Setiap orangtua pasti menginginkan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Termasuk kemampuan motorik kasarnya, seperti memiringkan tubuh, tengkurap atau berguling, atau bahkan duduk. Namun, terkadang yang menjadi pertanyaan adalah mengapa bayi 8 bulan belum bisa duduk.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi biasanya menguasai duduk tanpa dukungan atau duduk mandiri antara usia 4 hingga 8 bulan. Sehingga pada usia 9 bulan, mereka akan bisa mendapatkan posisi duduk sendiri dengan mudah dan cepat.
Melihat hal tersebut, sebagian Parents mungkin akan khawatir jika bayi yang berusia 8 bulan belum bisa duduk.
Artikel Terkait: Umur berapa bayi bisa duduk? Simak cara melatih bayi agar bisa duduk berikut ini
Normalkah Bayi 8 Bulan Belum Bisa Duduk?
Biasanya pada usia 6 bulan, bayi sudah dapat duduk dengan bantuan kemudian mampu duduk sendiri. Kemampuan ini membantunya untuk duduk di kursi bayi saat makan.
Kendati demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai bahwa bayi 8 bulan yang belum bisa duduk terbilang normal. Pasalnya, kemampuan duduk bayi masih terbilang normal hingga ia berusia 9 sampai 12 bulan.
Sementara, red flag atau tanda bahaya dalam tumbuh kembang bayi belum bisa duduk adalah saat usia 10-12 bulan. Jika dalam rentang usia tersebut bayi belum bisa duduk tegak, segera konsultasikan pada dokter anak atau terapis.
Penyebab Bayi 8 Bulan Belum Bisa Duduk
Meski masih terbilang normal, namun bayi 8 bulan belum bisa duduk terkadang dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, di antaranya yaitu:
Latihan yang Kurang
Bayi memerlukan latihan dan waktu yang cukup untuk terus mengasah kemampuan motoriknya.
Kurang Stimulasi
Stimulasi dari orangtua atau pengasuh, berbagai mainan yang mendukung, dan fasilitas lainnya menjadi kemungkinan penyebab bayi belum bisa duduk. Untuk itu, luangkan waktu demi sang buah hati dan sabar agar bayi percaya diri untuk bisa duduk sendiri.
Kelebihan Berat Badan
Bayi dengan berat badan berlebih atau bertubuh besar, kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk menjaga keseimbangan untuk duduk.
Kelemahan Tulang dan Otot
Untuk bisa duduk sendiri, bayi memerlukan kekuatan dari tulang belakang dan otot tubuhnya. Hal ini dikarenakan, proses duduk akan menopang sebagian besar tubuh bagian atas bayi.
Cara Membantu Bayi 8 Bulan Belum Bisa Duduk
Ada berbagai cara untuk menstimulasi tumbuh kembang anak, termasuk membantu melatih bayi agar bisa duduk. Jika Anda ingin membantu bayi duduk, berikut beberapa cara yang bisa dicoba.
1. Tummy Time
Sangat penting untuk memberikan tummy time yang cukup untuk bayi setiap hari. Baringkan bayi di perutnya segera setelah ia dapat mengendalikan kepalanya. Hal ini, umumnya terjadi sekitar usia satu bulan.
Awalnya, latih bayi berbaring di pangkuan atau perut Bunda. Tetapi saat bayi tumbuh dan semakin kuat, latih dia berbaring di permukaan datar yang aman untuk beberapa saat.
2. Back Time
Seperti halnya waktu tummy time yang penting untuk memperkuat otot leher dan tubuh bagian atas bayi, back time juga diperlukan untuk memperkuat otot perut, dada, dan batang tubuh bayi.
Suruh bayi berbaring telentang dan beri dia mainan untuk dimainkan. Kemudian, Bunda akan melihat bahwa dia akan mulai berguling.
3. Gunakan Alat Peraga dan Mainan
Bunda dapat menggunakan berbagai alat peraga dan mainan untuk membantu bayi duduk. Buat bayi duduk di pangkuan Bunda dengan menggunakan beberapa bantal dan guling, letakkan mainan di depannya dan bantu dia meraih mainan itu. Bunda bahkan dapat membuat bayi duduk di boksnya. Namun, jangan tinggalkan bayi tanpa pengawasan.
4. Pegang Bayi dengan Postur Tegak
Sebelum bayi benar-benar mulai duduk, buat dia berlatih. Bayi tidak hanya terbiasa dalam posisi duduk, tetapi juga membantu leher dan kepalanya untuk mendapatkan kekuatan. Namun, pastikan Parents menopang tubuh bayi saat melakukannya.
