11 Cara Mengatasi Batuk pada Bayi secara Alami

Batuk kerap membuat bayi merasa tidak nyaman. Berikut ini cara mengatasi batuk pada bayi secara alami yang mudah Anda lakukan di rumah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika batuk dan pilek menyerang bayi, beberapa Parents mungkin merasa panik dan langsung memberikan obat. Namun, sebenarnya, Parents tidak disarankan melakukan itu karena dapat berisiko menimbulkan efek samping bagi si kecil. Ada cara mengatasi batuk pada bayi yang lebih alami, Bunda. 

Batuk sebenarnya merupakan reaksi alami tubuh dalam mengeluarkan kotoran, virus, serta kuman dari saluran pernapasan.

Sementara itu, bayi yang baru lahir juga cenderung rentan mengalami pilek. Bayi sangat mungkin mengalami pilek hingga 7 kali di tahun pertamanya. Dan tidak hanya pada orang dewasa, batuk dan pilek juga menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi.

Bila bayi Anda mengalami batuk dan atau pilek, lakukan beberapa cara mengatasi batuk pada bayi ini, yuk, Parents!

Artikel terkait: 5 Penyebab Ruam Leher pada Bayi dan Tips Penanganannya, Simak Bun!

Cara Alami Mengatasi Batuk dan Pilek pada Bayi

1. Tetap berikan ASI

Saat bayi mengalami batuk dan pilek, Bunda dianjurkan untuk tetap memberikan ASI kepada bayi. Selain membantu agar si kecil terhidrasi dengan baik, ASI juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh alami yang bisa meningkatkan sistem imunnya.

Selain ASI, pada bayi berusia 6 bulan ke atas, Parents juga bisa memberikannya air putih hangat. Hal ini dilakukan untuk membantu melegakan tenggorokannya. 

Sebagai catatan, hindari memberikan campuran air putih dan madu untuk bayi di bawah 1 tahun. Madu yang diberikan kepada bayi yang belum satu tahun bisa meningkatkan risiko penyakit botulisme yang berbahaya baginya.

Artikel terkait: Bayi Sulit Dibangunkan untuk Minum ASI? Ketahui Jadwal Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan

2. Berada di ruang berudara lembab untuk bantu melancarkan saluran pernapasan bayi

Untuk membantu bayi bernapas dengan lancar saat pilek, ada baiknya jika suhu ruangan yang ia tempati cukup lembab. Jadi, tempatkan si kecil di ruangan yang tidak ber-AC atau terlalu dingin agar hidungnya tidak semakin tersumbat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila ia sudah terbiasa di ruangan ber-AC, perhatikan suhu yang ideal untuk bayi di ruangan ber-AC. Anda juga bisa memasang pelembap udara (humidifier) agar sirkulasi ruangan tetap segar.

3. Bersihkan hidung bayi dengan cairan saline

Cara mengatasi batuk pada bayi yang lainnya adalah dengan memberikan cairan saline atau obat tetes hidung. Cairan ini terbuat dari larutan garam steril yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir di hidung dan tenggorokan bayi.

Parents bisa mendapatkan cairan saline ini di apotek. Pastikan Anda membaca label terlebih dahulu untuk mengetahui cara penggunaan dan batas dosis pemakaian sesuai usia bayi, ya.

4. Keluarkan ingus bayi

Bayi belum bisa mengeluarkan ingusnya sendiri sehingga harus menggunakan alat bantu seperti alat sedot ingus. Untuk menggunakannya, tekan bagian ujung karet alat sedot ingus untuk mengeluarkan udara dan masukkan alat tersebut ke lubang hidung bayi.

Tak perlu memasukkannya terlalu dalam, cukup 6 hingga 12 milimeter saja. Arahkan ujung alat sedot ingus ke bagian belakang dan samping hidung.

Lepaskan karetnya dan lendir dari hidung bayi pun akan tersedot. Keluarkan lendir ke tisu dan bersihkan ujungnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ulangi sesering yang diperlukan untuk setiap lubang hidung. Apabila sudah selesai digunakan, bersihkan alat tersebut dengan menggunakan sabun dan air.

Artikel terkait: 15 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir yang Bisa Parents Lakukan

5. Pastikan waktu istirahat si kecil cukup

Ketika si kecil sakit, ia butuh waktu istirahat yang lebih banyak. Namun, rasa tidak nyaman yang ia rasakan mungkin saja membuatnya rewel dan susah sekali nyenyak saat tertidur. Selain itu, perhatikan juga jam tidur bayi

Untuk itu, Parents bisa menenangkan si kecil secara perlahan. Gendong dan peluk ia, serta berikan elusan perlahan pada punggungnya.

Anda juga bisa memosisikan bayi duduk di pangkuan, lalu condongkan sedikit tubuhnya ke depan. Setelah itu, tepuk perlahan punggungnya untuk meringankan hidung tersumbat pada bayi.

Artikel terkait: Salah posisi berisiko SIDS, ini posisi tidur yang aman untuk bayi!

