Bayi tidur tidak nyenyak atau sering terbangun, terutama di malam hari? Tenang, Parents tidak sendiri. Hal tersebut merupakan hal yang normal dan akan terjadi pada hampir semua bayi.
Bayi lahir ke dunia setelah sebelumnya selama 9 bulan berada di dalam rahim ibu yang hangat, nyaman, dan tenang. Tentunya perlu waktu untuk ia membiasakan diri dengan kehidupan di dunia dan mempelajari bagaimana kehidupan berjalan.
Penyebab bayi sering terbangun sebenarnya macam-macam, dan ada hal-hal tertentu yang bisa Parents lakukan untuk mengatasinya. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Artikel Terkait: Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur Si Kecil?
Penyebab Bayi Tidur Tidak Nyenyak
Sumber: Freepik
1. Lapar
Bayi baru lahir masih menyesuaikan diri dengan pola tidur yang teratur. Bayi yang sangat muda sering tidur dalam waktu singkat tetapi sering, karena lambung mereka masih kecil dan mereka bolak-balik membutuhkan makanan. Ini adalah hal yang normal dan akan segera mulai berubah seiring dengan bertambahnya usia bayi.
Bayi baru lahir umumnya tidur sekitar 14 hingga 17 jam dalam periode 24 jam, dan sering terbangun untuk menyusui baik siang maupun malam.
Bayi berusia 1 dan 2 bulan harus mendapatkan jumlah tidur yang sama. Yakni 14 hingga 17 jam sehari yang dibagi menjadi delapan hingga sembilan jam tidur malam dan tujuh hingga sembilan jam tidur siang selama beberapa kali tidur siang. Sementara bayi berusia 3 bulan membutuhkan 14 hingga 16 jam tidur dalam periode 24 jam.
Si kecil mungkin terlihat tidak tidur dengan nyenyak karena sering terbangun. Namun, selama ia mendapatkan cukup tidur sesuai dengan total jam sehari yang ia butuhkan maka Bunda tidak perlu khawatir
2. Bayi Belum Bisa Membedakan Malam atau Siang
Bayi mungkin tidur sepanjang hari, tetapi kemudian terjaga sepanjang malam. Tentunya ini melelahkan dan membuat frustrasi, tetapi hal ini hanya berlangsung sementara saja.
Parents dapat membantu bayi untuk mengenali dan belajar bahwa siang hari adalah waktunya untuk bermain dan malam hari untuk istirahat.
Buat bayi tetap terjaga sedikit lebih lama selama setiap periode bangun di siang hari untuk membantu meningkatkan kebutuhan tidur nantinya di malam hari. Ketika ia bangun, ajaklah ia bermain atau berjalan-jalan agar tetap terjaga hingga ia menunjukkan tanda-tanda lelah atau mengantuk lagi.
Parents juga harus membawa bayi keluar ruangan di bawah sinar matahari karena cahaya alami dapat membantu mengatur ulang jam internal tubuh bayi.
Pada malam hari, jaga agar lampu tetap redup atau mati dan hindari gangguan seperti mainan atau suara keras saat menjelang tidur agar bayi bisa rileks dan lebih mudah tertidur.
3. Terlalu Banyak Stimulasi
Bayi adalah makhluk hidup yang sensitif. Terlalu banyak stimulasi dapat membuat bayi kehilangan minat untuk tidur. Hal ini harus dihindari karena agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bayi harus mendapatkan cukup istirahat
Hari yang sibuk penuh dengan kebisingan dan aktivitas membuat bayi akan sulit untuk beralih ke ‘mode istirahat’.
Belajarlah untuk mengenali tanda-tanda bayi capek, lelah, atau mengantuk misalnya menggosok mata, menguap, rewel, dan lain sebagainya.
Sebisa mungkin jangan mengikutsertakan bayi mengikuti jadwal orang tuanya yang padat, misalnya pagi hari berkunjung ke rumah saudara, siang hari berjalan ke mal, malam hari makan di restoran. Berikan bayi waktu untuk istirahat dengan tenang karena mereka sangat membutuhkannya.
Sumber: Freepik
Artikel Terkait: 5 Langkah Memperkenalkan Rutinitas Tidur pada Bayi
4. Bayi Ingin Dekat dengan Orang Tua
Terkadang bayi sulit tidur nyenyak karena ia ingin berada di dekat ibu atau ayahnya. Beberapa orang tua menemukan bahwa tidur di kamar yang sama membantu bayi merasa dekat sambil tetap memungkinkan orang tua untuk beristirahat.
Jika bayi sering terbangun di malam hari dan mencari Parents, jangan langsung menggendongnya. Datanglah sebelum tangisan keras pecah dan tepuk-tepuk bayi dengan lembut hingga ia kembali tidur.
5. Bayi Sakit
Tumbuh gigi, pilek, alergi, gas, atau sembelit akan menyebabkan bayi sering terbangun di malam hari karena merasa tidak nyaman dan gelisah
Jika Parents menduga gas atau sembelit adalah masalahnya, ada beberapa solusi alami yang dapat membantu seperti memijat bayi untuk menghilangkan gas tersebut.
Apabila bayi sedang tumbuh gigi, beri dia mainan untuk digigt atau jika bayi terlihat sangat kesakitan, tawarkan asetaminofen atau ibuprofen bayi sebelum tidur.
Periksa dengan dokter anak jika Parents mencurigai rasa sakit atau alergi menjadi penyebab bayi tidur tidak nyenyak.
