Kasus pasien COVID-19 di Indonesia terus melonjak sejak awal Juni 2021. Pemerintah melaporkan, ini akibat dari Virus Corona varian Delta yang berasal dari India. Dikatakan juga, ciri-ciri Corona Delta ini berbeda dari varian yang sebelumnya. Mau tahu bedanya? Ini dia penjelasannya!
Ciri-Ciri Corona Delta, Pahami agar Bisa Mengenali Gejalanya
Salah Satu Varian Terganas Hasil dari Mutasi Virus Corona
Dijelaskan di laman CNN Indonesia, varian Delta ini merupakan mutasi dari Virus Corona B.16.17.2 yang terjadi di India. Kemudian varian menyebar luas sampai ke 74 negara, salah satunya transmisi lokal ke Indonesia.
Sedangkan Science Media Center seperti dilansir Kontan.co.id, varian Delta katanya diduga mutasi dari dua varian virus SARS-CoV-2 yang gagal terbentuk, yaitu L452R dan P681R.
Apa pun itu, mutasi pada virus, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eric Daniel Tenda, wajar terjadi sebagai cara virus beradaptasi pada lingkungan yang baru. Selain varian Delta, ada tiga jenis mutasi COVID-19 lainnya yang menjadi varian of concern (VOC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu varian alfa B117, varian beta, dan gamma.
Masih dari CNN Indonesia, disebutkan, varian Alfa 70 persen lebih infeksius dari virus corona yang asli. Sedangkan Corona Delta 40 persen lebih infeksius dari varian Alfa. Sehingga jika diakumulasikan, varian Delta 100 kali lebih infeksius dari varian Alfa.
Beda Ciri-Ciri Corona Delta dengan Varian Sebelumnya
Melonjaknya jumlah kasus harian dikarenakan varian Delta ini lebih infeksius dengan gejala yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.
Kata Eric, umumnya gejala awal dari infeksi Corona varian Delta mirip dengan gejala yang disebabkan varian Corona lainnya. Apa saja?
- Hilang selera makan
- Sesak napas
- Mual
- Batuk
- Nyeri sendi,
- Gangguan pencernaan, beberapa di antaranya dilaporkan mengalami masalah seperti diare
- Kehilangan penciuman atau pengecap
Yang membedakan gejala varian Delta dengan varian sebelumnya adalah, virus varian baru ini lebih banyak menyerang indra pendengaran. Gejalanya ditandai dengan:
- Sakit kepala
- Sakit di saluran pendengaran
- Telinga berdenging atau linu di bagian dalamnya.
Yang membedakan gejala varian Delta dengan varian sebelumnya adalah, virus varian baru ini lebih banyak menyerang indra pendengaran. Gejalanya ditandai dengan:
“Pada varian Corona Delta, sakit jadi lebih berat, kalau dia sesak napas akan lebih sesak, ada juga ditemukan gejala berupa sakit telinga,” terang Eric, melansir dari CNN Indonesia. Hingga kini belum diketahui apa yang menyebabkan virus ini menyerang indra pendengaran.
Tim Spector, Profesor Epidemologi Genetika King’s College London, juga menyebutkan gejala varian Delta yang lainnya, yaitu flu yang parah, anosmia, terdapat jumlah trombosit yang lebih banyak.
Kontan.co.id menjelaskan, trombosit tinggi bisa menyebabkan beberapa hal. Di antaranya:
- Penggumpalan darah
- Mengganggu sistem kerja kardiovaskular
- Gangrene atau kematian jaringan pada anggota tubuh
Jadi, ya, gejala yang disebabkan varian Delta terasa lebih berat!
Apakah Varian Delta Dapat Terdeteksi Melalui Swab PCR/Antigen?
Hingga kini belum ada satu pun laporan yang menyebutkan varian Delta memengaruhi akurasi tes antigen. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, disarankan melakukan Swab PCR (Polyester Chain Reaction) untuk mendeteksi COVID-19 varian Delta.
Dijelaskan Dosen Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Basti Andriyoko di Detik.com, tes antigen hanya berfungsi mendiagnosis keberadaan virus pada tubuh pasien. Dengan tes antigen, kadar CT (Cycle Threshold) Value tidak bisa diketahui. Berbeda dengan PCR, yang berfungsi untuk mengetahui keduanya.
Padahal, varian Delta hanya bisa diketahui dari CT Value yang rendah. Itulah mengapa, pada beberapa kasus, pasien varian Delta tidak tertangani dengan baik –meski sudah menunjukkan gejala yang jelas.
Penularannya 5-10 Detik Saja!
Forbes.com menulis, varian Delta bertanggung jawab atas sekitar 10 persen kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat. dr Jeannete Young, Kepala petugas Kesehatan Queensland, menyebutkan, virus varian ini dapat menular melalui kontak hanya dengan durasi sekitar 5 hingga 10 detik saja.
Sampai dengan Jumat (16/7/2021), data dari laman Covid19.go.id, tercatat masih terus terjadi peningkatan jumlah pasien COVID-19 sebanyak 56.757 kasus. Dan jumlah pasien yang sembuh ada 19.049 orang.
Sama seperti varian Corona sebelumnya, vaksin COVID-19 memang tidak bisa mencegah Anda tidak terinfeksi Virus Corona. Namun dengan vaksin, risiko gejala yang mungkin Anda rasakan akan menjadi lebih ringan dari pada tidak vaksin sama sekali. Jadi, jangan lupa segera vaksin, ya, Parents. Ajak anak remaja Anda juga!
Demikian informasi seputar ciri-ciri Corona Delta. Semoga kita semua lebih waspada!
Baca juga:
Pemerintah Bagikan 3 Paket Obat COVID-19 Gratis, Ini Jenis dan Syaratnya
Virus Corona Inggris B117 Ditemukan di Indonesia, Ampuhkah Vaksin yang Sudah Ada?
Ditemukan Lagi Varian Baru Covid-19, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.