X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Korea Update
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi yang Hanya Mau Digendong Ibunya Saja

Bacaan 5 menit
Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi yang Hanya Mau Digendong Ibunya SajaPenyebab dan Cara Mengatasi Bayi yang Hanya Mau Digendong Ibunya Saja

Hal ini bisa membuat Parents sulit untuk beraktivitas lainnya. Kenali penyebab dan cara mengatasi kondisi ini.

Bunda, pernahkah merasakan bayi hanya mau sama ibunya dan akan menangis jika diajak oleh ayahnya atau orang lain? Bisa jadi bayi Anda mengalami separation anxiety. Kondisi ini normal dialami oleh bayi, namun dapat membuat Bunda menjadi kelelahan karena tidak bisa melakukan aktivitas lainnya.

Separation anxiety sendiri merupakan rasa takut atau kecemasan yang dirasakan oleh anak ketika berada jauh dari orang tua atau pengasuhnya. Biasanya, ini terjadi pada bayi usia 8 bulan dan akan mencapai puncaknya pada usia 14 sampai dengan 18 bulan. Kondisi ini akan hilang dengan sendirinya memasuki masa kanak-kanak.

Artikel Terkait: Kondisi Separation Anxiety pada Bayi, Saat si Kecil Rewel Ditinggal Bunda

Apa Penyebab Bayi Hanya Mau Sama Ibunya?

nama bayi dari tanaman

Kedekatan bayi dan ibunya sudah dimulai, bahkan sebelum dia lahir ke dunia. Ditambah dengan proses menyusui yang juga membuat bayi semakin banyak menghabiskan waktu dengan ibu dibandingkan dengan ayah ataupun orang lain. 

Ketika ia sudah terbiasa berada dekat dengan ibunya kemudian tiba-tiba ditinggalkan, bayi mungkin saja menangis. Kondisi ini bisa saja terjadi karena bayi belum memahami konsep waktu. Jadi, ketika Bunda tidak berada di dekatnya, dia tidak tahu kapan ibunya akan kembali sehingga ia merasa takut dan ditinggalkan.

Merambah masa anak-anak, mereka pun akan mulai memiliki kesadaran yang lebih baik ketika berpisah dengan ibunya. Karenanya, separation anxiety bisa hilang sesaat dengan pertumbuhan anak. Namun, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu anak kembali clingy dengan ibunya, yakni:

  • Kelahiran adik
  • Pindah ke tempat penitipan anak yang baru atau belum dikenal
  • Memiliki pengasuh baru
  • Pindah rumah
  • Kehilangan orang tua atau pengasuh
  • Merasa lelah, lapar, atau tidak sehat
  • Kondisi psikis pengasuh yang berpengaruh pada anak

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa gaya pengasuhan bisa berperan pada kelekatan anak dengan ibunya. Gaya pengasuhan yang menghambat dirinya untuk bertumbuh dan membuat keputusan sederhana dapat meningkatkan ketergantungan anak pada ibunya dan tidak mau membuka diri dengan orang lain.

Tips Mengatasi Kondisi Separation Anxiety pada Bayi

bayi hanya mau sama ibunya

Sumber: Freepik

Tangisan buah hati seringkali membuat Anda tidak tega meninggalkannya. Namun, semakin sering Bunda ‘mengalah’, maka akan semakin sulit pula bagi anak untuk terlepas dari ibunya. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk menenangkan bayi Anda yang takut jika ditinggal.

Berlatih untuk Berpisah

Bunda dapat mencoba permainan cilukba pada bayi untuk mengajarkan padanya bahwa ketika pergi Anda akan kembali lagi. Anda juga dapat melatih perpisahan dengan cara menjauhkan anak dengan mainan atau boneka kesukaannya, kemudian mengembalikannya lagi.

Kemudian lebih jauh lagi, cobalah untuk meninggalkan anak Anda dalam waktu yang singkat sekitar setengah jam sampai dengan satu jam dengan seseorang yang dapat Anda percaya. Ketika dia melihat Anda selalu kembali setelah pergi, maka Anda bisa kembali mencobanya dalam waktu yang lebih panjang. 

Lakukan Ritual Perpisahan

Bunda dapat mencoba untuk melakukan kebiasaan ritual perpisahan yang akan menenangkan anak sebelum Anda meninggalkannya. Nyanyikan lagu kesukaannya, berikan pelukan dan ciuman, atau lambaikan tangan kepada si kecil tepat sebelum Anda keluar rumah. Cobalah apapun yang cocok bagi Anda dan bayi, lalu lakukan rutinitas ini secara berulang ketika Anda akan pergi.

Jangan Menyelinap

Salah satu kesalahan terbesar yang biasa dilakukan oleh orang tua adalah pergi menyelinap saat anak sedang tidak melihat. Meskipun ini bisa berlangsung lebih mudah, namun anak bisa jadi lebih cemas dan kesal karena tidak memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal pada orang tuanya. 

Jangan Menarik Diri Kembali

Menangis adalah hal yang normal dan sehat bagi bayi Anda, jadi jangan membatalkan kepergian Anda. Memperpanjang waktu untuk menghiburnya justru akan memperpanjang penderitaannya. Biarkan anak Anda menangis ketika Anda pergi karena ini adalah caranya mengekspresikan perasaan. 