6. Atur posisi tidur bayi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Agar bayi bisa tidur dengan nyaman, Parents juga bisa mengatur posisi tidur bayi. Biarkan si kecil tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi dari badannya. Posisi tersebut akan membantu jalannya pernapasan dan menurunkan cairan ingus.

Lendir tidak berhenti pada waktu tidur dan dapat menumpuk di bagian belakang tenggorokan, terutama jika hidung anak bayi tersumbat. 

7. Cara mengatasi batuk pada bayi dengan memberikan makanan sehat

Tubuh bayi yang masih kecil membutuhkan energi dari makanan untuk melawan penyakit. Nutrisi tertentu dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Jika bayi sudah mulai makan makanan padat, beri mereka makanan yang mengandung protein, sayuran, dan lemak sehat.

Makanan yang dianjurkan untuk dimakan saat sakit pilek atau flu adalah sop ayam. Kaldu adalah sumber cairan dan elektrolit yang baik untuk mencegah dehidrasi. Daging ayam mengandung protein dan seng yang baik untuk tubuh.

Sayur-sayuran dalam sop seperti wortel dan seledri mengandung vitamin A dan C yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Tak hanya itu, rempah-rempahnya juga memberikan antioksidan. Menyeruput kaldu hangat dapat mengencerkan lendir dan membersihkan hidung yang tersumbat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila bayi baru mengenal makanan padat, buatlah puree dengan memblender sup ayam atau berikan kaldu dari sup ayam untuk bayi.

8. Parents jangan merokok di dekat Bayi, ya!

Menurut penelitian, bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki respon yang lebih buruk saat terinfeksi virus pernapasan. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Yale School of Medicine menemukan bahwa asap rokok menurunkan respon antivirus dalam tubuh kita.

Faktanya, anak-anak yang menghirup asap rokok cenderung lebih sulit mengatasi pilek. Mereka juga lebih berisiko menderita bronkitis atau pneumonia.

Asap rokok dapat memperburuk pilek yang diderita bayi dengan mengiritasi tenggorokan dan hidung mereka. Jauhkan bayi dan anak-anak dari tempat-tempat dengan asap rokok, dan minta agar tidak ada yang merokok di dalam rumah.

9. Uap hangat

Memberikan uap hangat menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hidung tersumbat yang diakibatkan pilek. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anda juga bisa mengajak bayi mandi dengan air hangat, atau membawanya ke ruangan beruap selama 15 menit. Parents juga bisa menggunakan humidifier atau diffuser di kamar bayi. Pastikan juga agar suhu uap yang dinyalakan tidak terlalu panas untuk bayi.

Parents juga bisa mencampurkan uap diffuser dengan essential oil beraroma eucalyptus. Kandungan eucalyptus merupakan ekspektoran alami yang dapat mengatasi penyumbatan pernapasan. 

Uap diffuser yang dicampur minyak esensial eucalyptus sudah terbukti mampu membunuh bakteri dan virus yang biasa menyebar di dalam ruangan. Sehingga udara yang dihirup bayi tetap terjaga kebersihannya dan si kecil pun bisa beristirahat dengan nyaman. 

Artikel terkait: Ketahui Jenis Batuk pada Bayi yang Berbahaya dan Cara Mengatasinya

10. Beri Sedikit Madu

Madu membantu menenangkan sakit tenggorokan dan meredakan batuk. Bahkan mungkin bekerja lebih baik untuk anak-anak daripada obat batuk OTC. WebMD menyarankan, agar Anda memberi anak 1/2 sendok teh madu sebelum tidur, dan 1 sendok pada anak berusia 6- 11 tahun. 

"Madu aman untuk anak usia 1 tahun ke atas, dan anak-anak senang meminumnya karena rasanya enak," kata peneliti Ian Paul, M.D., anggota komite farmakologi dan terapi klinis AAP melansir laman Parents.

Madu hitam dipercaya bekerja paling baik karena mengandung antioksidan lebih tinggi, begitu juga dengan madu soba. Madu alami memang memiliki khasiat yang luar biasa karena sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang kuat yang dapat meredakan sakit tenggorokan

Tapi cara ini hanya berlaku setelah anak berusia satu tahun, ya, Bunda. Itu karena bayi berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang diakibatkan bakteri tertentu yang mungkin terdapat di dalam madu.

11. Gunakan essential oil

Selain uap hangat, salah satu cara mengatasi batuk pada bayi juga bisa dengan menggunakan minyak atsiri atau essential oil.

Bunda bisa memijat tubuh bayi secara perlahan dengan sedikit campuran minyak atsiri. Atau, bisa juga dengan cara meletakkan diffuser yang telah diisi oleh essential oil sebagai aromaterapi untuk meredakan batuk dan pilek anak.

Tak lupa, Parents juga tentunya perlu memilih essential oil yang aman digunakan oleh bayi. Salah satu produk essential oil yang bisa menjadi pilihan adalah Bonnels Cough & Flu Essential Oil.

Bonnels merupakan 100% essential oil murni tanpa adanya tambahan parfum apa pun. Minyak atsiri ini mengandung bahan-bahan alami seperti eucalyptus, peppermint, dan lemon. Ketiga bahan alami ini telah terbukti dapat membantu meredakan batuk dan pilek pada Si Kecil. 

