Merasakan tendangan bayi untuk pertama kali tentu menjadi momen yang begitu dinantikan. Menurut American Pregnancy Association, tendangan bayi biasanya mulai dapat dirasakan antara usia 18 hingga 25 minggu kehamilan. Menariknya, beberapa ibu hamil mengaku lebih sering merasakan bayi menendang sebelah kiri.
Benarkah? Lantas, apakah arti dari tendangan tersebut? Apakah hal itu berbahaya atau tidak? Berikut ini jawabannya untuk Anda.
Tendangan bayi, salah satu tanda kehamilan sehat

Adanya tendangan atau gerakan bayi merupakan salah satu tanda kehamilan yang sehat. Di mana American Pregnancy Association, menyebutkan, ibu hamil biasanya baru bisa merasakannya pada saat trimester ke-2.
Umumnya gerakan bayi akan sangat aktif ketika ibu hamil selesai makan, mengonsumsi makanan yang manis, mengonsumsi minuman yang dinin, atau selesai beraktivitas fisik. Mereka juga mungkin akan lebih aktif di antara jam 9.00 dan 1.00 pagi karena kadar gula darah ibu hamil yang menurun.
Mengingat tendangan bayi merupakan sala satu tanda bahwa kehamilan sehat, maka tak mengherankan jika ibu hamil dianjurkan untuk menghitung tendangan atau gerakan janin mulai usia 28 minggu kehamilan. Ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya perubahan signifikan pada janin, membantu mengidentifikasi masalah, dan mencegah risiko lahir mati (stillbirth).

Cara menghitung tendangan bayi
Ada begitu banyak cara dan pendapat untuk menghitung gerakan bayi. Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika (ACOG) merekomendasikan ibu hamil menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merasakan 10 tendangan dan gerakan janin.
Idealnya, ibu hamil dapat merasakannya setidaknya 10 gerakan dalam 2 jam. Namun beberapa ibu hamil lainnya mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari waktu itu.
Pendapat ACOG ini pun sejalan dengan rekomendasi beberapa ahli kesehatan di Indonesia. Di mana idealnya, ibu hamil dapat merasakan tendangan, gerakan, pukulan, ataupun denyutan janin dalam kurun waktu kurang lebih satu jam.
Selama melakukan penghitungan dan pencatatan ini, ibu hamil dianjurkan untuk melakukannya pada jam-jam yang sama setiap hari. Saat menghitungnya, posisinya duduk atau berbaring miring dengan tenang sembari menyentuh perut.
Artikel terkait: Ini alasan tendangan bayi dalam rahim pengaruhi perkembangan janin
Arti bayi menendang sebelah kiri

Uniknya, beberapa ibu hamil mengaku kerap merasakan bayinya lebih aktif di satu sisi tertentu, seperti sisi kiri. Hal ini pun disadari Dr Indu Taneja, konsultan senior, Obstetrics & Gynecology, di Fortis Escorts Hospital, Faridabad.
Ibu hamil yang sedang berbaring ke kiri mungkin pernah dikejutkan dengan tenangan bayi yang berulang kali. Menurut Taneja, ini terjadi karena meningkatnya suplai darah ke dalam rahim.
Mengutip artikel Healthline yang ditinjau dokter Valinda Riggins Nwadike, gerakan tendangan bayi pada sisi kiri atau kanan akan lebih sering dirasakan apabila posisi janin melintang.
Artinya, kepala janin bisa berada di sebelah kanan perut, dan kaki janin di sebelah kiri perut. Pada posisi ini, tendangan bayi tentu akan lebih sering terasa di sebelah kiri. Jika kepala janin di sebelah kiri dan kaki janin di sebelah kanan, maka tendangan pun akan lebih sering terjadi di sebelah kanan.
Begitu pun bila kaki dan tangan bayi berada di sebelah kanan, ibu hamil mungkin akan merasakan pergerakan bayi lebih aktif di sebelah kanan. Jadi, tidak ada arti khusus bila bayi lebih sering menendang atau bergerak di sebelah kiri atau kanan.
Selain itu, pernahkan Anda bertanya-tanya alasan mengapa bayi senang menendang perut? Adakah arti khusus yang ingin disampaikan?
Jika tendangan bayi di dalam perut menjadi suatu hal yang Parents nantikan, menjadi momen yang membahagiakan, nyatanya aktivitas ini pun ternyata memiliki arti tersendiri.
Mulai dari tanda bahwa si kecil sedang melatih otot-ototnya untuk bergerak, memberikan respon bahwa ia mendengar saat Parents sedang mengajaknya bicara atau mendengarkannya musik, termasuk ingin mengajak bermain.
Namun, pada dasarnya semua tentu memiliki pola yang berbeda-beda. Sekarang, tinggal Parents yang perlu belajar memahami kebiasaannya.
Hal yang harus diwaspadai
Menurut Fenita, ibu hamil harus mulai waspada bila pergerakan bayi menurun atau tidak terjadi sama sekali. Ini bisa jadi salah satu tanda gawat janin akibat lilitan tali pusat atau infeksi yang membutuhkan penanganan segera.
Oleh karena itu, segera konsultasikan hal tersebut pada dokter kandungan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Referensi: American Pregnancy Association, Healthline.
Baca juga:
7 Fakta Ajaib Tentang Tendangan Bayi Dalam Rahim
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.