak tepat atau penggunaan pompa ASI yang salah. Bunda bisa mendeteksi permasalahan tersebut agar terhindar dari mastitis.
Itulah yang membedakan kedua permasalahan menyusui tersebut. Bunda sebaiknya memperhatikan gejalanya untuk mengetahui dengan pasti permasalahan menyusui mana yang sedang Bunda alami sehingga dapat mengatasinya dengan tepat.
Artikel Terkait: Mastitis: Penyebab, Tanda, Cara Mengobati dan Mencegah
Cara Mengatasi Payudara Bengkak
Sumber: Pexels
Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi payudara bengkak. Di antaranya adalah:
- Menggunakan kompres hangat sebelum menyusui.
- Mandi air hangat untuk mendorong keluarnya ASI.
- Menyusui dengan lebih teratur setiap satu hingga tiga jam, atau setiap bayi meminta.
- Memijat payudara atau pijat laktasi.
- Menggunakan kompres dingin setelah menyusui untuk menghilangkan rasa nyeri.
- Menyusui payudara secara bergantian pada setiap payudara.
- Mengevaluasi pelekatan menyusui bayi, konsultasi kepada dokter laktasi bila pelekatan menyusui dirasa belum tepat.
- Menggunakan pompa ASI dengan benar.
- Kosongkan sisa ASI setiap kali selesai menyusui.
- Minum obat nyeri yang disetujui dokter.
Masalah payudara bengkak ini perlu segera diatasi. Sebab, bila dibiarkan payudara akan semakin terasa nyeri dan ASI bisa saja berhenti berproduksi.
Bila tidak bisa mengatasinya sendiri di rumah, jangan ragu untuk berkonsultasi ke bidan atau konselor laktasi. Tetap semangat menyusui, ya, Bunda.
***
Baca Juga:
Payudara bengkak saat menyusui, Chua Kotak harus dipijat Tantri dan Mytha
Mastitis pada ibu menyusui bisa sebabkan komplikasi, ketahui gejalanya di sini
5 Penyebab mastitis yang wajib diwaspadai ibu menyusui, catat Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.