Artikel Terkait: 9 Ide Permainan Bayi Usia 8 Bulan yang Sederhana dan Menyenangkan
Selain mengetahui cara melatih bayi 8 bulan agar bisa duduk, Parents juga harus mengetahui beberapa posisi duduk yang diperbolehkan. Berikut beberapa posisi yang dapat membantu bayi belajar duduk:
Duduk di lap
Latih bayi duduk di pangkuan Bunda dan terus menggeser penyangga dari tubuh bagian atas ke tubuh bagian bawah. Gerakkan tangan Bunda dari dadanya ke bawah di pinggul. Posisi ini sangat ideal untuk bayi yang berusia antara 3 sampai 6 bulan.
Duduk di kursi
Bunda dapat menggunakan kursi untuk membantu bayi duduk. Ini bekerja dengan baik untuk bayi yang sudah mulai duduk dengan dukungan, tetapi perlu melatih kekuatan tubuh bagian atas mereka. Seorang bayi harus dibuat duduk di kursi antara usia 4 hingga 5 bulan.
Duduk di lantai dan di antara kaki Bunda
Posisi ini juga dianjurkan untuk bayi berusia 4-5 bulan. Bayi mendapat dukungan dari kaki dan dada Anda, dan jika bayi tersandung ke samping atau ke belakang, ia dapat menggunakan tangannya untuk menopang.
Duduk di lantai dengan bantal
Kelilingi bayi dengan bantal dan letakkan mainan di depannya. Biarkan bayi mengulurkan tangan untuk mengambil mainan itu. Selain itu, sesuaikan bantal untuk membantunya duduk.
Posisi Tripod
Buat bayi duduk dengan kaki terbuka di lantai. Letakkan mainan pada jarak yang dapat dijangkau dan biarkan bayi menggunakan belalainya untuk meraih mainan tersebut. Posisi ini disarankan untuk bayi antara usia 4 sampai 6 bulan.
Duduk di keranjang cucian atau Kotak
Buat bayi duduk di keranjang cucian atau kotak dan dukung dia dari kedua sisi. Jangan lupa, bantu bayi menyeimbangkan tubuhnya saat duduk.
Posisi cincin
Buat bayi duduk dalam posisi ini ketika ia berusia antara 6 hingga 8 bulan. Latih bayi duduk di lantai dengan kaki terpisah tetapi kaki menyatu. Posisi ini memberikan dukungan yang baik dan bahkan jika bayi tersandung; dia mampu menopang dirinya sendiri dengan tangannya.
Artikel Terkait: Khawatir bayi belum bisa duduk? Ini 6 cara untuk melatihnya
Hal yang Harus Bunda Perhatikan
Perlu dicatat, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat melatih bayi untuk belajar duduk.
Jangan Membuat Bayi Duduk di Ayunan atau Kursi Bayi untuk Waktu yang Lebih Lama
Meletakkan bayi di ayunan atau kursi bayi mungkin akan memudahkan para orangtua untuk lebih bernapas lega atau melakukan aktivitas lainnya. Namun tahukah, terlalu sering menggunakan benda tersebut dapat menghambat tumbuh kembang anak. Terutama, anak yang seharusnya mulai belajar bergerak aktif dan bereksplorasi di seluruh penjuru isi rumah.
Bayi harus dapat menggerakkan tubuhnya untuk mempelajari keterampilan baru; dengan membuatnya duduk di area terbatas untuk waktu yang lama mungkin terbukti menjadi penghalang bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Jangan Memaksa Bayi
Bunda dapat mencoba beberapa latihan mudah untuk membantu bayi Anda duduk, tetapi jangan berlebihan atau over stimulated. Setiap bayi berbeda dan ia dapat mencapai tonggak perkembangan (milestone) dengan kecepatannya sendiri. Jadi, jangan paksa dia melakukan sesuatu yang dia belum siap.
Jangan Membandingkan dengan Anak Lainnya
Meski terlahir dari orangtua yang sama, tumbuh kembang setiap anak pasti berbeda-beda. Untuk itu, jangan sesekali membandingkan kemampuan dan keterampilan anak dengan anak lainnya. Alih-alih memberi mereka semangat, hal ini mungkin bisa menjadi tekanan bagi sang bayi yang masih kecil.
Kunci utama menghadapi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sabar. Percayalah, bahwa setiap anak terlahir luar biasa dan mereka pasti akan mampu melakukan berbagai gerakan dengan terus diberi stimulasi yang baik.
Konsultasikan pada Dokter atau Terapis
Meski bayi 8 bulan belum bisa duduk tergolong normal, namun beberapa Parents mungkin akan merasa khawatir jika sang anak tetap belum dapat menopang tubuh untuk duduk di usia 10 hingga 12 bulan. Untuk itu, tidak ada salahnya berkonsultasi pada dokter atau terapis anak, jika melihat adanya keterlambatan perkembangan.
Semoga informasi mengenai bayi 8 bulan belum bisa duduk ini dapat membantu Parents.
***
Baca Juga:
Fitur terbaru tunjukkan letak duduk bayi dalam pesawat, warganet ribut
Waspada! Bayi ini terjangkit virus berbahaya setelah duduk di troli belanja
Sudah bisa duduk dan berguling, ini panduan perkembangan bayi 5 bulan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.