Jangan pernah menunda atau mengulur waktu untuk menambal gigi, bila Anda tak ingin memiliki masalah penyakit ginjal dan lambung di masa depan. Bagaimana hal itu bisa berkaitan?
Awal pembusukan jika tidak menambal gigi
American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa kerusakan gigi sebenarnya adalah penyakit yang mungkin saja terjadi sebelum pasien mengetahuinya. Plak bakteri yang lengket dan terbentuk di gigi dapat membuat asam.
Asam kuat ini perlahan melembut dan melarut ke dalam enamel keras yang menutupi gigi. Bila dibiarkan secara terus menerus, maka pembusukan ini akan terjadi di semua lapisan gigi.
Pentingnya segera menambal gigi
Akademi Kedokteran Gigi Umum menjelaskan bahwa pasien mungkin tidak akan merasakan rasa sakit dan sensitivitas hingga pembusukan di enamel yang telah tembus ke lapisan dentin. Dentin terdiri dari ujung saraf kecil yang bisa iritasi dan menyebabkan sensitivitas ketika terkena makanan panas, dingin, manis, lengket, dan asam.
Pembusukan bisa menyebar dengan cepat melalui dentin karena jauh lebih lembut daripada enamel gigi. Pembusukan ini bisa sangat berbahaya bila telah mencapai pulpa gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah.
ADA mencatat bahwa rasa sakit dari gigi mungkin dapat membuat pasien terjaga di malam hari, demam, pembengkakan wajah, dan rasa tidak enak di sekitar mulut. Pasien mungkin juga melihat nanah mengalir dari pembengkakan merah pada gusi di dekat ujung akar.
Kondisi ini bisa sangat serius bila menyebar ke tulang rahang atau di seluruh tubuh. Dilaporkan Kompas.com, beberapa kasus penyakit pada organ tubuh bisa berkaitan dengan kuman yang berasal dari gigi berlubang antara lain, penyakit jantung, ginjal, lambung, dan sebagainya.
Lebih lanjut, Pakar kesehatan gigi Dr. drg. Rina Permatasari, SpKG mengatakan bahwa gigi berlubang bisa menyebabkan penipisan gigi hingga membuatnya pecah. Hal ini disebabkan karena kondisi gigi yang berlubang sudah tidak lengkap lagi bagiannya.
Perawatan gigi berlubang
Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang:
a. Menggunakan pasta gigi berfluoride
Bila gigi berlubang masih dalam taraf sangat kecil dan belum mencapai dentin gigi, fluoride mungkin masih bisa menjadi solusi untuk memulihkan kembali enamel gigi yang rusak.
Caranya dengan menggunakan pasta gigi berfluoride yang berjenis cair, busa, gel, atau pernis ke gigi selama beberapa menit. Bila Anda sedang hamil, coba bicarakan terlebih dahulu pasta gigi mana yang direkomendasikan oleh dokter.
b. Menambal gigi
Dokter biasanya akan mengambil keputusan untuk menambal gigi yang berlubang bila pembusukan telah mencapai dentin gigi. Gigi yang akan ditambal harus dibor terlebih dahulu untuk membuang bagian yang telah rusak.
Setelah itu, gigi akan ditambal menggunakan bahan khusus seperti perak, emas, resin komposit, atau por.
c. Membuat crown gigi
Dokter biasanya akan membuat crown gigi atau menggantikan seluruh crown alami gigi bila pembusukan gigi telah parah atau gigi rapuh. Crown buatan ini biasanya terbuat dari emas, porselen, resin, porselin logam lebur, atau bahan lainnya.
d. Perawatan saluran akar gigi
Tindakan ini diperlukan apabila pembusukan gigi telah mencapai bagian dalam gigi (pulpa) atau saraf gigi telah mati. Perawatan ini dimulai dengan membuang jaringan saraf, jaringan pembuluh darah, dan daerah yang busuk.
Setelah itu, dokter baru akan melakukan tambalan atau membuat crown gigi sehingga gigi tak perlu dicabut.
e. Mencabut gigi
Gigi terpaksa harus dicabut bila pembukan telah terjadi sangat parah hingga tidak dapat dipulihkan atau disembuhkan lagi. Gigi yang dicabut akan meninggalkan ruang atau celah disekitar gigi lainnya. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan bridge atau gigi palsu untuk menggantikan gigi yang dicabut.
Baca juga:
Alami gigi berlubang saat hamil, istri Raditya Dika dilarang tambal gigi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.