Selain itu, Bonnels juga merupakan 100% essential oil dengan minyak atsiri murni tanpa tambahan bahan kimia atau pewangi apa pun. Telebih, Bonnels varian Cough & Flu Essential Oil juga sudah lulus uji BPOM dan halal sehingga aman digunakan oleh Si Kecil.

Varian Cough & Flu Essential Oil dari Bonnels juga berperan sebagai double protector yang bisa Parents gunakan dalam dua cara. Bisa dicampurkan dengan diffuser untuk diletakkan dan dihirup pada ruangan, atau pun dicampurkan dengan minyak carrier dan dioleskan ke tubuh Si Kecil.

Uap dari Bonnels varian Cough & Flu Essential Oil yang dikeluarkan diffuser juga sudah teruji dapat membunuh virus dan bakteri, sehingga udara yang dihirup Si Kecil menjadi lebih bersih. Sedangkan saat dioleskan ke tubuh, essential oil ini juga cenderung mudah diserap ke dalam tubuh anak sehingga dapat menghangatkan badan dan membantu menjaga kesehatannya.

Kapan Harus ke Dokter?

Selain 11 cara mengatasi batuk pada bayi di atas, Parents juga diharapkan untuk terus memantau perkembangan kesehatan bayi.

Jika kondisinya tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari tiga hari serta timbul gejala lain, maka jangan ragu untuk memeriksakan ia ke dokter anak. 

Berikut ini tanda dan gejala yang harus Parents waspadai: 

  • Berusia kurang dari 4 bulan
  • Bayi alami sesak napas, termasuk lubang hidung yang melebar setiap kali bernapas, mengi, pernapasan cepat, tulang rusuk terlihat dengan setiap napas, atau sesak napas.
  • Bibirnya membiru
  • Demam tinggi. WebMD mengatakan, demam pada bayi berusia kurang dari 1 bulan tidaklah normal.
  • Menolak menyusui
  • Tubuhnya sangat lemah
  • Berat badan berkurang
  • Kulit bayi menjadi pucat
  • Batuk semakin parah dan berkepanjangan

Pertanyaan Populer Terkait Cara Mengatasi Batuk pada Bayi 

Apa obat alami batuk pilek pada bayi?

Sebenarnya ada banyak obat bebas (over the counter/OTC) yang dijual di pasaran untuk mengobati gejala batuk dan pilek. Namun,obat-obatan itu tidak direkomendasikan diberikan pada anak di bawah 2 tahun karena dapat menyebabkan efek samping yang serius dan berpotensi mengancam jiwa mereka. 

Akan lebih baik jika Anda melakukan cara-cara alami, atau mengonsultasikan ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan arahan yang lebih baik. 

Berapa lama batuk pilek pada bayi sembuh? 

Tergantung dari seberapa ringan/parah kondisi bayi juga perawatan yang Anda berikan.

Anak batuk dipijat dimana? 

Beberapa bayi yang mengalami batuk biasanya juga disertai dengan pilek atau hidung tersumbat. Anda bisa membantu melegakan pernapasan bayi dengan melakukan pijatan.

Cek caranya di sini, Bunda: Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada bayi

Apakah boleh memandikan bayi yang sedang batuk pilek? 

Tentu saja boleh, dan disarankan menggunakan air hangat. Mandi akan membuat tubuh bayi menjadi lebih rileks dan air hangat membantu melegakan tenggorokan bayi. 

Apa yang harus dikonsumsi ibu menyusui saat bayinya batuk? 

Utamanya bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan, Anda harus lebih banyak memberikannya ASI atau sufor untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi. Untuk bayi yang sudah mendapatkan MPASI, Anda bisa memberinya kaldu ayam atau sayuran, dan memberikannya makan-makanan sehat. Hindari makanan yang berisiko bayi batuk seperti makanan yang terlalu asin, manis, atau pedas. 

Apakah bawang merah dan minyak telon bisa meredakan batuk pada bayi? 

Betul, Bunda. Bawang merah dan minyak telon bisa dgiunakan untuk membantu meredakan batuk dan pilek pada bayi. Cek caranya di sini, ya: Cara Mengatasi Flu pada Bayi dengan Bawang Merah

Nah, itulah beberapa cara mengatasi batuk pada bayi secara alami yang bisa Parents lakukan di rumah. Semoga bermanfaat, ya, Bunda!

***

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

Natural Ways to Treat Your Baby’s Cold

https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-natural-cold-remedies 

9 Foods to Eat When You Have the Flu and 4 Things to Avoid

https://www.healthline.com/health/what-to-eat-when-you-have-the-flu# 

Why Cigarette Smoke Makes Flu, Other Viral Infections Worse

https://www.sciencedaily.com/releases/2008/07/080724175857.htm 

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/cara-menghilangkan-batuk-pada-bayi 

https://id.theasianparent.com/batuk-pilek-pada-anak 

https://id.theasianparent.com/cara-mengeluarkan-dahak-pada-bayi