Pontianak yang dilewati oleh garis khatulistiwa ini adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Kota yang dilalui sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas ini ternyata memiliki sejarah asal nama Pontianak yang belum banyak orang tahu.
Ingin tahu dari mana saja asal nama Pontianak ini Parents? Berikut lengkapnya!
4 Asal Nama Pontianak yang Perlu Parents Tahu!
1. Asal Nama Pontianak Dari Cerita Hantu Kuntilanak
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah pendiri serta menjadi sultan pertama di Kerajaan Pontianak. Beliau lahir pada 1730 Masehi dan merupakan seorang putra dari Al Habib Husin, seorang penyebar ajaran Islam yang berasal dari Arab.
Konon, Sultan Syarif sering diganggu oleh hantu kuntilanak saat melewati Sungai Kapuas. Akhirnya dia mencoba mengusir para hantu kuntilanak dengan melepaskan tembakan meriam. Lokasi peluru meriam yang ditembakkan itu pun menjadi sebuah kesultanan. Dan peluru meriam yang jatuh di dekat persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak, sekarang dikenal dengan nama Bering.
2. Pohon Punti Juga Merupakan Asal Nama Pontianak
Daerah Pontianak memiliki pohon-pohon sangat tinggi yang dinamakan Pohon Punti. Dalam surat Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus kepada Syarif Yusuf Al-Kadrie disebutkan Pohon Punti yang menjadi asal mula nama kota Pontianak.
3. Berasal dari kata Pontian
Dulu di sana adalah tempat pemberhentian atau tempat singgah kapal-kapal besar pedagang karena lokasi yang sangat strategis. Tidak heran kalau wilayah ini menjadi tempat singgah sementara para pelaut atau pedagang yang melintas. Sehingga disebut juga dengan Pontian yang artinya pemberhentian sementara.
4. Orang Tua Tionghoa Menyebutnya Sebagai Kun Tian
Di Pontianak banyak sekali etnis Tionghoa, tidak heran kalau hingga sekarangg masih banyak orang tua Tionghoa di Pontianak yang masih menyebut kota ini dengan nama Kun Tian (Pinyin). Arti kata Kun Tian dalam bahasa Mandarin adalah tempat pemberhentian.
Sejarah Kota Pontianak Juga Turut Andil Sebagai Asal Mula Kota Pontianak
Tanggal 23 Oktober 1771 atau 14 Rajab 1185 H, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie mendirikan Pontianak. Dan pada tahun 1778 akhirnya Sultan Syarif dikukuhkan menjadi sultan. Pendirian pemerintahan ditandai dengan Masjid Jami yang sekarang menjadi Masjid Sultan Syarif Abdurrahman dan Istana Kadariah yang kini berada di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.
Artikel Terkait : Resep Bubur Pedas Khas Pontianak yang Menyegarkan, Patut Dicoba!
Kemudian masuk Belanda dari Batavia yang dipimpin Willem Ardinpola yang merupakan utusan Petor (Asistent Resident). Rombongan Belanda ditempatkan di seberang Keraton Pontianak yang terkenal dengan nama Tanah Seribu (Verkendepaal). Pada 5 Juli 1779, Belanda membuat perjanjian politik dengan Sultan Pontianak dimana Tanah Seribu akan dijadikan tempat kegiatan bangsa Belanda.
Plaatselijk Fonds
Akhirnya wilayah itu menjadi pemerintahan Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Karesidenan Borneo Barat) dan Asistent Resident het Hoofd de Affleeling van Pontianak (Asisten Residen Kepala Daerah Kabupaten Pontianak). Kemudian menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak atau Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak. Lalu Asistent Resident het Hoofd de Afdeeling van Pontianak semacam Bupati Pontianak mendirikan Plaatselijk Fonds yang mengelola eigendom atau kekayaan pemerintah serta mengurus dana pajak.
Saat kekuasaan Jepang masuk, Plaatselijk Fonds berubah menjadi Shintjo dan dipimpin orang Indonesia yaitu Alin Bp Muhammad Abdurrachman. Untuk pemerintahan sipil ada Demang dan asisten yang dinamakan Guntjo.
Stadsgemeente
Akhirnya setelah kemerdekaan, dikeluarkan Besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 14 Agustus 1946 No. 24/1/1940 PK yang disahkan/Goedgskeurd de Resident der WesteraMeeling Van Borneo (Dr. J Van Der Swaal) dan menetapkan Syahkota pertama adalah R. Soepardan. 1 Oktober 1946, Syahkota melakukan serah terima dari Staats Fonds Muhammad Abdurrachman. Dan pada tahun 1948 diangkat ADS Hidayat dengan jabatan Burgermester hingga tahun 1950.
Perubahan Menjadi Kota Pontianak
Asal nama Pontianak pun berubah-ubah, pernah menjadi Kota Besar Pontianak, lalu berubah lagi pada tahun 1953 Kota Praja Pontianak. Dan akhirnya sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah di Daerah yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia mengubah menjadi Pemerintah Kota Pontianak.
Wah ternyata asal mula Pontianak sangat panjang ya Parents! Sekarang Pontianak menjelma menjadi kota yang indah dan sangat maju. Tidak heran kalau kkota khatulistiwa ini sesuai dengan taglinenya, yaitu Pontianak Kota Bersinar. Sudah tidak penasaran kan bagaimana asal mula Pontianak ini?
Baca Juga :
Mirip Mochi, Ini Sejarah dan Resep Kaloci Pontianak
10 Kuliner Khas Pontianak, Rasanya Unik dan Menggugah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.