Selain untuk mencerna makanan, gigi berfungsi sebagai organ wicara agar dapat berbicara dengan jelas. Namun, ada kelainan yang menyebabkan gigi seseorang tidak tumbuh, yakni anodontia.
Mengutip laman Genetic and Rare Diseases Information Center, penyakit tersebut ditandai dengan tidak adanya gigi sama sekali. Kondisi ini termasuk kelainan bawaan dan penyakit genetik.
Selain itu, juga dikategorikan sebagai penyakit mulut. Penyakit tersebut bisa terjadi pada bayi laki-laki maupun perempuan. Namun, baru bisa terdeteksi saat berusia satu tahun. Berikut penjelasan selengkapnya!
Artikel Terkait: Ini gejala dan penyebab fluorosis, gangguan umum pada gigi sering dialami siapapun juga
Penyebab Gigi Tidak Tumbuh pada Penderita Anodontia
Melansir Healthline, kondisi gigi tidak tumbuh tersebut disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan. Namun, tidak diketahui secara pasti gen mana terlibat.
Penyakit tersebut diwariskan dalam pola resesif autosomal, yang berarti kedua salinan gen di setiap sel mengalami mutasi. Orang tua dari seorang individu dengan kondisi resesif autosomal masing-masing membawa satu salinan gen yang bermutasi, tetapi mereka sendiri biasanya tidak menunjukkan tanda dan gejala dari kondisi tersebut.
Kondisi tersebut juga dikaitkan dengan displasia ektodermal, yakni sekelompok kondisi herediter terkait erat yang memengaruhi rambut, kuku, kulit, dan kelenjar keringat. Gejala kondisi keturunan ini meliputi:
- Alopecia (rambut rontok)
- Kekurangan kelenjar keringat
- Bibir sumbing atau langit-langit mulut
- Kuku yang hilang
Dalam kasus yang jarang terjadi, hal ini terjadi tanpa displasia ektodermal. Ini kemungkinan karena mutasi genetik yang tidak diketahui. Penyakit ini dapat memengaruhi gigi susu dan gigi sulung.
Artikel Terkait: Gigi Rapuh, Masalah Gigi Yang Sering Dijumpai Pada Balita
Bagaimana Gejalanya?
Gejala yang paling terlihat tentunya tidak tumbuhnya gigi sama sekali. Kondisi ini juga lebih sering mengenai gigi tetap daripada gigi sulung. Namun sebagian besar gejalanya berbeda pada setiap orang. Oleh karena itu, pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan diagnosisnya.
Pemeriksaan perlu dilakukan ketika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan gigi pada saat mencapai usia 13 bulan. Kondisi tersebut juga dapat diketahui ketika anak tidak tumbuh gigi permanen setelah mencapai usia 10 tahun.
Jika salah satu dari situasi ini muncul, dokter gigi akan menggunakan sinar-X untuk melihat gusi yang belum tumbuh gigi. Sebab, pertumbuhan gigi anak terkadang lebih lambat dari anak biasanya.
Jika rontgen tidak menunjukkan tanda-tanda adanya gigi, kemungkinan besar mengarah ke penyakit ini. Oleh karena itu, pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan diagnosisnya.
Apa Saja Jenisnya?
Kondisi ini kadang-kadang disebut sebagai gigi yang hilang secara bawaan. Penyakit ini termasuk kondisi genetik langka yang menyebabkan seseorang tidak memiliki gigi. Hal ini tentu berbeda dengan kehilangan gigi karena cedera atau masalah gigi.
Dalam beberapa kasus, seseorang bisa mengalami anodontia parsial maupun anodontia komplet.
- Anodontia Komplet, yakni kondisi kelainan genetik bawaan yang menyebabkan gigi tidak tumbuh sama sekali.
- Anodontia Parsial, terjadi pada beberapa gigi tetapi tidak semua gigi. Terdapat dua jenis kondisi ini, yaitu: Hipodonsia, yakni ketika satu sampai enam gigi permanen hilang. Sementara, Oligodontia, yakni ketika lebih dari enam (tetapi tidak semua) gigi permanen hilang.
Artikel Terkait: 4 Masalah yang Sering Muncul Terkait Gigi Bungsu, Kapan Perlu Dicabut?
Bagaimana Cara Mengatasi Anodontia?
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan melalui obat maupun tindakan medis tertentu. Sebab, tidak ada cara untuk merangsang pertumbuhan gigi yang hilang secara bawaan.
Jika hanya beberapa gigi yang tidak tumbuh, perawatan mungkin tidak diperlukan. Namun, ada beberapa cara untuk menambahkan gigi palsu untuk memperbaiki penampilan dan memudahkan makan serta berbicara.
- Pemasangan gigi palsu, bisa digunakan pengganti gigi yang hilang. Hal ini biasanya perawatan yang paling efektif untuk anodontia lengkap.
- Jembatan gigi, yakni pengganti tetap (tidak dapat dilepas) yang mengikat gigi tiruan ke gigi di sekitarnya untuk mengisi ruang yang kosong karena gigi yang hilang.
- Implan gigi, yakni dengan menambahkan akar buatan di rahang untuk menahan gigi pengganti (atau gigi buatan) pada tempatnya. Implan terlihat dan terasa paling mirip dengan gigi asli.
Itulah penjelasan tentang anodontia yang merupakan penyakit bawan. Jadi bila gigi anak tidak tumbuh setelah usia 1 tahun, segera periksakan ke dokter gigi untuk melihat kemungkinan diagnosis kelainan ini.
Baca Juga:
Kisah tragis anak ini menyadarkan orangtua agar tidak sepelekan gigi anak berlubang
Jangan Abai! Akar Gigi yang Tertinggal Perlu Dicabut, Ini Alasannya