Jaga Emosi Anda

Meninggalkan bayi Anda bukanlah momen yang mudah. Terlebih ketika bayi Anda menangis, tidak jarang Anda juga akan ikut menangis. Namun, tahanlah emosi tersebut sekuat tenaga dan luapkan ketika anak Anda sudah tidak melihatnya. Karena jika Anda juga ikut menangis, itu akan meningkatkan rasa cemas anak.

Sediakan Perlengkapan ‘Selamat Tinggal’

Anda dapat menyiapkan objek yang bisa mengalihkan perhatian anak saat berada jauh dari Anda. Misalnya saja boneka binatang atau selimut kesukaannya yang bisa menghiburnya ketika momen perpisahan. Perhatikan benda apa yang anak sukai dan siapkan benda tersebut di dekatnya ketika Anda akan pergi dari rumah.

Artikel Terkait:Anak Merasa Takut Berpisah atau Separation Anxiety? Jangan Lakukan Ini!

Tips Ketika Ibu Hendak Pergi Meninggalkan Anak di Rumah

bayi hanya mau digendong sama ibunya

Bunda mungkin bingung bagaimana langkah yang harus dilakukan agar bisa meninggalkan anak di rumah bersama ayahnya atau pengasuhnya. Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:

  • Beri tahu anak Anda kapan Anda akan pergi dan kapan Anda akan kembali. Ini dapat dilakukan bahkan ketika anak Anda masih bayi. Pergi tanpa pamit bisa memperburuk keadaan. Bayi mungkin merasa bingung atau kesal ketika menyadari bahwa ibunya tidak ada di dekatnya. Mereka bisa saja merasa takut dan akan lebih sulit menenangkannya ketika Anda sudah pergi keluar.
  • Ajak anak Anda melakukan aktivitas yang menyenangkan sebelum Anda pergi, agar suasana hatinya dalam keadaan tenang dan bahagia.
  • Ucapkan selamat tinggal kepada anak Anda secara singkat.
  • Pertahankan ekspresi tenang dan bahagia di wajah Bunda ketika akan pergi. Jika Anda tampak khawatir atau sedih, anak Anda mungkin berpikir tempat itu tidak aman dan bisa membuatnya marah atau cemas.

Itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan ketika bayi hanya mau sama ibunya. Perlahan, ajak anak Anda untuk juga merasa nyaman bersama ayah, anggota keluarga lainnya, atau bahkan pengasuh agar Anda dapat merasa tenang ketika meninggalkannya.

***

 

How to Handle Separation Anxiety in Babies

www.parents.com/baby/development/separation-anxiety/how-to-handle-baby-separation-anxiety/

Separation anxiety in babies and children

raisingchildren.net.au/babies/behaviour/common-concerns/separation-anxiety

How to approach separation anxiety in babies

www.medicalnewstoday.com/articles/separation-anxiety-in-babies

 

Baca Juga:

Cerita mitra kami
Mengapa Si Kecil Lebih Sering Pipis Saat Cuaca Dingin?
Mengapa Si Kecil Lebih Sering Pipis Saat Cuaca Dingin?
4 Tanda Bayi Tidak Nyaman, Ini yang Bisa Parents Lakukan
4 Tanda Bayi Tidak Nyaman, Ini yang Bisa Parents Lakukan
Agar si Kecil Tidur Nyenyak, Perhatikan 5 Hal Ini!
Agar si Kecil Tidur Nyenyak, Perhatikan 5 Hal Ini!
Dukung Pertumbuhannya, Simak Tips Memilih Susu UHT yang Aman untuk Anak Setelah Lulus ASI
Dukung Pertumbuhannya, Simak Tips Memilih Susu UHT yang Aman untuk Anak Setelah Lulus ASI

Tingkah Menggemaskan Putri Iko Uwais Larang Ayahnya Pergi, Ini Cara Menghadapi Anak Rewel Saat Ditinggal

3 Tipe kecemasan pada anak yang sering tak disadari orangtua, jangan abaikan!

15 Penyebab Bayi Menangis Histeris di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Anna Nurjanah

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi yang Hanya Mau Digendong Ibunya Saja
Bagikan:
  • 35 Inspirasi Nama Bayi Bermakna Ungu, Unik dan Tidak Pasaran

    35 Inspirasi Nama Bayi Bermakna Ungu, Unik dan Tidak Pasaran

  • Sampai Umur Berapa Bayi Pakai Bedong dan Risikonya Jika Terlalu Lama

    Sampai Umur Berapa Bayi Pakai Bedong dan Risikonya Jika Terlalu Lama

  • Kenali Bising Usus yang Normal pada Anak dan Cara Menanganinya

    Kenali Bising Usus yang Normal pada Anak dan Cara Menanganinya

app info
get app banner
  • 35 Inspirasi Nama Bayi Bermakna Ungu, Unik dan Tidak Pasaran

    35 Inspirasi Nama Bayi Bermakna Ungu, Unik dan Tidak Pasaran

  • Sampai Umur Berapa Bayi Pakai Bedong dan Risikonya Jika Terlalu Lama

    Sampai Umur Berapa Bayi Pakai Bedong dan Risikonya Jika Terlalu Lama

  • Kenali Bising Usus yang Normal pada Anak dan Cara Menanganinya

    Kenali Bising Usus yang Normal pada Anak dan Cara Menanganinya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.