Tak seperti benda mati, manusia merasakan gejolak emosi yang apabila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan masalah. Emosi atau amarah yang terpendam akan memicu masalah kesehatan mental dan fisik. Untuk itu, Parents perlu mengetahui bahaya memendam emosi yang bisa memberi pengaruh buruk bagi kehidupan seseorang. Berikut informasi selengkapnya.
Bahaya Memendam Emosi, Ketahui 4 Akibatnya bagi Kesehatan
Tidak semua orang mampu mengekspresikan emosinya dengan baik. Ada yang bisa dengan lugas mengutarakan perasaan mereka, ada yang butuh waktu sebelum berhasil mengekspresikannya, dan ada yang bahkan tidak bisa sama sekali. Berikut akibatnya jika Anda terlalu sering memendam emosi seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Kekebalan Tubuh Melemah
Sumber: Shutterstock
Memendam emosi, terutama emosi-emosi negatif seperti rasa sedih, marah, kecewa, atau sejenisnya akan berdampak buruk pada kesehatan fisik Anda. Tekanan yang dirasakan dalam diri akan membuat kekebalan tubuh seseorang melemah, terlebih anak-anak yang sistem imunnya masih dalam tahap berkembang.
Dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang melemah, tidak akan heran jika anak-anak atau orang dewasa yang sering memendam emosi akan lebih rentan terkena penyakit. Pasalnya, sistem imun tidak dapat melawan bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh dengan lebih optimal.
2. Memicu Penyakit
Sumber: Shutterstock
Lantaran sistem kekebalan tubuh terganggu, tidak heran kalau Anda mudah sekali sakit. Bukan tidak mungkin juga jika penyakit yang dialami adalah penyakit-penyakit kronis. Sebab, saat memendam emosi, detak jantung serta tekanan darah meningkat.
Apabila hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, besar kemungkinan akan timbul penyakit seperti gagal jantung atau stroke. Tidak hanya itu, sistem pencernaan juga akan terganggu. Perut terasa kram hingga nyeri. Berikutnya tubuh akan sulit mencerna makanan.
3. Memicu Rasa Cemas Berlebihan
Sumber: Pixabay
Memendam emosi juga bisa menimbulkan rasa cemas akibat ketidakmampuan mengekspresikan diri. Rasa cemas yang berlebihan akan memicu hormon stres. Tidak sedikit orang yang kemudian mengalami gangguan kecemasan karena terlalu sering memendam emosi.
Kalau sudah mengalami gangguan kecemasan, dampaknya pada tubuh bisa sangat serius. Beberapa orang yang memiliki gangguan kecemasan kerap merasakan sakit kepala hebat, rasa mual, muntah-muntah, bahkan kesulitan untuk bernapas karena merasa sesak yang luar biasa. Ini juga jadi tanda bahwa memendam emosi tidak baik untuk kesehatan mental.
4. Berujung Depresi
Stres berkepanjangan, ditambah kondisi tubuh yang sering sakit-sakitan, dan perasaan cemas yang terus menghantui dapat mengakibatkan depresi. Emosi-emosi negatif yang dipendam akan mendorong seseorang pada tindakan-tindakan yang merusak. Bukan tidak mungkin akan menghancurkan dirinya sendiri.
Beberapa gejala depresi awal yang cukup sering ditemukan adalah sering merasa kelelahan. Tidur di malam hari terasa sulit karena mata tak bisa terpejam.
Hidup jadi tidak bergairah, bahkan untuk hal-hal yang dulunya sangat disukai. Depresi juga mengganggu kesehatan tubuh, membuat sakit kepala, menimbulkan gangguan pernapasan, hingga penurunan berat badan yang cukup drastis.
Pentingnya Mengelola Emosi dengan Baik dan Bersikap Terbuka
Sumber: Pixabay
Dengan segenap kerugian di atas, tidak ada alasan untuk menyimpan emosi negatif dalam diri Anda. Bukan berarti Anda bisa marah-marah seenaknya sendiri apalagi hingga membahayakan orang lain. Namun, Anda perlu mengelola stres dan emosi negatif dengan lebih baik.
Jika memungkinkan, sebaiknya komunikasikan masalah-masalah yang dialami. Keluarkan isi pikiran dan hati Anda kepada orang terdekat yang dapat dipercaya. Jangan biarkan emosi-emosi negatif mengendap lama di dalam hati dan pikiran.
Apabila hal semacam ini menimpa orang terdekat, jadilah sosok yang suportif. Dengarkan mereka tanpa menyela, menyanggah, mendebat, atau menghakimi. Sebab, pada dasarnya butuh keberanian dan usaha ekstra bagi beberapa orang untuk menjadi lebih terbuka dan mengekspresikan dirinya.
Sekarang Parents sudah tahu seberapa bahaya memendam emosi. Maka mulai sekarang, biasakan untuk bersikap lebih terbuka kepada orang lain. Tentu, dengan tetap memperhatikan apakah orang tersebut dapat dipercaya atau tidak.
Selain itu, jadilah pribadi yang juga bisa dipercaya oleh orang lain. Jangan sampai orang terdekat kita seperti anak, pasangan, atau orangtua justru tidak mampu menyampaikan isi hati mereka.
Semoga informasi seputar bahaya memendam emosi ini membantu kita untuk lebih sadar dengan kesehatan mental diri sendiri dan orang lain, ya.
Baca juga:
Agar kesehatan mental tetap terjaga, tanamkan 5 kebiasaan sederhana ini dalam keluarga
5 Jenis Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil yang Membahayakan Ibu dan Janin
Pernah cemas hingga berbulan-bulan? Waspada alami gangguan kesehatan mental ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.