X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Jangan Abai! Akar Gigi yang Tertinggal Perlu Dicabut, Ini Alasannya

Bacaan 4 menit

Gigi rusak sampai keropos hingga meninggalkan akar? Perlukah akar gigi tertinggal ini dicabut, atau bisa dibiarkan begitu saja? 

Perlu dipahami lebih dulu bahwa setiap gigi dibentuk oleh dua bagian utama, yakni mahkota dan akar. Mahkota gigi adalah bagian yang tampak di atas gusi, sedangkan akarnya tertanam di dalam gusi.

Pencabutan gigi umumnya dilakukan sampai ke akar gigi agar tidak ada jaringan tersisa yang digunakan oleh bakteri sebagai media pertumbuhan. Namun, gigi yang sangat rusak akibat cedera atau lubang gigi dapat meninggalkan sisa akar, yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. 

Penyebab Akar Gigi Tertinggal

akar gigi tertinggal

Ada beberapa hal yang kerap menyebabkan hal ini terjadi, di antaranya:

1. Lubang gigi

Gigi yang berlubang besar hingga ke bagian pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah akan menjadi non vital (mati) bila tidak mendapatkan perawatan. Kondisi non vital ini akan menurunkan kekuatan mahkota gigi sehingga gigi lebih rapuh, mudah terkikis atau patah. Lama-kelamaan mahkota gigi pun akan rusak dan menyisakan akar gigi.

2. Gigi bungsu yang impaksi sebagian

Gigi bungsu yang mengalami impaksi hanya tampak sebagian pada gusi. Sebagian lainnya terpendam di dalam gusi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh arah tumbuh gigi yang miring atau karena kekurangan tempat di dalam rahang.

Gigi yang tumbuh miring umumnya lebih sulit dibersihkan, terutama pada sudut antara gigi bungsu dan gigi geraham kedua di depannya. Bila kemudian timbul lubang pada mahkota gigi, lama-kelamaan mahkota gigi akan terkikis dan menyisakan akar gigi.

3. Sisa pencabutan gigi

Agar gigi dapat patah saat dilakukan pencabutan gigi. Bila bagian yang patah berada terlalu dalam dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pengambilan, maka akarg gigi akan tertinggal.

Gejala Akar Gigi yang Tertinggal

akar gigi tertinggal

Pada beberapa kasus, sisa akar gigi ini kerap tidak disadari karena tidak memberikan gejala. Namun, karena ini merupakan “benda asing” di dalam tubuh, keberadaaanya dapat menimbulkan peradangan hingga infeksi, yang ditandai dengan:

  • Rasa sakit di sekitar gusi.
  • Gusi bengkak dan kemerahan. Saat terjadi infeksi, bengkak dapat meluas ke gigi di sebelahnya atau meluas hingga ke pipi.
  • Demam.

Terkadang, peradangan atau infeksi dapat menghilang tanpa perawatan namun umumnya akan berulang kembali di kemudian hari. Infeksi gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti otak, jantung, dan jaringan sekitar mulut.

Komplikasi yang Bisa Terjadi 

akar gigi tertinggal

Sisa akar gigi yang dibiarkan dapat memicu terjadinya beberapa penyakit rongga mulut, seperti:

1. Infeksi gigi

Sisa Akar gigi ini dapat menjadi sumber infeksi gigi. Selanjutnya, ini mengakibatkan pembengkakan karena produksi gas dan nanah oleh bakteri penyebab, serta menimbulkan rasa nyeri yang hebat. 

2. Epulis

Komplikasi pada luka bekas pencabutan gigi dapat menimbulkan epulis granulomatosa akibat fragmen gigi yang tertinggal. Ini adalah pembesaran gusi akibat pencabutan gigi. 

3. Kista

Hati-hati, sisa skar gigi ini dapat menimbulkan kista. Kista biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun menyebabkan pembengkakan keras yang muncul perlahan.

Cara Mengatasi Sisa Akar Gigi yang Tertinggal

Jangan Abai! Akar Gigi yang Tertinggal Perlu Dicabut, Ini Alasannya

Akar gigi dengan sisa mahkota yang terlalu kecil tidak dapat dipertahankan dan membutuhkan tindakan pencabutan. Sisa akar yang terdapat di dekat permukaan gusi hanya memerlukan tindakan pencabutan sederhana. Sedangkan akar gigi yang tertinggal di dalam tulang dan tak kasat mata kerap membutuhkan tindakan pencabutan yang lebih kompleks.

Saat konsultasi, dokter gigi akan mengevaluasi posisi sisa akar gigi ini. Pada beberapa kasus, diperlukan foto rontgen panoramik atau periapikal untuk memastikan lokasi dan tindakan yang akan dilakukan.

Berbahayakah Apabila Tidak Dicabut?

Jangan Abai! Akar Gigi yang Tertinggal Perlu Dicabut, Ini Alasannya

 

Akar gigi yang tertinggal, terutama pada gigi geraham, akan mengakibatkan gigi kehilangan fungsi mengunyah. Semakin banyak akar gigi yang tertinggal, akan semakin mengurangi fungsi mengunyah. Bila berlangsung dalam jangka waktu panjang, akan berefek pula pada fungsi pencernaan. Oleh karena itu, bila terdapat akar gigi yang tertinggal, sebaiknya segera dicabut dan kemudian dibuatkan gigi palsu agar fungsi mengunyah kembali optimal.

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

Sedangkan gigi palsu yang dipasang di atas sisa akar tanpa dilakukan pencabutan sebelumnya, dapat membuat sisa makanan terkumpul di antara gigi palsu dan akar gigi yang tertinggal.

Sisa makanan dapat menjadi sumber infeksi di kemudian hari, yang ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, dan bau mulut yang hebat. Dalam jangka panjang, infeksi dapat menyebabkan kerusakan tulang yang menopang gigi palsu.

Jadi, jangan anggap sepele akar gigi tertinggal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi Anda dan ikuti anjurannya agar tidak menimbulkan masalah yang lebih berbahaya di kemudian hari.

Baca Juga: 

id.theasianparent.com/gigi-palsu

id.theasianparent.com/cara-mencabut-gigi-sendiri

id.theasianparent.com/sakit-pinggang-sebelah-kiri

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Jangan Abai! Akar Gigi yang Tertinggal Perlu Dicabut, Ini Alasannya
Bagikan:
  • Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

    Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

  • Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

    Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

  • Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

    Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

  • Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

    Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

  • Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

    Mandi Malam Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta ya?

  • Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

    Benarkah Makan Beras Mentah Lebih Bergizi Dibandingkan Nasi Matang? Ini Faktanya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.