6. Regresi Tidur
Regresi tidur adalah kondisi yang biasanya terjadi sekitar dua hingga empat minggu, ketika bayi yang biasanya tidur nyenyak tiba-tiba mengalami kesulitan untuk tidur atau bangun dengan rewel di tengah malam.
Sejumlah faktor dapat menyebabkan bayi tidak nyaman atau membuatnya cemas atau gelisah, yang kemudian menyebabkan regresi tidur. Di antaranya adalah percepatan pertumbuhan (growth spurt), tumbuh gigi, memiliki kemampuan baru, rutinitas yang terganggu, atau sedang bepergian ke tempat baru.
Regresi tidur bisa terjadi kapan saja. Yang dapat Parents lakukan adalah tetap berpegang pada rutinitas harian dan sebelum tidur, serta pastikan anak merasa aman dan nyaman.
Cara Membuat Bayi Tidur Nyenyak
Sumber: Freepik
1. Pahami Kebutuhan Tidur Bayi
Selama 2 bulan pertama, kebutuhan bayi untuk makan mengesampingkan kebutuhan mereka untuk tidur. Mereka mungkin akan meminta susu hampir setiap 2 jam jika Bunda menyusui langsung, dan mungkin sedikit lebih jarang jika diberi susu formula.
Parents perlu memahami berapa jam tidur yang dibutuhkan bayi sesuai dengan usianya. Misalnya, bayi yang baru lahir dapat tidur dari 10 hingga 18 jam sehari, terkadang selama 3 hingga 4 jam setiap kali.
Meskipun polanya mungkin tidak menentu pada awalnya, jadwal tidur yang lebih konsisten akan muncul saat bayi semakin besar dan jarak antara waktu menyusui pun menjadi lebih lama. Selama bayi mendapatkan tidur yang mereka butuhkan dan terlihat sehat dan aktif, tidak ada alasan untuk khawatir.
2. Tetapkan Rutinitas Waktu Tidur
Mengutip dari WebMD, sebuah penelitian terhadap 405 ibu dengan bayi berusia antara 7 bulan dan 36 bulan menunjukkan bahwa bayi yang mengikuti rutinitas tidur malam akan lebih mudah tidur, tidur lebih nyenyak, dan lebih jarang menangis di tengah malam.
Untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak di malam hari, tetapkan rutinitas sebelum waktu tidur. Beberapa orang tua memulai rutinitas tidur bayi mereka sejak usia 6 hingga 8 minggu.
Cobalah aktivitas yang menenangkan dan santai seperti mandi air hangat, mengganti piyama dan popok baru, menyanyikan lagu pengantar tidur, memijat bayi, atau memeluk bayi.
Perlahan, bayi akan mengasosiasikan aktivitas-aktivitas ini dengan waktu tidur. Tubuh mereka pun dapat beralih ke ‘mode santai’ dan lebih mudah mengantuk dengan cara ini.
Sumber: Freepik
Artikel Terkait: Bayi Tidur dengan Mata Terbuka, Bahayakah?
3. Hindari Gangguan dan Stimulasi di Malam Hari
Cahaya dan suara dapat menjadi pengalih perhatian ketika bayi mencoba untuk tidur (atau kembali tidur jika terbangun). Kuncinya, jadikan kondisi malam hari di kamar tidur bayi konsisten. Jika bayi bangun di tengah malam, kondisi dan cahaya di kamar harus sama seperti saat mereka tertidur.
Apabila Parents perlu memberi susu atau mengganti popok/pakaian bayi di malam hari, jaga agar lampu tetap redup dan usahakan jangan terlalu banyak bicara pada bayi atau melakukan kontak mata. Terlalu banyak stimulasi dapat membuat bayi sulit untuk tertidur kembali.
4. Ajari Bayi untuk Menenangkan Diri Sendiri
Mulai saat bayi berusia 6 sampai 12 minggu, gendong atau tepuk-tepuk lembut sampai mereka mengantuk. Ketika mereka hampir tertidur, letakkan bayi di kasur dan biarkan mereka tertidur dengan sendirinya.
Jangan menunggu sampai mereka benar-benar tertidur dalam gendongan karena ini akan terbawa hingga bayi besar dan sulit untuk tidur jika tidak digendong hingga tidur.
Rutinitas ini akan mengajarkan bayi untuk menenangkan dirinya sendiri untuk tidur, dan Parents tidak perlu mengayun atau memeluknya untuk tidur setiap kali mereka bangun di malam hari.
Bayi mungkin akan rewel atau menangis sebelum menemukan posisi yang nyaman dan tertidur. Jika tangisannya tidak berhenti, periksa bayi, tenangkan dengan menepuk atau mengelus-elusnya dan tinggalkan ruangan. Memastikan orang tuanya ada di dekatnya adalah yang dibutuhkan oleh bayi untuk tertidur kembali
***
Setelah mengetahui penyebab dan cara untuk mengatasi bayi tidak tidur nyenyak di atas, semoga bisa menjawab semua kekhawatiran Parents. Memang tidak mudah melewatkan hari-hari dengan kelelahan dan kurang tidur karena bayi terus-menerus terbangun, tetapi yakinlah ini hanya sementara saja. Semangat, ya, Bun!
Baca Juga:
Ini dia 12 kriteria baju tidur yang nyaman buat bayi
Bayi Susah Tidur: Cara Mengatasi Bayi yang Tidak Tidur Teratur
12 Hal yang Dapat Membuat Bayi Tidur Nyenyak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.