Badan bayi hangat mungkin menimbulkan kekhawatiran pada Parents, terutama yang baru saja jadi orang tua.
Akan tetapi, Parents tak perlu khawatir demam pada bayi belum tentu merupakan tanda sesuatu yang serius.
Melansir dari WebMD, badan bayi hangat merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit dan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih keras.
Demam bukanlah penyakit karena demam sebenarnya adalah gejala penyakit lainnya.
Berikut 9 penyebab badan bayi hangat dan cara mengatasinya, Parents.
Artikel terkait: Bayi Demam Naik Turun, Haruskah Orangtua Panik?
Suhu Bayi Hangat Apakah Normal?
Sebelum Parents khawatir dan panik akibat badan bayi hangat, perlu diketahui dulu berapa suhu normal pada bayi dan suhu yang bisa dikatakan bahwa si Kecil tengah demam.
Melansir dari Medical News Today, suhu tubuh rata-rata anak di bawah usia 12 bulan adalah 37 derajat Celsius.
Saat pagi hari, suhu tubuh si Kecil bisa serendah 36 derajat Celsius dan naik hingga 37,9 derajat Celsius di sore hari. Kisaran suhu tersebut adalah normal untuk bayi usia di bawah 12 bulan.
Badan bayi hangat dan dikatakan ia mengalami demam jika suhunya menunjukkan angka berikut ini dengan pengukuran menggunakan jenis termometer yang berbeda:
- Di atas 38 derajat celsius dengan menggunakan termometer rektal
- Di atas 37,8 derajat celsius dengan menggunakan termometer oral, namun tidak akurat pada bayi
- Di atas 37,2 derajat celsius dengan menggunakan termometer ketiak
Badan bayi hangat tidak selalu berhubungan dengan penyakit.
Suhu tubuh si Kecil bisa jadi naik karena ia menangis terlalu lama, duduk di bawah terik matahari, atau menghabiskan waktu yang lama untuk bermain.
Si Kecil juga bisa jadi mengalami demam setelah vaksin yang dapat terjadi dalam 12 jam setelah suntikan, dan dapat berlangsung selama 2-3 hari.
Artikel terkait: Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini 8 Tips Mengatasinya
Kenapa Badan Bayi Panas?
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan badan bayi hangat, misalnya suhu atau cuaca memang sedang panas, hingga si Kecil terinfeksi penyakit.
Melansir dari Healthy Children, berikut adalah penyebab badan bayi hangat yang disebabkan oleh penyakit:
- Infeksi telinga
- Flu biasa
- Infeksi tenggorokan atau sinus
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi usus
- Radang paru-paru
- Influenza
- Meningitis
- Infeksi darah
Perlu Parents ketahui juga bahwa badan bayi hangat tidak bisa diasosiasikan dengan faktor akan tumbuh gigi.
Tumbuh gigi, yang biasanya dimulai pada usia sekitar 6 bulan, dapat menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh bayi dalam kisaran normal.
Namun seperti melansir dari Healthy Children, tumbuh gigi tidak menyebabkan demam pada bayi.
Alhasil, jangan sepelekan demam pada bayi dengan kepercayaan bahwa ia akan tumbuh gigi atau tambah kecerdasannya.
Artikel terkait: Bayi Demam Karena Tumbuh Gigi, Apa Bedanya dengan Demam Biasa?
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Bayi Hangat?
Jika bayi yang mengalami demam masih berusia di bawah 3 bulan, maka Parents harus segera ke dokter atau rumah sakit untuk memeriksakannya.
Namun untuk bayi di atas 3 bulan, cobalah kiat berikut untuk menurunkan suhu tubuhnya, seperti merangkum dari WebMD:
- Mandikan bayi dengan air hangat
- Kenakan pakaian tipis pada si Kecil
- Berikan cairan yang cukup pada bayi untuk menghindari dehidrasi. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI atau susu formula.
Lalu seperti melansir dari Medical News Today, selain berusaha untuk menurunkan suhu tubuh bayi, Parents juga harus membuat bayi tetap merasa nyaman saat mereka demam.
Berikut adalah hal yang bisa Parents lakukan untuk merawat bayi yang demam:
- Pantau tingkat aktivitas dan kenyamanan bayi secara keseluruhan. Jika ia tampak gembira, waspada, dan nyaman, maka mungkin ia tidak memerlukan perawatan serius.
- Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik. Parents harus selalu memberikannya ASI maupun susu formula pada bayi di bawah 6 bulan, dan air untuk bayi di atas 6 bulan yang sudah mengonsumsi MPASI.
- Perhatikan tanda-tanda kemungkinan si Kecil mengalami dehidrasi, misalnya lebih jarang buang air kecil dibanding biasanya, mata cekung, bibir pecah-pecah, dan kulit kering atau tampak pucat.
- Berikan obat anti-demam sesuai rekomendasi dan anjuran dokter. Ikuti petunjuk pemberian obat anti-demam untuk bayi dari dokter karena dosis dan takaran menyesuaikan berat badan bayi.
- Sebisa mungkin jangan bawa bayi ke tempat penitipan dulu demi menghindari penularan atau penyebaran infeksi pada bayi lainnya. Parents bisa merawat sendiri si Kecil yang demam sampai ia sembuh dulu baru menitipkannya kembali ke tempat penitipan.
Artikel terkait: Anak Demam Tinggi, Kenali Tanda hingga Cara Mengatasinya
Kapan Harus ke Dokter?
Melansir dari Medical News Today, Parents harus segera menemui dokter atau mencari pertolongan medis jika badan bayi hangat dan mengalami salah satu dari kondisi berikut:
- Bayi tidak dapat ditenangkan, lesu, atau tampak sangat kesakitan
- Demam terus naik hingga 40 derajat celsius
- Demam berlangsung hingga lebih dari 24 jam pada bayi di bawah usia 2 tahun tanpa adanya gejala lain
- Bayi sudah diberi antibiotik namun tidak kunjung membaik dalam satu atau dua hari
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering atau bagian lunak di atas kepalanya cekung
- Bayi berusia kurang dari 3 bulan
Sementara itu, Parents harus segera ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit jika si Kecil mengalami kondisi berikut:
- Bayi yang mengalami demam adalah bayi yang baru lahir
- Bayi mengalami kejang untuk pertama kalinya
- Bayi mengalami kejang yang berlangsung hingga lebih dari 15 menit
- Bayi demam hingga 41,6 derajat celsius atau lebih tinggi
***
Badan bayi hangat bisa disebabkan oleh beberapa kondisi misalnya terlalu lama menangis, pasca imunisasi, hingga infeksi penyakit yang membutuhkan penanganan dokter.
Jika demam dialami oleh bayi di bawah usia 3 bulan, maka Parents wajib segera membawanya ke dokter.
Namun jika demam dialami oleh bayi di atas 3 bulan, Parents bisa merawatnya sendiri dulu dengan cara memandikan si Kecil pakai air hangat, memakaikannya pakaian tipis, dan menjaganya tetap terhidrasi dengan baik.
Bawa si Kecil ke dokter jika demam tak kunjung turun atau ia menunjukkan tanda-tanda terinfeksi penyakit.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
Baca Juga:
7 Ciri Bayi Sakit Badan Beserta Tips Mengatasinya, Parents Wajib Tahu!
Waspada Infeksi Telinga pada Bayi: Gejala, Cara Mengatasi, dan Mencegah
Panduan Berat Badan Bayi Normal Menurut WHO untuk Memantau Perkembangan Si Kecil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.